Dr. H. Abdullah, M.Ag, Anak Petani “Pemburu Rusa” Asal Bima yang Jadi Anggota Perdamaian Dunia


Setiap orang tentu ingin meraih kesuksesan di dalam hidup, terlebih lagi jika sukses dari hasil kerja keras sendiri. Menjadi orang yang sukses memang tidak mudah. Untuk meraih kesuksesan, kita perlu memiliki sifat pantang menyerah, bersemangat, memiliki tekad, dan dedikasi dalam meraih yang terbaik. Maka itu, dengan sekuat tenaga menggapai segala impian yang dimiliki, biarkan diri dikelilingi oleh orang-orang positif yang selalu memberikan semangat serta dukungan. Dukungan positif dari orang-orang di sekeliling sangat berarti dalam perjalanan untuk mencapai keberhasilan, apa pun impian dan cita-cita. Tentu harus dibarengi dengan rasa Cinta karena Allah.


BidikNews - Demikian, DR. H. Abdullah Abd.Thalib, M. Ag  mengawali kisahnya sehingga bisa meraih apa yang menjadi cita-cita luhurnya sejak dibangku sekolah Dasar di desa yang cukup jauh dengan keramaian kota yakni Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

Abdullah atau akrab disapa Dola, nama kecil yang kerap disapa orang tua saudara dan keluarga di desa Boro Sanggar Kabupaten Bima sewaktu kecilnya hingga memasuki bangku SMA.

Pria yang dikenal lincah dan kocak ini tak pernah membayangkan dirinya akan menjadi seorang ustadz dan penceramah yang sangat dikagumi di seluruh Pulau Sulawesi ini. Keramahan ditambah senyuman khasnya kerap menghiasi wajahnya sehingga terpancar aura keteduhan yang menjadikan dirinya memiliki segudang sahabat.


Selain itu, isi ceramahnya pun mudah di pahami dan dimengerti oleh siapapun yang mendengarnya. Tak salah jika para pejabat dan petinggi pemerintahan, TNI dan Polri di Sulawesi menjadikannya sebagai penceramah tetap dalam setiap kegiatan keagamaan.

Anak petani dan pemburu rusa dari pelosok desa yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota ini mersakan betul bagaimana orang tua membesarkan dirinya bersama delapan saudara di desa terpencil itu. Sehari-hari orang tua berpeluh keringat ditengah teriknya mentari dengan pacul ditangan mencangkul sawah tapak demi tapak untuk menafkahi seorang Abdullah dan saudara-saudaranya.

Bukan saja itu, Orang tua Abdullah juga dikenal sebagai pemburu rusa yang lincah. Hasil berburu rusa itu pula menjadi bagian amal usahanya selain bertani untuk menafkahi Abdullah dan saudara-saudaranya. Sesekali Abdullah mengikuti ayah kegunug untuk berburu rusa. Tak terasa kaki tertusuk duri-duri dan bebatuan gunung dengan melewati lembah-demi lembah diwilayah Sanggar semat-mata hanya untuk mengejar seekor hewan rusa.

Kepedihan hidup masa lalu bagi Abdullah, telah menjadikannya sebagai inspirasi dalam meraih cita-cita mulia untuk menjadi pemandu ummat dinegeri ini. Kesulitan hidup masa lalu, bagi seorang Abdullah harus diakui sebagai perjalanan hidup yang pahit dan getir. Namun dalam kesulitan dan kegetiran itu Abdullah ternyata menyimpan obsesi mulia.


Kini Abdullah telah menjadi staf pengajar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dan dipercaya sebagai Wakil Dekan III di Universitas Alauddin Negeri (UIN) Makassar Sulawesi Selatan setelah melewati jenjang studi yang panjang antara lain, S1 Sarjana Filsafat Islam IAIN Alauddin 1994 Ujung Pandang, S2 Pasca Sarjana UIN Alauddin Jurusan Filsafat Islam 2001, serta S3 Program Doktor Pasca Sarjana UIN Alauddin 2008. Semoga di tahun 2022 ini diberi rejeki dan kesempatan oleh Allah untuk memperoleh SK Profesor.
 
Perjalanan panjang menimba ilmu yang ditempuhnya pun tak semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Dengan bekal seadanya Abdullah mengarungi samudra menuju pulau Sulawesi untuk melanjutkan studi. Ia dterima sebagai Mahasiswa di UIN Alauddin Makassar membuat ia bangga yang sulit diungkap dengan kata-kata.

Bersama putra putri Bima NTB lainnya Abdullah menapaki studi dari tingakt pertama dan seterusnya hingga dinyatakan sebagai seorang sarjana agama di Kampus yang cukup terkenal diwilayah Indonesia Timur waktu itu.

Sembari mengintip peluang Abdullah melanjutkan studi ke jenjang pasca Sarjana dan seterusnya hingga ia meraih gelar tertinggi di bidang pendidikan Agama sebagai Doktor Ushuluddin dan tassauf di Univessitas Negeri Aalauddin Makassar. Berkat keuletan dan kedisplinan serta kemauannya yang kuat akhirnya dikampus itu ia dipercaya sebagai Wakil Dekan III di UIN Alauddin Makassar hingga sekarang.

Dalam kisah hidup Doktor H. Abdullah anak seorang petani dan pemburu rusa ini dilewatinya penuh lika liku maupun suka dan duka sejak dari SD hingga menjadi Doktor.

Sejak SD hingga SMP ia terbilang siswa yang pintar dan berprestasi dan kerap mendapat renkng I disekolahnya sehingga Ia memperoleh Beasiswa. kemudian pada program S3 H. Abdullah dinobatkan sebagai lulusan terbaik dalm meraih gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar.

Hidup mandiri sejak SD dan SMP ia jalani dengan berusaha mencari kelopak pinang (kabaho, dalam Bahasa bima)  sebagai bahan membngus ikan. Kemudian di bangku SMA ia juga bertindak sebagai Assisten Rumah Tangga.

Dibangku kuliah Abdullah juga pernah menjadi Assisten Rumah Tangga selama dua tahun, yang mana hasilnya digunakannya untuk keperluan sehari-hari ketika kuliah. Ia juga sempat tinggal di masjid di Makassar selama 9 tahun.


Pekerjaan tambahan lain Doktor Abdullah ketika dibangku kuliah yakni mengajar mengaji di Mesjid dan privat dari rumah ke rumah untuk memambah biaya kulaih 3 orang adik yang turut kuliah di Kota Makassar.

Peristiwa yang tak dapat dilupakannya ketika terjadi kebakaran di kos-kosannya sewaktu kuliah semester 3 semua ijazah SD SMP dan SMA terbakar. Ia pun pasrah karena baginya semua itu adalah takdir yang tak bisa dihalau oleh siapaun.

Doktor H. Abdullah juga mengakui, cukup banyak warga Bima NTB alumni Makasaar, dan tak sedikit pula yang mengenal dirinya terutama para alumni tahun 2000 an ke atas.

Sekarang Doktor H. Abdullah selain sebagai Dosen, penceramah yang berdakwah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya, Ia juga memilki usaha jual beli tanah yang hasil diperolehnya untuk ibadah dan biaya hidup keluarga serta biaya sekolah anak-anak yang dicintainya. Ia juga kini telah dikarunia banyak rejeki oleh Allah SWT atas keuletan serta usaha kerasnya untuk keluar dari lilitan kemiskinan.

Pria kelahiran i972 dengan 8 bersaudara ini merupakan buah hati dari seorang ayah bernama Abdul Thalib dan ibu bernama Siti Hafsah. Kini keduanya telah diberangkatkan haji oleh Doktor H. Abdullah bersaudara. Karena Doktor H.Abdullah bersama saudra-saudaranya punya prinsip, janganlah berhaji sebelum kedua orang tuamu dihajikan.  


Dalam hidupnya Abdullah didampingi seorang istri yang jelita bernama Sri Matlina.S.Ag.M.Si dan telah dikaruniai buah hati sebagai karunia Allah sebanyak 3 orang yang cantik dan gagah. Yanmg pertama diberi nama Abd Hayyaqdhan Ashuffah, saat ini berada di Ben Abdullah Universuti Negara Maroko semester 6. Anak kedua Ahmaf  Hikam Smt 4 Mhs Jurusan Ilmu Tasawuf  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan yang ketiga saat ini tengah mengenyam pendidikan di SMA unggulan Malino yang ternama di Sulaewsi Selatan.

Selain mengabdi sebagai pengajar di UIN Alauddin Makassar Sulsel, Doktor H. Abdullah Abd. Thalib, M. Ag juga aktif dakwah sebagai pemandu ummat di Sulawesi maupun organisasi- organisasi islam dan kemasyarakatan baik Nasional maupun Internasional.

Sejak menjadi  dosen Ia dipercayakan sebagai sekretris jurusan, kemudian menjabat sebagai ketua jurusan dua periode di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makssar.

Doktor H. Abdullah, selain menjadi penceramah tetap di IMMIM kota Makassar, ia juga dipercaya ummat untuk menjadi  Penceramah Tetap dalam materi Kajian Tasawuf Dan Fisafat Almarkaz Al Islami. Doktor Abdullah juga dipercaya ummat sebagai Penceramah dan Khutbah Di Mesjid Suhada Polda 2 Kali dalam Setahun, Khutbah di SPN Batua, Khutbah Di Kodam Wirabuana  Sulsel, serta sebagai Penceramah yang disirkan langsung oleh TVRI Stasiun Makssar.

Bersama utusan tokoh agama dari berbagai negara dalam rangka membahas tentang perdamaian dunia

Selain sebagai pemandu Ummat dengan ceramah-ceramahnya enak didengar dan difahami, Doktor Abdullah juga dipercaya sebagai anggota MUI SulSel di Komisi Penelitian dan Pengkajian.

Doktor H. Abdullah juga dipercaya sebagai Anggota Tetap HWPL (,Havenly Wolrf Peace Of Restoration Of Light/Organisasi  Perdamaian Dunia Korea Selatan yang meiliki anggota sebanyak 127 Negara hingga Sekarang. Dan juga dipercaya sebagai Anggota Perdamaian Dunia 45 MPI (Mindanao Peace Building Institute) Negara Di  Philipina hingga Sekarang.

Doktor H. Abdullah merupakan alumni SMA 2 Bima – NTB tahun 1990 ini juga kerap memberikan motivasi kepada warga masyarakat Bima NTB tamat SMA utk melanjutkan studi ke Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Terbukti sejak tahun 1998 sampai sekarang mahasiswa asal Bima yang masuk di UIN Alauddin Makassar sebanyak 500 lebih orang.

Para Alumni UIN Alauddin juga banyak yang berkiprah di berbagai instansi pemerintah di Bima NTB, seperti di kecamatan Sanggar Kabupaten Bima sudah mencapai 320 orang alumni UIN Alauddin Makassar dari disiplin ilmu da nada yang sudah menjadi pejabat seperti Sekretaris Kecamatan Tambora Haryono. M. Si dan saudaranya  Sahlan, S.Ag. M.Si yang saat ini sebagai kepala SMP N Kore di Kecamatan Sanggar.

Obsesi Doktor H. Abdullah untuk membangun karakter ummat yang islami khusus ditanah kelahirannya kian tak terbendung hingga sekarang. Dengan harapan agar ummat tidak buta ilmu, buta teknilogi dan tidak buta agama.

Doktor Abdullah meyakini, bahwa dengan cara memberikan motivasi seperti ini tentu umat manusia bisa membangum diri dan daerahnya dengan ilmu, sebagaimana Rasulullha bersabda yang artinya  

“Barang Siapa yg ingin memguasai dunia hendaklah berilmu dan barang siapa yg menginginkan akhirat hendaklah berilmu dan barang siapa yg ingin menguasai keduanya hendaklah berilmu”.

Pria yang dijuluki Ustadz “ Filsafat Cinta” ini memiliki Chanel YouTube dengan nama “Abdullah Bijak” ini berisi kajian-kanjian Filasfat yang kerap disiarkan langsung oleh TVRI Stasiun Makassar.


Sebagai Ustadz “Filasafat Cinta” Doktor Abdullah kerap mengungkap kata bijak dengan balutan kata-kata cinta yang dirangkainya dengan indah menyentuh qalbu.

“Mencintai adalah kodrat, karena tu jalanilah kehidupan dengan cinta. Karena cinta semua masalah dapat diselesaikan.

“ Aku memanggilnya wahai Cinta, mengapa engkau menjauh dariku. Cinta menjawab, bukankah aku yang selalu setia menemanimu. Cinta yang menemani sebagaimana Tuhan yang tidak pernah lari dari diri hambanya,”

“Aku berkata dan bersumpah kepada cinta, aku tak mau mati sebelum mengenal dan menemukanmu. Cinta menjawab ia mengenal dan menemukanku tak perenah mati,”

“ wahai cinta meski engkau ditinggal pergi janganlah kamu bersedih hati, Kepergiannya bukanlah yang abadi tetapi dibatasi oleh hukumNya. Walaupun ia meninggalkanmu yakinlah bahwa engkau tidak akan kesepian karena alam semesta dan Dia akan menemanimu,”

Dan banyak lagi kata-kata bijaknya tentang cinta Allah dan hambanya ynag menjadikan Doktor H. Abdullah Abd Thlaib, M.Ag dijuluki sebagai Ustadz “Filasafat Cinta” di tanah Sulawesi.

Pewarta : Dae Ompu
Editor    : BN-007

0 Komentar