Bang Zul, Pribadi yang Tahan "Caci Maki" Juga Tenang Menghadapi Kecaman


Dalam setiap denyut kehidupan, kita tak bisa menghindari kecaman maupun kritik orang lain, apalagi kita populer, makin populer nama kita maka kritik atau kecaman akan datang silih berganti bagai ombak menebah pantai. Sebab itu, sikap tenang dan sopan harus tetap dipelihara.


BidikNews - Sebuah kata mutiara , jalan menuju sukses tidak dihampiri permadani lembut tetapi penuh di taburi kerikil tajam,  jika anda tidak cukup tabah janganlah membuka jalan baru, lalui saja jalan yang sudah di  rintis  orang, puaslah dengan sedikit kesulitan.

Begitu pula dengan Gubernur NTB DR.H.Zulkieflimansyah atau akran disapa Bang Zul itu, Ia dinilai memiliki keistimewaan dalam hal ini. Sikap tenang dan sopan, senantiasa mewarnai kehidupannya sebagai seorang Gubernur.  Bagaimanapun kritik dilontarkan terhadap pribadinya ia bahkan tersenyum bila kritik itu cukup memperbaiki kesalahan, tetapi senyumnya tidak kunjung hilang, bila si pengeritik menyerang membabi buta.


Dalam satu kesemtan sahabat dekatnya kepada BidikNews mengatakan, “Bang Zul biasanya jarang merasa tertusuk ketika mendapat kritik tajam yang tidak berlasan.” Kata sahabat Bang Zul yang enggan disebutkan namanya itu. Bahkan Bang Zul mangaku tak ada  gunanya dirinya merasa hatinya tertusuk,” sambungnya.

Lalu Bagaimana Bang Zul menahan emosi,jika dikritik dan dikecam yang berlebihan”? Tanya BidikNews lagi.  Sebagai orang yang dibesarkan dalam didikan islam yang kuat, Bang Zul telah diberikan oleh Tuhan karunia kepala dan didalamnya terdapat otak, kepala dibahagian paling atas dari tubuh kita, dan itu berarti pikiran harus menguasai kehidupan.” kata Sahabat baik Bang Zul itu.

Sejak menceburkan diri sebagai Gubernur NTB, Bang Zul telah renungkan hal-hal yang mungkin terjadi. Ia yakin akan mendapat kritik tidak hanya dari lawan tetapi lebih lebih dari kawan.

Sebagai seorang penghafal qur`an beberapa zuz, Bang Zul tentu memahami apa yang harus ia lakukan jika dikritik dan dikecam secara berlebihan. Sebab itu Bang Zul tidak pernah kaget bila mendapat kecaman karena ia telah mempertimbangkan resiko. ” Ujar Sahabatnya itu.

Dalam perjalanan karier politiknya harus diakui Bang Zul memiliki banyak sahabat, orang yang pernah membenci dan memusuhinya pun kini menjadi karibnya. Tentu, Sebagai orang yang beragama sikap yang tenag dan sopan tentu saja harus dimilki. Sebab orang yang beragama menghendaki perdamaian, karena semua rangsangan tidak enak tidak bisa berbekas pada perasaan yang damai.


Kepribadian Bang Zul juga dapat terlihat dari cara menangani kritik. Bila seorang berbeda pendapat dan mengkritiknya, terlihat sinar wajah yang tulus dan tergambar sikap mengasihi pada si pengkritik. Sikap tenang dan sopan memang sulit diamalkan, tetapi bila terus dilatih maka tiada yang sulit dikerjakan.

Tentu dengan melihat wajah tulusnya, pengkritik pun akan kehabisan bahan untuk melanjutkan tindakan dan rasa dendam pun terhindarkan. Jika direnungkan, hasil yang kita peroleh dari kecaman hanya secuil. Sejenak kita hanya merasa puas, bila membalas kecaman dengan kecaman, membalas hantaman dengan hantaman, kemudian dalam hati kita pasti tumbuh penyesalan.

Orang bijak berkata, bila orang yang dikritik dan menerima kritik tanpa menaruh dendam, ia akan memetik dua manfaat. Manfaat pertama, hatinya tidak rusak. Dengan demikian wajahnya tanpak berseri dan bersih. Manfaat kedua, pihak yang mengritik dapat dinsyafkan, dan pada gilirannya dapat diharapkan menjadi sahabat yang baik. Demikinlah sikap tenag dan sopan seorang Bang Zul sehingga dapat menundukkan lawan sekaligus memperbanyak kawan.

Hikmah besar dapat diambil dari sikap tenang seorang bang Zul, andaikata dengan cara demikian kita tidak dapat menundukkan lawan dan menambah kawan, setidaknya kita telah bersikap positif pada diri kita sendiri.

Memperlihatkan sikap tenang yang sopan, yang diperlihatkan Bang Zul adalah tehnik yang paling agung untuk menyuburkan kasih sayang. Ajaran ini merupakan seni yang paling bijaksana dan merupakan bukti hidup bersama.


Memang lebih mudah membenci dan tidak memerlukan sekolah bila orang ingin bersikap negative, menerima kekalahan juga lebih mudah dari mencari kemenangan. Tetapi manusia idealis tidak mencari yang serba mudah. Manusia idealis ingin menikmati kehidupan lebih indah dan hari depan yang lebih cerah. Bahkan menjadi titik perhatian ditengah umat dan dicintai tuhan sepanjang jaman.

Mahatma Gandi berkata, Ingatlah selalu, kritik tidak akan menjatuhkan dan bahkan sangat berperanan dalam menaikkan harga diri. Kritikan itu ibarat percikan lumpur, maka biarkanlah ia kering sendiri ditiup angin. Setelah kering anda tinggal menjetiknya sebagai debu. Tetapi jika lumpur iktu kita hadapi maka tangan kita akan basah dan pakaian kita pun akan kotor.

Begitula gambaran, ketenangan dan sopan Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah dalam menghadapi kritik dan berbagai ragam kecaman yang ditujukan kepada dirinya.

Pria yang berkacamata minus ini juga di kenal oleh sahabatnya punya selera makan berupa jajan “Ote-Ote” yakni makanan khas produk rumahan sejak usia dibangku SMP.

Sehat selalu Bang Zul semoga usaha serta ikhtiar menjadikan NTB yang Gemilang dapat direngkuh, tentunya peran warga masyarakat beserta seluruh jajaran pemerintah provinsi NTB menjadi yang utama untuk mewujudjan semua itu.

Pewarta : Dae Ompu
Editor     : BN-007

0 Komentar