Saat ini provinsi NTB berada dalam kondisi darurat narkotika dengan tingkat kerawanan tinggi. Hal ini terlihat dari maraknya pemberitaan penangkapan para pengedar narkoba di seluruh kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat.
BidikNews - Aparat kepolisian dibuat tidak tidur, setiap hari harus bergumul dengan para penjahat narkotika yang kerap membuat generasi bangsa hancur masa depannya. Kondisi seperti ini tentunya harus ditangani secara intensif dan serius oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Menanggapi hal tersebut Komisi I DPRD NTB bersuara lantang. H. Sirajuddin selaku Ketua Komisi I DPRD NTB mengisyaratkan bahwa bahaya peredaran narkoba diwilayah NTB kian memprihatinkan. Yang lebih miris lagi adalah sasaran empuk bagai para penjahat narkotika ini adalah para remaja.
Diungkapkannya, Aparat Kerpolisian sudah maksimal melaksanakan tugasnya, mulai dari penagkapan para penjahat kelas teri hingga kelas kakap. Selain itu H. Sirajuddin, SH juga mengingatkan agar para orang tua, keluarga serta lingkungan sekitar untuk terus peduli terhadap bahaya narkotika akibat ulah para pengedar yang kerap mengintai para remaja untuk mengkonsumsi barag haram itu.
“Jika perlu disetiap RT, Dusun/Lingkungan dan bahkan desa harus memilki awik-awik untuk membentengi beredarnya narkotika di wilayah masing-masing. Hal itu diperlukan untuk membangkitkan semangat kebersamaan warga masyarakat dalam membersihkan lingkungan dari para pelaku dan penjahat narkotika.” Tegasnya.
Ia juga berharap agar aparat kepolisian, BNN dan pihak terkait lainnya untuk turus melakukan sosialisasi tentang bahaya yang terjadi jika para remaja maupun anak-anak mengkonsumsi narkotika.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi I lainnya Drs. H. Abdul Hafid. Ia lebih mengarah pada bagaimana menghukum para penjahat narkotika dengan hukuman yang berat. Siapapun dia, jika terbukti melakukan kejahatan narkoba maka harus dihukum seberat-beratnya.” Ujar H. Abdul Hafid.
H. Abdul Hafid juga menyarankan agar tokoh agama, tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi melalui penyuluhan serta ceramah dengan sentuhan nilai-nilai agama kepada para remaja dan anak-anak, menginmgat pada usia seperti ini emosi mereka masih labil dan rasa ingin tahu cukup tinggi.
Namun hal ini, Kata H. Hafid dapat dihindari jika orang tua dan seluruh elemen masyarakat memiliki kepedulian dalam pembentukan karakter remaja tersebut, sehingga narkotika sebagai barang berbahaya akan dimengerti oleh mereka.
Harapannya, dengan adanya penanaman karakter yang kuat, seorang remaja akan mampu memilih mana yang positif dan negatif untuk dirinya.” Lanjut Abdul Hafid.
Sirajuddin maupun Abdul Hafid mengingatkan agar para remaja dan anak-anak untuk memilih teman yang baik. Karena dengan berteman dengan orang baik kamu bisa terhindar dari pergaulan yang salah, salah satunya terhindar dari bahaya narkoba.
Selain itu, para remaja agar senantiasa menyibukkan diri dengan hal-hal yang sifatnya positif. Yang palin penting bagaimana para remaja perlu hati-hati karena saat ini peredaran narkoba telah sampai pada anak usia Sekolah Dasar (SD). Bentuknya pun bermacam-macam, ada dalam bentuk permen ada pula dalam bentuk benda-benda yang beraroma wangi.
Ketua Komisi I DPRD NTB juga mengingatkan agar para remaja dan anak-anak serta orang tua untuk berhati-hati, karena banyak cara yang dilakukan sindikat penjahat narkotika tiada henti untuk merusak generasi bangsa demi mencapai tujuannya.
Jika teroris hanya ingin menyampaikan ancaman dan menimbulkan rasa takut, tapi pelaku sindikat narkoba melibatkan bisnis yang menggiurkan dengan merenggut korban yang sangat mengkhawatirkan. Tinggal kita yang harus menyadari dampak dan bahaya penyalahgunaan narkotika.” Yang pasti Hidup tanpa narkoba, masa depan akan bahagia.” Ujar H. Sirajuddin.
Pewarta : dae Ompu
Editor : BN-007
0 Komentar