Tampak Proyek Bangunan SMK 3 Kota Bima yang tidak Tuntas, Foto Repro BidikNews
BidikNews, NTB - Pelaksanaan pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se NTB yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan sampai pertengahan Desember 2022 berdasarkan hasil pantauan disejumlah lokasi belum menunjukkan tanda-tanda pekerjaan selesai sebagaimana yang disepakati dalam kontrak kerja.
Dibeberapa lokasi banguan gedung SMK tersebut terlihat masih terbengkalai, dan bahkan terkesan di kebut bila mengacu pada waktu yang di tentukan sehingga potensi rusaknya mutu bangunan diragukan.
Hasil pantauan anggota Lembaga Investigasi di lapangan menemukan sejumlah bangunan gedung SMK belum menunjukkan progress yang diharapkan, bahkan belum mampu menenuhi target 30 persen.
Salah satunya SMK 3 Kota Bima sampai saat ini pekerjaannya dinilai masih memprihatinkan. Keseriusan pihak pelaksana pun dipertanyakan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak dan jadwal waktu yang disepakati. Disisi lain bangunan gedung sekolah itu juga tidak memperlihatkan papan informasi proyek.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Badan Pimpinan Pusat Lembaga Investigasi, Tasrif, kepada media ini usai melaksanaakan monitoring dan pemantauan di sejumlah Proyek pembangunan gedung SMK di beberapa lokasi di Provinsi NTB.
Pantauan dan monitoring yang dilakukan Tasrif dan sejumlah lembaga lain sebagai bentuk partisipasi masyarakat atas perintiah undang-undang tentang peran serta masyarakat sekaligus sebagai bentuk kemitraan antara masyarakat dan pemerintah.
Dikatakannya, sejumlah proyek bangunan gedung SMK di Kota Bima dan Dompu yang di datanginya masih belum memperlihatkan tanda-tanda untuk selesai, sementara 31 desember 2022 sebagai batas akhir jadwal kegiatan proyek tinggal menghitung hari.
Melihat kenyataan kondisi dilapangan ini Tasrif dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat mengingatkan agar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak “bermain main-main” dalam membuat laporan progress pekerjaan. Selain itu PPK agar tidak merekayasa laporan hanya untuk mencairkan uang proyek yang pada gilirannya terjadi “kebocoran” uang Negara.
Tasrif juga menduga bahwa proyek pembangunan gedung SMK yang bersumber dari dana DAK ini tanpa ada pengawasan ketat atau tidak di pantau secara serius. Hal ini terbukti dilapangan progress pekerjaan kondisinya masih “terbengkalai”.
Dari awal proyek pembangunan gedung SMK ini terkesan banyak masalah. Salah satunya terlalu banyak pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan pekerjaan ini sehingga menyebabkan terlambatnya proyek ini mulai dikerjakan.
Ketua GN-Tipikor NTB, Ir.H.Yusuf Umar menilai, dampak dari terlambatnya progress pekerjaan pembangunan SMK se NTB ini sangat besar untuk peluang korupsi.
Perihal tidak di pasang papan informasi di lokasi pekerjaan sudah jelas-jelas menandakan ketidaktransparanan, apalagi kalau melihat papan proyek di awal dan akhir pekerjaan tidak sama waktunya dengan sekolah lain, bahkan tidak tertera berapa lama waktu pelaksanaannya, tentu hal ini membuat amburadulnya sebuah proyek, kata H.Yusuf Umar.
Karena itu, APH, BPK, BPKP, dan instansi terkait lainnya segera menyikapi permasalahan ini, harusnya dari proses awal sudah mengawasi jalannya pembangunan.” Katanya.
Sementara itru, Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Pembanguan Gedung SMK Dinas Pendidikan Provinsi NTB, ketika dihubungi terkait perkembangan progress pembangunan SMK 3 Kota Bim, NTB tak banyak berkomentar, hanya memberikan jawaban singkat melalui pesan Whaatsap, “Belum ada informasi dari Fasilitator.” Kata Ketut.
GN-Tipikor dan Lembaga Investigasi sampai saat masih melakukan monitoring pelaksanaan pembanguan Gedung SMK se NTB sekaligus memastikan bahwa proyek yang bersumber dari dana DAK ini memenuhi kwalitas atau tidak.
Baik Yusuf Umar maupun Tasrif kepada media ini mengaku memilki sejumlah dokumentasi dari hasil pemantauan di lapangan pada proyek pembanguan SMK se NTB, yang nantinya jika diperlukan oleh para pihak dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk kepentingan bersama.
Bahkan keduanya meminta agar PPK proyek DAK SMK untuk tidak “tutup mata” atas keterlambatan progress pekerjaan proyek pembangunan dan Rehabilitasi gedung SMK disejumlah lokasi itu.
Pewarta : Dae Ompu
0 Komentar