Nilai Ekspor NTB Meningkat, Neraca Perdagangan Surplus Sebesar US$ 214,60 Juta


BidikNews,Mataram,NTB
  -- Perkembangan Ekspor Provinsi NTB mengalami peningkatan. Nilai ekspor pada Bulan Desember 2022 sebesar US$ 232.322.051, meningkat tajam sebesar 297,32 %.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh. Kepala BPS Provinsi NTB, Mohammad Junaedi saat menyampaikan Pers Rilis BPS NTB yang berlangsung di kantor BPS NTB pada Senin, 16/01.

Dari Total ekspor hingga Desember 2022, terdiri dari total ekspor tambang sebesar 284.67%. Dan untuk total Ekspor non tambang sebesar 836,79%.

Jika dilihat dari kelompok komoditas dan negara tujuannya, komoditas tertinggi di sumbang oleh kelompok Barang Galian/Tambang Non Migas sebesar US$ 219.772.116 atau sebesar 94.50% dengan negara tujuan Korea Selatan, Jepang, Cina dan Filipina. 

Kemudian disusul kelompok gandum-ganduman sebesar US$ 9.440.025 atau sebesar 4.06% dengan negara tujuan Filipina dan Vietnam. 

Selanjutnya kelompok perhiasan/permata sebesar US $ 1.371.434 atau sebesar 0.59% tujuan Jepang, Hongkong, dll. 

Kelompok Buah-buahan sebesar US$ 1.001.268 atau 0.43% negara Vietnam. Disusul kembali kelompok biji-bijian berminyak sebesar US$ 328.368 atau 0.14% ke Cina. 

Kelompok Garam, Belerang dan Kapur sebesar US$ 283.285 atau 0.12% dengan negara tujuan Cina, Vietnam, dll. Terakhir GAB komoditas lainnya sebesar US$ 125.555 atau 0.05% ke berbagai negara.

Perkembangan ekspor dari bulan ke bulannya terpantau secara konsisten untuk ekspor tambang dintahun 2022 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Sementara untuk non tambang ada perbedaan walau tidak konsisten.

Neraca perdagangan NTB mengalami Surplus

Pada Bagian lain, Plh. Kepala BPS Provinsi NTB, Mohammad Junaedi menyebutkan bahwa, Neraca perdagangan NTB pada bulan Desember 2022 mengalami Surplus sebesar US$ 214,60 Juta dan neraca perdagangan kumulatif tahun 2022 mengalami Surplus sebesar US$ 2,89 Miliar.

"Neraca perdaganagan kita selalu Surplus, jadi angkanya selalu positif," tutur Plh BPS NTB. 

Neraca perdagangan merupakan selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu periode tertentu. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan. 

Nilai ekspor Provinsi NTB per bulan Dsemeber sebesar US$ 232.322.051 dengan rincian sebagai berikut, yakni Komoditas Barang Galian atau Tambang Non Migas sebesar 219.772.116 memperoleh 94,60 persen, memiliki tujuan ke Korea Selatan, Jepang, Cina dan Filipina. 

Selanjutnya, Komoditas Gandum-ganduman sebesar  US$ 9.440.025 memperoleh 4,06 persen, negara tujuan Filipina, Vietnam, Komoditas Perhiasan / Permata sebesar  US$ 1.371.434 memperoleh 0,59 persen, negara tujuan Jepang, Hongkong, dll, Komoditas Buah-buahan sebesar  US$ 1.001.268 memperoleh 0,43 persen, negara tujuan Vietnam.

Komoditas Biji-bijian berminyak  US$ 328.368 memperoleh 0,14 persen, negara tujuan Cina,  Komoditas Garam, Belerang, Kapur sebesar  US$ 283.285 memperoleh  0,12 persen, negara tujuan Cina, Vietnam, DLL dan Komoditas Komoditas Lainnya  US$ 125.555 memperoleh 0,05 persen yang ditujukan diberbagai Negara.

Nilai Impor NTB Bulan Desember 2022 sebesar US$ 17.723.472, adapun rincian Impor Bulan Desember 2022 menurut Kelompok Komditi dan negara Asal yakni, Komoditas Karet dan Barang dari Karet sebesar US$ 7.506.856 memperoleh 42,36 persen, negara asal Jepang, Amerika Serikat, Australia, Komoditas Mesin-mesin / Pesawat Mekanik sebesar US$ 3.779.962 memperoleh  21,33 persen, negara asal Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura.

Sedangkan, Komoditas Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$ 2.329.726 13,14 persen, negara asal Amerika Serikat, Australia, Komoditas Bahan Peledak sebesar US$ 2.056.603 memperoleh 11,60 persen, negara asal Filipina 

Komoditas Mesin / Peralatan Listik sebesar US$ 804.451 memperoleh 4,54 persen, negara asal Amerika Serikat, Jepang, Filipina, dan lain - lain. 

Komoditas Benda-benda dari Besi dan Baja sebesar US$ 506.528 memperoleh 2,86 persen, negara asal Australia, Amerika Serikat dan Komoditi Lainnya sebesar US$ 739.346 4,17, negara asal Amerika Serikat. 

Pewarta: Tim BidikNews

0 Komentar