Anak Nelayan dari Pulau Maringkik Jadi Polisi Melalui Jalur Proaktif


Adapun rekruitmen proaktif, maksudnya adalah perekrutan anggota Bintara Polri jalur prestasi. Prestasi yang dimaksud, yakni di bidang akademik maupun non akademik seperti, olahraga bela diri tingkat provinsi, Nasional, dan Internasional. Serta, prestasi lain dalam bidang agama dan Paskibraka Nasional

BidikNews, Lombok Timur, NTB - Erwin adalah seorang pria yang berasal dari pulau terpencil yaitu Pulau Maringkik yang berada di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Cita-cita nya untuk ingin membahagiakan kedua orang tuanya sepertinya harus dengan perjuangan yang begitu berat.

Lahir dari sebuah keluarga sederhana yang orang tuanya hanya nelayan yang tergantung dengan cuaca untuk bisa mendapat hasil dalam memenuhi kebutuhan keluarganya menjadi alasan nyata bahwa banyak batasan dalam pikirannya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau menjadi seorang abdi negara baik Pegawai Negeri Sipil ataupun Polisi menjadi sangat jauh dalam harapannya. 

Akan tetapi tidak demikian adanya. Alumni SMA Negeri 1 Keruak ini ternyata sukses lulus Polisi melalui jalur Proaktif yang diprogramkan Kapolri pada Gelombang 1 Tahun Anggaran 2023. 

Melalui sosialisasi yang dilakukan Bagian SDM Polda NTB kepada daerah-daerah terpencil tentang tata cara untuk mendaftar menjadi polisi melalui jalur-jalur yang ditetapkan Kapolri salah satunya yaitu Jalur Proaktif.

Jalur proaktif ini sendiri terdiri dari tiga jalur yakni Jalur affirmative action, Jalur penghargaan dan jalur talent scounting. 

Talent scouting /Pencarian bakat  adalah proses pencarian dan pemanduan calon anggota Polri yang memiliki bakat khusus, minat dan potensi khusus yang dibutuhkan oleh Polri dari prestasi akademik dan/atau prestasi non akademik. 

Sementara jalur Affirmative action (tindakan penguatan) adalah suatu kebijakan yang diberikan secara khusus kepada kelompok/golongan tertentu secara proposional dalam rangka rekrutmen pendidikan pembentukan calon Bintara Polri yang berkualitas dan berkeadilan bagi putra/putri dari berbagai daerah di indonesia.

Melalui sosialisasi inilah Alumni SMA Negeri 1 Keruak (Erwin) termotivasi dan mulai mempersiapkan diri untuk melangkah ingin membahagiakan orang tuanya melalui tes polisi.

Melalui proses yang cukup panjang dan persaingan yang cukup ketat Erwin dan seluruh keluarganya hanya bisa berikhtiar dan berdoa.  Namun Kesuksesan tersebut ternyata datang kepada kepadanya, sejak dinyatakan Lulus Tes dan dinyatakan berhak mengikuti pendidikan dan latihan Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanging Polda NTB pada gelombang I T.A 2023.

"Alhamdulillah saya tidak menyangka, dengan tanpa pengorbanan materi sedikitpun anak saya Erwin bisa lolos Polisi. Saya awalnya pesimis karena didalam benak saya mau jadi polisi itu harus punya banyak uang. 

Namun kali ini saya buktikan bahwa tanpa persiapan dana sedikitpun anak saya lulus. Terimakasih ya Allah, Terimakasih bapak Kapolri telah membuat jalur Proaktif sehingga masyarakat terpencil seperti kami dapat merasakan kesempatan menjadi polisi," ucap Zakaria (orang tua Erwin) dengan mata berkaca-kaca 

Erwin pun yang dinyatakan lulus dengan rasa haru dan memeluk erat tangan orang tuanya menyampaikan sangat berterimakasih kepada Polda NTB yang mau datang ke dusun terpencil bahkan menyebrang laut hanya untuk mensosialisasikan dan memberi semangat kepada masyarakat untuk bisa mengikuti tes polisi.

"Alhamdulillah dengan lulus Polisi ini merupakan buah dari cita-cita saya yang ingin membahagiakan orang tua dan keluarganya. Mungkin melalui polisi ini martabat keluarga saya bisa terangkat,"ucapnya bangga campur haru.

"Kami sadar, keluarga kami boleh dikatakan miskin, tentu jadi polisi bagi kami adalah hayalan, tapi ini bukti bahwa menjadi polisi itu tidak perlu kaya," tutup Erwin. 

Nelayan di Pulau Maringkik

Pulau Maringkik, pulau terpencil dan terpadat di Nusa Tenggara Barat(NTB) yang berada di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, pulau tersebut menjadi salah satu dari 254 desa dan kelurahan yang ada di wilayah administratif  Kabupaten Lombok Timur(Lotim). 

Disebut desa karna pulau Maringkik tersebut adalah sebuah gili atau pulau kecil yang berada terpisah dengan daratan Pulau Lombok, jaraknya sekitar 10 kilometer menuju daratan atau dibagian timur dari desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak.

Pulau seluas 11 hektare ini menjadi satu-satunya pulau berpenghuni terpadat dan terpencil di NTB. Mengutif data dari Badan Pusat Statistik(BPS) Lombok Timur(Lotim)  tahun 2021 dan kepala desa Pulau Maringkik, Nusapati menyebut jumlah penduduk 1.989 jiwa.

Penduduk yang mendiami Pulau Maringkik itu terdiri dari laki-laki sebanyak 1.006 jiwa dan perempuannya berjumlah 983 jiwa. Sedangkan penduduk 2022 ini tercatat meningkat menjadi sekitar 2.105 jiwa. Sedangkan jumlah anak-anak yang berusia 6-17 tahun yakni 427, yang dimana dirincikan perempuan 208 dan laki-laki berjumlah 219.

Meski terpadat di NTB, beragam suku mendiami pulau tersebut, yakni suku  Ende, Bugis, Bajo, Mandar, Sasaq, keunikan pulau mungil tersebut membuat Pemerintah Daerah (Pemda) setempat menjadikannya desa wisata dengan Surat Keputusan(SK) yang di Launcing pada 16 September 2021, desa wisata berbasis bahari tersebut memiliki beragam keindahan, baik pemandangan pasir putih memanjang, laut biru, ayunan tengah laut yang ada di pulau tersebut. 

Pewarta: Tim BidikNews

0 Komentar