Ungkap Makna Tersembunyi Hadist Qudsi, “Puasa Hanyalah untuk-Ku”. Begini Kata Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA

Ustadz Drs. H.Muhammad Nasikhin, MA , ketika menyampaikan Kultum Subuh di masjid Al Achwan Griya pagutan Indah Mataram, 13 Maret 2024 Hari ke -2 Puasa Ramadhan

Keistimewaan ibadah puasa melebihi ibadah-ibadah lainnya, hal itu terungkap dalam satu hadits qudsi.  Artinya: Semua amal perbuatan anak Adam -yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan padanya.

BidikNews.net,Mataram,NTB - Hadits qudsi tersebut mempertegas bahwa ibadah puasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.” jelas Ustadz Drs. H.Muhammad Nasikhin, MA ketika memberikan kultum subuh di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram, pada Rabu, 13 Maret 2024, hari ke-2 Puasa Ramadhan 1445 Hijriyah. 

Kata “untuk-Ku” ungkap Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA adalah bentuk penyandaran ibadah puasa kepada Allah SWT yang menunjukkan betapa puasa merupakan ibadah yang memiliki kedudukan lebih dibanding ibadah lainnya. 

Dalam hadits itu disebutkan, “karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya”. 

Terdapat banyak pertanyaan yang sama muncul, mengapa ibadah puasa memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT dibanding amal ibadah lainnya,? 

Dalam penjelasannya, Ustadz H. Muhammad Nasikhin menyebutkan ada 4 (empat) keistimewaan ibadah puasa dibanding ibadah lainnya, 

Pertama, puasa adalah ibadah yang tidak bisa terjerumus dalam kategori riya (pamer) karena puasa merupakan ibadah yang bersifat abstrak. Ibadah puasa tidak memiliki gerakan yang bisa membedakan antara orang yang sedang berpuasa dengan yang tidak.’ujar Imam Masjid Al Achwan itu.

Ketika kita melihat dua orang jalan bergandengan, kita tidak bisa membedakan mana yang puasa dan mana yang tidak puasa, Tentu sulit untuk membedakan,” ujar H.Muh. Nasikhin. 

Sementara ibadah lain, kata Dosen senior Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu dapat diketahui melalui gerakan-gerakannya, seperti ibadah shalat, ibadah haji, zakat dan lainnya.

Kedua, kata Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA puasa mampu melumpuhkan setan. Saat sedang berpuasa, maka kita akan menahan diri untuk tidak makan dan minum mulai waktu imsak hingga maghrib tiba. sepanjang hari itu makanan dan minuman tidak masuk dalam tubuh, maka nafsu (syahwat) dalam diri akan terkendali. 

Sementara nafsu (syahwat) merupakan pintu masuk utama bagi setan untuk menjerumuskan manusia dalam lembah maksiat dan kesesatan 

Ketiga, kata Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA, pahala puasa lebih besar dibanding ibadah lainnya. Setiap amal ibadah sudah ditentukan besar pahala yang diperoleh, mulai dari dilipatkan 10 kali, 700 kali, dan sampai yang Allah kehendaki. Lain halnya dengan puasa, pahalanya tidak memiliki ketentuan khusus, hanya Allah yang tahu.” Jelasnya.

Ini berate, bahwa setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. 

Keempat, Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA menjelaskan, satu kebahagiaan yang tiada tara bagi orang yang berpuasa karena balasannya surge dan bahagianya karena dapat bertemu langsung dengan Allah SWT di akhirat nanti, tanpa ada penghalang apapun.” Ujarnya.

Dikahir tausiah kultumnya, Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA menmperjelas bahwa kita semua sangat menginginkan ini, karena  melihat Allah swt di akhirat merupakan kenikmatan yang paling tinggi, lebih nikmat dari mendapat surga seisinya. 

Itulah empat keistimewaan puasa Ramadhan dibanding ibadah lainnya, kata Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, MA sembari berharap kepada seluruh jamaah semoga dengan mengetahui keistimewaan ini kita menjadi lebih khusyuk dalam menjalan ibadah puasa Ramadhan.

Ditambah lagi dengan melaksanakan berbagai amaliah lainnya di bulan mulia ini, seperti menyisihkan sedikit rejeki untuk program pembebasan tanah pemakaman warga muslim Griya Pagutan Indah yang saat ini tengah diperjuangkan bersama.” Tutupnya.

Pewarta: Dae Ompu



0 Komentar