BidikNews.net,Mataram - Jelang Pilgub NTB yang akan digelar serentak pada November 2024 mendatang makin menunjukkan intensitas politik yang kian dinamis seiring dengan Tarik ulur kepentingan untuk menggaet partai pengusung oleh para Bakal Calon Gubernur.
Pemilihan Gubernur sendiri hingga berita ini diturunkan belum satu pun dari sekian bakal calon itu memilki kepastian dari Partai apa yang akan dijadikan sebagai kendaraan politik menuju kursi Gubernur dan wagub NTB.
Terakhir berhembus khabar, Bupati Bima Hj.Dinda Dhamayanti Putri akan berpasangan dengan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki, DR.Muhammad Iqbal, namun demikian hingga saat ini Khabar Duetnya Iqbal – Dinda belum ada pernyataan resmi dari Lalu Iqbal. Sementara IDP akrab disapa Bupati Bima itu kepada wartawan mengaku dirinya menunggu keputusan Partai (Golkar. Red.).
Ada banyak harapan dari warga Mbojo dan tak sedikit pula yang memberi saran agar Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) lebih fokus untuk mengantarkan Muhammad Feriyandi (Putra tercinta) menjadi Bupati Bima pada Pikada serentak November 2024 nanti.
Tokoh masyarakat Bima, H. Zubair Razak dalam keterangannya mengatakan, ketika nama IDP masuk dalam daftar Bursa Bacawagub, Ia mengaku pesimis akan keseriusan Dinda Dhamayanti jadi Cawagub NTB, karena didepannya ada putra Mahkota Muhammad Feriyandi yang kini tengah berjuang untuk menggantikan posisinya sebagai Bupati Bima.
Jika Hj. Dinda bersikokoh untuk masuk dalam daftar Cawagub NTB maka konsentrasi untuk menjadikan Feriyandi sebagai Bupati akan terpecah, dan masyarakat Bima pun akan mempertanyakan apa yang dikejar Dinda sekiranya benar menjadi Cawagub NTB.
Karena itu, H. Zubair menyarankan agar Ibu Dinda lebih arif menyikapi Dinamika politik yang terjadi ditengah masyarakat Bima saat ini.
“Oke lah saat ini Feriyandi dinilai belum memilki lawan sepadan yang bisa mengalahkannya pada pilkada Bupati Bima, akan tetapi ketika Hj. Dinda kukuh berkeinginan untuk maju sebagai Cawagub, maka jangan heran jika masyarakat Bima mengambil langkah lain untuk tidak melirik keduanya,” kata H. Zubair.
H. Zubair |
Harus diingat, kata H. Zubair, bahwa Bakal Calon Bupati lainnya yang siap melawan ketangguhan Muhammad Feriyandi memilki persiapan strategi yang matang untuk tampil sebagai Calon Bupati Bima. Karena itu, Ia meyarankan Hj. Dinda untuk bijak menyikapi situasi politik yang ada di Bima saat ini.” Ucapnya.
Pada bagian lain para tokoh Bima yang dihubungi media ini juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa, Para Bacabup siap untuk berkompetisi pada Pilkada Bupati Bima dengan sebuah keyakinan untuk bisa menjadi pemenang karena didukung oleh para pemilih inginkan adanya perubahan dalam kepemimpinan di Kabupaten Bima
Jika para Bakal Calon Bupati Bupati itu bergerak masif dengan segala kemampuan yang dimiliki, maka ambisi “Jenateke” untuk menjadi Bupati Bima dapat saja "kandas".
Harus diakui, para Bakal Calon Bupati Bima berani tampil untuk berkompetisi dalam pilkada Bima bukan sekedar ikut, tetapi ada kayakinan kuat dalam diri mereka untuk tampil sebagai pemenang.
Karena itu, kepada media ini para tokoh masyarakat Mbojo seperti H. Junaidin Yaman menyarankan agar Ibu Dinda bisa mempertimbangkan kembali untuk maju sebagai Cawagub sehingga konsentarsi untuk menjadikan Muhammad Feriyandi sebagai Bupati Bima akan lebih terarah.
Meski saran itu terang-terangan disampaikan kepada Hj. Dinda, para tokoh Bima juga menyadari bahwa Hj. Dinda punya Hak dalam menentukan sikapnya untuk tampil sebagai cawagub NTB yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun jika partainya menghendaki.
Akan tetapi jika saran dari para tokoh masyarakat Bima itu diterima dengan baik oleh Hj. Dinda (Bupati Bima) maka sosok Hj.Dinda sebagai seorang Ibu dari Sang jenateka akan lebih diistimewakan dan dihormati sebagai ibu yang mengedepankan motto Sang Raja “Edera Nahu Sura Dou Labo Dana”. Yang kira—kira dalam bahasa indonesianya lebih kurang seperti ini, “Jangan untuk saya tetapi untuk seluruh masyarakat Mbojo”.
Saran dari sejumlah tokoh masyarakat itu patut untuk diperhatikan sebagai masukan yang baik dan positif, Sekaligus sebagai bentuk rasa cinta dan sayang kepada seorang Muhammad Feriyandi yang akan berjuang meraih impian menjadi seorang Bupati untuk meneruskan kepemimpinan Ibu tercinta Hj. Indah Dhamayanti setelah 10 tahun berkuasa di kabupaten Bima. kata H. Zubair.
Pewarta: TIM
0 Komentar