BidikNews.net, Bima,NTB – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bima dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional kembali ditunjukkan melalui kegiatan panen raya sekaligus gerakan tanam padi serentak yang digelar di Dusun Mada Kopa, Desa Dena, Kecamatan Madapangga pada Rabu (23/04/2025).
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 150 peserta ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pertanian untuk mendukung agenda Astacita Ketahanan Pangan.
Hadir dalam kegiatan ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bima, termasuk Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan Zubaidy, Dandim 1608/Bima diwakili oleh Danramil 1605-02/Bolo, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.IK., M.IK.,
Turut hadir sejumlah pejabat lingkup Pemkab Bima seperti Plt. Kadis Pertanian Taufik ST, MT., Kepala DKP Ir. Nasir, dan Kepala Bappeda Taufik ST, MT.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan stakeholder pertanian dalam meningkatkan produktivitas padi.
“Luas tanam padi tahun ini diperkirakan meningkat signifikan, dari 49.500 hektar di 2024 menjadi 53.000 hektar pada akhir musim tanam 2025. Ini hasil nyata dari kolaborasi dan dukungan infrastruktur pertanian,” ujarnya.
Kabupaten Bima sendiri memiliki potensi lahan sawah seluas 42.275 hektar dengan indeks pertanaman (IP) rata-rata 113% yang berpotensi ditingkatkan menjadi 130-200% melalui optimalisasi irigasi.
Selain itu, terdapat 108.000 hektar lahan pertanian non-sawah yang juga memiliki peluang besar untuk komoditas pangan lainnya seperti jagung dan kedelai.
Plt. Kadis Pertanian Kabupaten Bima dalam keterangannya menjelaskan bahwa pada tahun 2024 produksi padi mencapai 249.000 ton dan pada tahun ini ditargetkan meningkat hingga 269.000 ton.
“Peningkatan ini dipicu antara lain oleh kebijakan penetapan HPP gabah Rp6.500/kg pendampingan Oleh Babinsa Kodim 1608/Bima dan dukungan program sarana irigasi,” katanya.
Namun demikian, sektor pertanian Kabupaten Bima masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti perubahan iklim yang menyebabkan pergeseran musim tanam, serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), serta tingginya harga sarana produksi.
Pemerintah pun terus mengupayakan solusi, di antaranya dengan koordinasi lebih awal bersama BMKG untuk mitigasi cuaca serta penyediaan sarana budidaya seperti pupuk, benih, dan alat pertanian.
Kegiatan tanam padi serentak kali ini diikuti pula oleh kelompok tani dari enam desa sekitar, para penyuluh, kepala desa, serta unsur TNI dan Polri, yang turut serta mendukung swasembada pangan di wilayah Kabupaten Bima.
Dengan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan sektor pertanian daerah yang menyerap tenaga kerja terbesar dan berkontribusi 44,45% terhadap PDRB Kabupaten Bima (BPS 2024). Sumber: PenKodim 1608/Bima.
Pewarta: Tim
0 Komentar