JCH Asal Mataram Adakan Acara Walimatussafar, Drs.H.Khudri Susanto dan Dra.Salmah Mohon Doa Selamat Sebelum Berangkat Ke Tanah Suci

Drs.H. Khudri Susanto dan Istri Ny. Dra. Salmah

BidikNews.net,Mataram
- Umat Muslim di Indonesia punya tradisi walimatussafar sebelum berangkat haji. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun dan menjadi budaya tersendiri. 

Dulu, perjalanan haji merupakan safari panjang yang membutuhkan banyak pengorbanan. Bukan hanya harta dan benda, tapi juga jiwa mengingat jauhnya perjalanan ke Arab Saudi.

Karena itu, sebelum berangkat ke negeri Arab untuk menunaikan ibadah haji, masyarakat Muslim Indonesia menggelar tradisi-tradisi tertentu. Salah satunya walimatussafar. 

Tradisi ini berkembang salah satunya Kota Mataram Nusa Teggara Barat, seperti yang dilakukan keluarga Drs.H. Khudri Susanto dan Istri Ny. Dra. Salmah yang beralamat di Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) kelurahan Pagutan Barat Kota Matara. Tradisi ini juga dilakukan oleh para Jamaah Calon Haji (JCH) di berbagai daerah lainnya di Tanah Air. 

Lantas apa sebenarnya walimatussafar ini? Secara leksikon, istilah walimatussafar berasal dari Bahasa Arab yakni walimah atau hajatan dan safar atau perjalanan. 

Dalam pemaknaan utuh berdasarkan arti kata, Walimatussafar berarti acara perjalanan. Walimatussafar dimaksudkan untuk memberikan ungkapan tentang acara atau hajatan yang dilakukan sebelum mengadakan sebuah perjalanan.

Walimatussafar merupakan tradisi syukuran haji yang dilakukan masyarakat Muslim saat calon haji hendak berangkat ke Tanah Suci Mekah. Biasanya pelaksanaan tradisi ini dilakukan satu bulan atau beberapa hari menjelang pemberangkatan.

Tradisi sebagai wujud syukur ini dilakukan lantaran zaman dulu untuk dapat menunaikan ibadah haji adalah perkara rumit. Selain butuh biaya besar, akses ke Tanah Suci Mekah tak semudah kini yang menggunakan pesawat terbang. Sementara  orang dulu sampai ke negeri Arab harus menggunakan kapal laut dengan perjalanan yang memakan waku sebulan.

Karena itu, pelaksanaan tradisi walimatussafar yang dilakukan oleh CJH Drs.H. Khudri Susanto dan Istri Ny. Dra. Salmah di Lingkungan Griya Pagutan Indah Mataram NTB ini juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan akan melaksanakan perjalanan jauh. 

Keselamatan perjalanan, keselamatan di Tanah Haram, hingga selamat kembali lagi ke tanah air. Walimatussafar sekaligus doa minta selamat ini berlanjut hingga kini dan masih banyak masyarakat Muslim yang melakukannya.

Tradisi walimatussafar sendiri biasanya melibatkan banyak orang. Umumnya yang punya hajat akan mengundang keluarga, kerabat hingga masyarakat setempat. 

Dalam acara Walimatusssafar yang dilaksanakan keluarga Drs. H. Chudri dan Ny. Dra. Salmah ini sekaligus dimanfaatkan sebagai: 

1. Kesempatan untuk meningkatkan hubungan silaturahmi di antara sesama.

2. Kesempatan untuk saling memaafkan satu sama lain, terutama antara yang akan melakukan haji dan orang-orang yang akan ditinggalkannya. Dengan harapan agar ketika dia berangkat haji, dia berangkat dalam keadaan suci, bersih dari dosa.

3. Kesempatan bagi yang hadir untuk memohonkan doa kepada Allah untuk yang akan naik haji, untuk keselamatannya, kesehatannya, keamanannya, dan untuk mendapatkan keridaan Allah dan rahmat-Nya.

4. Kesempatan untuk saling memberi sedekah di antara yang hadir. Yang berhajat memberi sedekah kepada para undangan, dan para undangan memberi sedekah dengan doa. 

Acara Waliatussafar dimaksud dilaksanakan pada Sabtu,12 April 2025. Semoga Drs.H. Khudri Susanto dan Istri Ny. Dra. Salmah mendapatkan Haji yang Mabrur. Aamiin.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar