Pemprov NTB Fokus Reboisasi dan Penguatan Irigasi Bersama TNI di Pulau Sumbawa ‎

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, ketika menyambut Menteri Pertahanan RI, Menteri Kesehatan RI, dan Panglima TNI di Bandara  Sumbawa
BidikNews.net - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan kesiapan Pemerintah Provinsi NTB untuk berkolaborasi bersama TNI dalam melakukan penghijauan kembali hutan-hutan yang rusak di Pulau Sumbawa.

‎Hal itu disampaikannya saat mendampingi Menteri Pertahanan RI, Menteri Kesehatan RI, dan Panglima TNI meninjau pembangunan Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan 835/Samota Yudha Bakti di Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwis, Kabupaten Sumbawa Besar, Sabtu (18/10).

‎Menurut Gubernur, keberadaan Batalion tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga mendukung pembangunan di sektor kesehatan, pertanian, dan kelestarian lingkungan.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal,ketika memberikan keterangan
Salah satu persoalan besar di Pulau Sumbawa, kata Gubernur, adalah kerusakan hutan akibat pembukaan lahan jagung yang menyebabkan banjir dan kerusakan infrastruktur.

‎“Akibatnya kita sudah menghabiskan puluhan triliun, banjir setiap tahun terjadi di muara sungai,—baik di Bima dan Dompu dan kita menghabiskan puluhan triliun untuk menyelesaikan masalah ini,” terangnya.

‎Ia menegaskan bahwa pemerintah akan segera berkoordinasi dengan kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa untuk program reboisasi bersama TNI dan masyarakat.

‎“Kami akan segera melakukan rapat koordinasi dengan kabupaten kota di pulau Sumbawa untuk masalah reboisasi ini,—sekarang ini hampir semua infrastruktur kami rusak akibat banjir karena sedimentasi semua sungai.

Jadi kalau tidak segera kita selesaikan ini dampaknya akan semakin luas, dan semakin besar uang yang terbuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak,” ujarnya.

‎Selain itu, Gubernur juga menanggapi usulan pembangunan bendungan oleh TNI untuk mendukung irigasi pertanian. Ia menilai pembangunan embung skala kecil lebih efektif dan mudah dirawat.

‎“Kita sudah banyak memiliki bendungan, namun irigasinya belum ada, embung lebih gampang untuk kita rawat ketimbang bendungan, selain itu biaya pembangunannya juga kita bisa cicil,” jelasnya.

‎Gubernur juga mengungkapkan persoalan pengelolaan alat mesin pertanian (Alsintan) yang selama ini belum optimal.

‎“Sekarang kami strateginya tidak lagi memberikan Alsintan kepada Gapoktan,—namun langsung kepada penyuluh,—boleh disewakan dengan harga murah dan hasilnya untuk pemeliharaan,” ucapnya.

‎Ia menambahkan, Pemprov NTB dan Danrem 162/WB telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat sinergi pembangunan infrastruktur dengan memanfaatkan dukungan personel TNI di wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

‎Pewarta: OD

0 Komentar