Indra Sofyan, Putra Asal Bima NTB Jadi Kasubdit Kepatuhan dan Evaluasi KemenKumHAM RI

Drs. Indra Sofyan, M.S, M.A.P. bersama pejabat Tinggi kemenkumHam RI

"Sukses meraih jabatan dalam karir birokrasi, tentu membutuhkan energy yang maksimal, serta diperlukan kerja yang tak biasa. Tetapi keluarga, tetap menjadi prioritas utama, yang mendukung kesuksesan tersebut. Demikian Ungkapan Kepala Subdirektorat Kepatuhan Internal dan Evaluasi pada Direktorat Keamanan dan Ketertiban Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI, Drs. Indra Sofyan, M.S, M.A.P kepada BidikNews."

BidikNews - Pria kelahiran tahun 1967 di desa Tenga Kecamatan woha Kabupaten Bima Provinsi NTB ini, mengatakan, dalam meraih karir yang bagus diperlukan kerja yang tidak biasa. Upaya-upaya dalam berkarir sebagai Abdi Negara dan abdi masyarakat memang butuh effort yang luar biasa. Seringkali harus bekerja overtime.” Ujarnya

Dulu waktu saya bertugas di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan, dalam melaksanakan tugas dituntut melakukan tugas seperti itu. Terkadang pulang dari kantor sampai pada malam hari” ujar alumni Alumni SMA KAE Woha Bima NTB ini.

Indra Sofyan juga mengatakan, seringnya bertemu dengan pimpinan serta pegawai Lembaga pemasyarakatan di lingkup Kemenkumham yang beragam membuat dirinya semakin terampil dan terasah. Tantangan yang dihadapi membuatnya mampu menciptakan solusi-solusi untuk menghadapi tantangan tersebut. Disamping itu, inovasi dalam bekerja dan pelayanan yang prima juga menjadi kunci dalam meniti karier di birokrasi pemerintahan,” ujarnya.

Indra Sofyan, bersama keluarga

Namun demikian, karir yang diraih Indra Sofyan bukan berarti mengorbankan kepentingan keluarga. Keluarga harus tetap nomor satu. Ia mengatakan, pada saat akhir pekan, waktu luang itu dimanfaatkan untuk keluarga. Tetapi  Jika ia sedang berada di lapangan, maka komunikasi dilakukan melalui telepon selular.

Posisi Indra Sofyan sebagai pejabat yang ditugaskan oleh Negara juga di maklumi oleh sang Istri tercinta. Karena karir dan keluarga kerap dianggap sebagai sisi mata uang yang berlawanan. Karena itu pengertian sang istri atas tugas yang emban Indra Sofya selaku suami tidak mengabaikan keluarga dan anak sebagai penjopang semangat dalam bertugas.

Indra Sofyan menyadari, meski tugasnya sebagai seorang pejabat tidak berarti harus mengorbankan keluarga. Itu yang dipahami oleh Kepala Subdirektorat Kepatuhan Internal dan Evaluasi pada Direktorat Keamanan dan Ketertiban Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI ini.

Mengantar anak ke sekolah

Indra Sofyan, mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha untuk tidak melewatkan momen penting bersama keluarga. Misalnya saat mengantar anak bersekolah, pembagian buku rapor hingga pertemuan orangtua siswa.

Menariknya, Indra Sofyan juga mengaku bagaimana sang istri ikut berperan penting dalam mendukung karirnya. Sang istri mengurus keperluan sekolah daring anak-anaknya selama masa pandemi Covid-19.

Indra Sofyan yang pernah bertugas diejumlah darah ini pertama kali diangkat menjadi Calon pegawai di Lapas Kelas I Malang Jatim. Selanjutnya ditugaskan Rutan Kelas IIB Lumajang sebagai Kasubsi dan Kasubag Pengelolaan/Kepeg.

selalu berusaha dekat dengan para tahanan/napi dengan harapan agar mereka bisa menjadi warga negara yang berguna untuk negara dan masyarakat

Dari Lumajang Jawa Timur ia kemudian di percaya sebagai Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Marabahan Kalsel, serta Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Ketapang Kalbar.

Tak berhenti disitu, Indra Sofyan di tugaskan sebagai Kepala Bidang Keamanan dan Pembinaan Kanwil Hukum dan HAM di Bengkulu, karena prestasi kerjanya yang dianggap baik ia pun di percaya pimpinan sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rejang Lebong Bengkulu.

Usai menjalani tugas di Bengkulu, Indra Sofyan di tugaskan lagi sebagai Kepala Bidang Keamanan dan penbinaan Kanwil Hukum dan HAM provinsi Jawa Timur, yang kemudian dipercaya lagi sebagai Kepala Lapas Kelas IIB Jombang Jawa Timur. Lalu di percaya lagi menjadi Kepala Rutan Kelas I Madaeng Jawa Timur.

        Komunikasi bersama rekan kerja senantiasa dalam suasana yang harmonis

Dari jawa Timur Idrsa Sofyan di bawa ke Sulawesi Selatan untuk menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kekas II A Palopo. Dari palopo ia di tunjuk pimpinan menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ketapang Kalim,

Dari Ketapang Kalimantan Timur, Indra Sofyan di angkat sebagai Kepala Subdit Kepatuhan Internal dan Evaluasi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Direktur Kamtib Dirjen Penasyarakatan Jakarta  hingga sekarang. Sebuah perjalanan tugas yang panjang menjadikan ia lebih matang dalam meniti karier untuk Negara dan masyarakat.

Ia juga di senangi rekan rekan se kantor di mana dia ditugaskan sehingga selalu meninggalkan kesan  indah dengan sejuta kenangan.

Ia juga selalu berada ditengah tahanan serta napi, dengan harapan kedekatan itu akan memberi semangat kepada mereka yang jauh dengan dunia luar, yang ketika selasai masa tahanannya mereka dapat menjadi warga yang baik dan bermanfaat bagi negara dan masyarakat dilingkungannya.

Disenangi rekan se kantor sehingga meninggalkan banyak kesan indah dengan sejuta kenangan.

Perjalanan karier birokrasi Indra Sofyan menjadi seorang pejabat yang dipercaya oleh atasan tak lepas dari kegigihannya dalam menempuh jenjang pendidikan srejak Sekolah Dasar di desa tempat tinggalnya.

Sejak Tamat SD tahun 1980 Indra Sofyan mlanjutkan sekolahnya di SMP Negeri Tente Woha Bima, hingga tamat tahun 1983. kemudian menyelesaikan sekola di SMA KAE Woha Bima NTB pada tahun 1985/1986.

Sejak dibangku SD hingga SMA Indra Sofyan terbilang siswa yang cerdas sehingga setiap semester dan kenaikan kelas ia kerap memperoleh nilai serta rangking yang sangat memuaskan.

Oleh orang tua serta dorongan semangatnya yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, Indra Sofyan memilih untuk melanjtkan study di Universitas Muhammadiyah Malang Jatim, dan terakhir untuk mearih gelas S2 Indra Sofyan kuliah di jurusan Manajemen Administrasi Publik  Universitas Bina Benua Banjar Masin Kalimantan Selatan.


Pewarta : dae Ompu
Editor  : BN-007



0 Komentar