Mahfud Hasan, Pengusaha Garam yang Sukses. Bagaimana Mahfud Melakoni Usahanya ?

Mahfud Hasan "CV.Toti Mori Garam Bima" bersama Keluarga

"Siapa pun yang hidup di dunia ini ingin meraih sukses. Apalagi bila ia seorang pengusaha. Keberhasilan dan kesuksesan itu selalu menjadi trade mark bagi siapa saja yang memilih bisnis jalan sebagai jalan hdupnya".

BidikNews - Begitu juga dengan Mahfud Hasan atau dikenal dengan Mahfud Toti Mori oleh masyarakat dan orang –orang disekitar yang mengenalnya. Ia melakoni dunia bisnis berawal usaha kecil kecilan sejak tahun 1999 dibidang hasil bumi dan laut (garam) dengan badan Usaha yang diberi nama CV Toti Mori Garam Bima.

Kenangan masa lalu itu membekas amat mendalam,” papar Mahfud Hasan yang didampingi istri tercinta kepada BidikNews di rumahnnya desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.

Mahfud Hasan mengakui sejak kecil memiliki jiwa bisnis. “Saya tak bermimpi jadi pengusaha,” ucap Mahfud kembali mengenang memorinya.

Mahfud Hasan bersama karyawan

Tekad Mahfud memang terbilang keras, semangat serta obsesinya yang tinggi inilah yang mebuat dirinya menjadi pengusaha suskses. Kini, dengan tekad bajanya yang tinggi telah membuahkan hasil dengan mengendalikan usahanya yang bergerak dibidang usaha Garam.

Garam yang diproduksi tersebut di edarkan ke sejumlah daerah seperti, Sulawesi, Surabaya serta Banjarmasin maupun Lombok dll dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk untuk pulau Lombok dan kapal laut di pelabuhan Bima – NTB untuk daerah tujuan Sulawesi, Banjarmasin, dan Surabaya.

Mahfud Hasan, tidak saja pandai berhitung dagang tetapi dia juga punya kepedulian yang tinggi terutama pada soal pembangunan ummat di desanya. Kepedulian itu terkonsep apik dalam suatu program yang kemudian dijabarkan dalam sebuah kenyataan. Hal itu dilakukannya ketika rakyat memilihnya untuk menjadi kepala Desa pada tahun 2013 sampai tahun 2019.

para pekerja CV.Toti Mori ketika Memeriksan kualitas garam

Sejak kecil Mahfud Hasan sudah lekat dengan kehidupan keagamaan yang ta`at. Dan ia sadar betul bahwa banyak masyarakat yang masih membutuhkan pertolongan sehingga usaha yang dirintisnya itu memperkerjakan banyak orang.

Melaui usaha bisnis garam ini pula ia mencoba untuk menyadarkan para pengusaha yang baru merintis usahanya untuk selalu optimis bahwa hidup tidak selalu tertindas. Menurutnya dengan kemauan yang keras kehidupan pasti akan berubah yang penting harus melewati jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.” Ujarnya.

Mahfud Hasan mengakui bahwa dalam mengembangkan usahanya ini tak lepas dari dukungan istri tercinta Nurwahida. Selain membantu mengembangkan usaha sang suami, Nurwahida juga telah memberikan 6 orang buah hati yaitu anak anak yang cantik dan ganteng.  Ke enam putra dan putri Mahfud dan Nurwahida tersebut antara lain, 1. Ners Fiky Mardan Bisy, MM.Kes. 2. Ners ildangsih, MM.Kep, 3. Anang Matul, S.Keh. 4. Sri Riri ulandari Rekam Medis, 5. Fitriah Ramdani sedang kuliah dan yang ke 6 Titian Salsabila masih dibangku SD.

Sebagai seorang istri yang ta`aat pada suami, Nurwahida juga selalu menempatkan diri sebagai seorang wanita yang menjadi ibu rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.

Aktifitas para pekerja CV. Toti Mori garam Bima di lokasi tambak garam di Bima

Bagaimana Mahfud Hasan memandang pengusaha pengusaha kecil di daerahnya.? Peluang usaha kecil saat ini cukup cerah. Pengusaha kecil juga harus berani tampil dan harus siap mengambil resiko, Jangan takut gagal,” katanya.

Mahfud Hasan juga tak pernah lupa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Bima yang telah banyak memberikan dorongan untuk perkembangan usahanya sehingga Mahfud Hasan dapat mengetahui bagaimana mengatur serta menjalankan roda usahanya dengan baik.

Sikap kesederhanaan Mahfud Hasan serta senyum simpul yang menjadi ciri khasnya menjadikan dirinya semakin disenangi para pekerja yang selalu bersamanya. Dia pun terus melangkah maju dengan usaha garam nya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk berbuat untuk agama dan masyarakat.

Mahfud Hasan juga tak menampik jika dalam menjalankan usaha harus selalu hati hati, sebab mengelola usaha tak ubahnnya bak menanam padi, jika dipupuk secara intensif akan menghasilkan buah yang banyak. Tentunya pupuk harus disiram dengan agama.” ujar Mahfud.


Pewarta : Tim BidikNews
Editor : BN-007

2 Komentar

  1. Ma Syah Allah,,,,
    Tabarakallah,,,,
    Subhanallah,,,,
    Luar biasa,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita tetap istiqamah amanah semangat berinfak bersedekah dan beramal nabung untuk dunia nabung juga untuk akhirat.

      Hapus