Empat Makna Iqra` Dalam Wahyu Pertama


"Surat Al-'Alaq ayat 1-5 ini memberi pesan bahwa keimanan dan keislaman kita bisa ditingkatkan dengan membaca, meneliti, menelaah, memahami dan menghayati semua ilmu-ilmu Allah yang berada di alam ini."


BidikNews – Demikian uraian hikmah tentang ayat pertama Iqra` yang disampaikan DR.H.Maimun Zubair, M. Pd kepada jamaah sholat subuh si masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram, Minggu,17/4/22 bertepatan dengan 15 Ramadhan 1443 H.

Dalam uraian singkatnya Dosen Senior Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini mengatakan, Saat ayat pertama turun di sebuah gua yg bernama Gua Hiro', Nabi Saw dalam keadaan sendiri, didalam gua yg sempit, di kegelapan malam, dan nabi sebagai manusia yg ummi, tidak mengerti huruf dan tidak bisa membaca.

Tiba2 terdengar suara perintah membaca... Betapa nabi sangat galau waktu itu.

Jibril mengulang perintah itu selama empat kali. Dan nabi tetap menjawab, ma ana biqori'. Saya tidak bisa membaca.

Ternyata empat kali Malaikat Jibril mengulang bacaan Iqra' sebagai perintah membaca, mengandung isyarat bahwa mempelajari Al qur'an itu melalui empat level,” kata H.Maimun Zubair.

Pertama, Iqra' yg pertama memiliki makna, bahwa kita diperintah untuk bagaimana bisa membaca alqur'an sesuai tajwid dan makhraj yg benar.  How to read, bgm membaca al qur'an dg benar dan fasih.

Kedua, bacaan Iqra' yang kedua oleh Malaikat Jibril memiliki isyarat bahwa umat Islam harus berusaha memahami arti dan tafsirnya. How to learn. Bagaimana agar kita memahami pesan yang dibawa oleh al qur'an.

Ketiga, bacaan Iqra' dari Jibril yg ketiga mengandung isyarat bahwa umat Islam harus mempelajari Al qur'an dengan pendekatan emosional. Artinya alqur'an harus bisa mengintervensi prilakunya. How to understand. Bagaimana Al qur'an dipahami sebagai petunjuk atau way of life dalam kehidupannya.

Keempat, bacaan Iqra' yg ke empat oleh malaikat Jibril memiliki isyarat bahwa kita hendaknya menyadari bahwa membaca ayat2 Allah itu dengan penyadaran total, bahwa membaca ayat2 Allah yg tertulis maupun terhampar di alam semesta adalah "Bismi robbik", kita sadar bahwa Allah maha agung dan maha tinggi, tidak ada ciptaannya yang sia2.

Hingga dalam hati kita mengaku bahwa "Robbana ma kholaqta hadza batilan". Maha benar Engkau, tidak ada yangg kau ciptakan dengan sia2.

Itulah empat level dalam memahami Al qur'an. Saatnya kita semua harus beranjak naik dari level pertama hingga ke level tertinggi agar di bulan penuh maghfirah ini kita semua mendampat kemuliaan dari Allah SWT.” Jelas Maimun Zubair yang di amini ratusan jamaah yang mengikuti tauziah subuh di Masjid itu.


Ditambahkan DR. H. Maimun Zubair, bahwa dari empat makna yang dikandung Iqra` wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW tersebut tentu memiliki pesan-pesan penting yang harus difahami pula oleh manusia. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Bacalah! maka dunia ada ditanganmu”.

Perintah membaca diturunkan Allah dalam wahyu pertama, agar umat manusia memahaminya dengan baik dan sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.  

Seperti yang diketahui, masyarakat Makkah saat itu masih diselimuti kejahiliyahan dengan menyembah berhala dan melakukan maksiat di mana-mana. Allah langsung memerintahkan Rasulullah untuk membaca terlebih dahulu keadaan masyarakatnya untuk dapat memikirkan strategi dalam memperbaiki akhlak masyarakat saat itu.” jelas Maimun

Alquran merupakan pedoman hidup umat muslim. Alquran digunakan sebagai dasar pendidikan yang mampu membentuk generasi yang senantiasa melakukan kebaikan. Alquran dapat membimbing dan mengarahkan manusia untuk membedakan kebaikan dan keburukan.” katanya

Dijelaskan DR. Maimun, Surat Al 'Alaq juga menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Melalui surat Al Alaq, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mencari tahu siapa penciptanya dan memuliakan-Nya dengan segala kemampuan.  

Surah Al Alaq ayat 1-5 berisi mengenai pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Ayat ini menyerukan kepada semua manusia untuk sebanyak mungkin mencari ilmu. Sesuai dengan pepatah Islam, seorang muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. “ Tutup Maimun Zubair.


Pewarta : dae Ompu
Editor  : BN-007


0 Komentar