Dipertanyakan Progres Proyek Bendungan Meninting Hingga 2022 baru 30 Persen

Foto : Repro BidikNews

BidikNews - Progres pembangunan bendungan Meninting di desa Bukit Tinggi, kecamatan Gunung Sari kabupaten Lombok Barat hingga Maret 2022 mencapai 30 persen sejak dimulai pada akhir 2019.

Bendungan meninting salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dalam dua paket pembangunan. Paket I dengan nilai Rp875,25 miliar dan paket II dengan nilai Rp481,33 miliar. Dirilis dari Bisnis.com, Mataram 10 Maret 2022, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menjelaskan bendungan tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2023.

Bendungan Meninting yang bakal menyediakan energi listrik sejumlah 2×0,4 MW tersebut Saat ini sedang fokus pada pembangunan fisik mulai dari pembangunan terowongan pengelak, setelah selesai terowongan maka air akan dimasukkan ke dalam terowongan dan proses penggalian dalam bendungan dimulai," Ungkap Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi

Proses pembebasan lahan sudah selesai dilakukan sehingga proses konstruksi fisik bisa dilakukan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. "Kalau lahan sudah tidak ada masalah, semua sudah kami dibebaskan bahkan pemilik lahan dapat ganti untung bukan ganti rugi," kata Hendra.

Bendungan Meninting kata hendra bakal mampu menampung 11 juta kubik air baku dan bisa memenuhi kebutuhan untuk irigasi pertanian seluas 1.559 hektare di Lombok Barat dan sekitarnya dan kebutuhan air baku di Lombok Tengah.

Bendungan Meninting merupakan bendungan yang baru dimulai pengerjaannya tahun 2019 dan termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian PUPR Hendra Ahyadi yang dirilis dari Kontan.co.id, Selasa (8/2). menyebutkan, pembangunan bendungan berkapasitas tampung 12 juta m3 ini dikerjakan dalam 2 paket dengan kebutuhan biaya sebesar Rp 875,25 miliar untuk Paket 1 dan Rp 481,33 miliar untuk Paket 2.

Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya, PT Bahagia Bangunnusa, KSO.

Foto : Repro BidikNews

"Untuk paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya-PT. Sac Nusantara, KSO. Berdasarkan data hingga November 2021, progres keseluruhan pembangunan Bendungan Meninting sebesar 23,14% dengan target rampung tahun 2023," kata Hendra

Dijelaskan Hendra, Bendungan Meninting termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Kehadiran Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter per detik khusunya di wilayah Senggigi.

Progress pengerjaan Bendungan Meninting hingga 2022 baru mencapai 30 porsen sejak 2019 lalu, Ditanggapi serius Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan nasional Tindak Pidana Tipikor (GN Tipikor) Provinsi NTB Ir. H. Yusuh Umar.

Dikatakannya, progress 30 porsen proyek yang dikerjakan sejak tahun 2019 itu dinilainya tidak wajar, sementara proyek ini harus tuntas tahun 2023.

Ia menduga,proyek yang mengahbiskan anggaran sekitar 1.4 Triliun rupiah itu menjadi ladang korupsi oleh para pihak yang terlibat. Tapi ia juga meyakini bahwa Kementerian PUPR RI tidak serendah itu.

BWS NT 1 sebagai pihak yang paling bertanggung jawab diyakini tidak akan berani untuk berbuat macam-macam.”kilah Yusuf umar.

Tetapi sekiranya, ada indikasi menyimpang dalam proyek yang menghabiskan dana besar ini maka pihaknya tidak akan tinggal diam, bahkan GN Tipikor NTb akan terus mengawasi pelaksanaan proyek bendungan Meninting Lombok barat ini hingga akhir waktu yang ditentukan.

GN Tipikor NTB meminta agar para pihak terlibat dalam mega proyek Bendungan Meninting Lombok Barat NTB untuk tidak “bermain-main” dengan uang rakyat ini,” ancam Yusuf Umar.

Dalam waktu dekat kami dan sejumlah anggota GN Tipikor NTB akan mendatangi BWS NT 1 guna diketahui secara detail terkait progres pekerjaan Bendungan Meninting sejak 2019 hingga 2022 baru mewncapai 30 porsen, diharapkan agar pihak BWS mau membuka pintu untuk melakukan hearing dengan pihak GN Tipikor NTB," tegasnya.

Pewarta : Tim BidikNews
Editor  : BN-007

0 Komentar