Iri dan Dengki, Selalu Melahirkan Fitnah atau Berita Buruk

Foto : Ilustrasi BidikNews

Menyimpan dengki ibarat menggenggam bom yang bisa melukai diri sendiri.
Para Guru Besar islam dan penceramah dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan orang yang selalu iri dan dengki akan selalu merasa tersiksa dengan kesuksesan orang lain. Dengki diibaratkan sebagai virus yang terus menebar ke seluruh sudut-sudut jiwa manusia.


BidikNews - Di antara berbagai penyakit hati ialah iri dan dengki. Iri berarti tidak senang melihat kelebihan pada orang lain. Adapun dengki merupakan wujud amarah yang disebabkan perasaan iri.

Yang kurang disadari, iri dan dengki sesungguhnya lebih berimbas buruk pada diri sendiri ketimbang orang lain. Menyimpan penyakit hati itu ibaratnya menggenggam bom waktu--suatu saat dapat meledak dan melukai diri sendiri.

Dengki atau hasad adalah salah satu penyakit rohani. Ciri-ciri utamanya, tidak senang terhadap orang lain yang menerima suatu rezeki. Adakalanya, sifat itu diikuti upaya-upaya agar nikmat yang dimiliki orang lain itu hilang.

Dengki merupakan pertarungan sepihak. Sebab, yang menjadi sasarannya kadang-kadang tidak mengetahuinya. Setiap orang dengki melihat sasarannya, hatinya selalu tidak enak dan gelisah. Akhirnya menjadi penyakit batin baginya.

Dengki adalah wujud ketidakbersihan batin seseorang. Ia dipraktekkan oleh orang yang mengaku beriman atau tidak. Kedengkian orang beriman adakalanya diwujudkan dalam bentuk ketidaksukaan akan karunia yang diterima oleh orang lain yang dirinya tidak bisa mencapainya.

Dengki melahirkan fitnah atau berita buruk terhadap sasarannya, bahkan ada sasaran yang tak mampu membela diri. Oleh karena orang dengki sibuk dengan kedengkiannya, maka ia lupa dengan kebaikan yang harus ia lakukan.

Dengki itu dapat menggerogoti kesehatan jiwa sekaligus dapat menutup pintu kebaikan. Lebih celaka lagi, orang yang dihinggapi virus dengki nyatanya akan selalu tersiksa atas kesuksesan orang lain.

Virus dengki ini sejatinya berasal dari suatu bakteri bernama ananiyah (egoisme) atau keakuan. Keakuan ini ditandai dengan gejala-gejala serba aku dan efek yang ditimbulkan antara lain perilaku yang serba harus aku.

Orang yang dengki akan menunjukkan diri sebagai inilah aku, aku paling hebat, aku paling pintar, aku paling kaya, dan seterusnya. Dengan sikap tersebut, orang lain akan dianggap kecil serta hinda. Bakteri itulah yang dirasakan langsung oleh iblis.


Dampak terpaling besar adalah hancurnya tali persaudaraan dan tumbuh suburnya kebencian. Padahal, persaudaraan adalah kekuatan kedua umat Islam setelah akidah.

Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah sifat dengki karena ia memakan segala kebaikan, sebagaimana api membakar kayu kering" (HR Abu Dawud dari Abi Hurairah).

Jalan yang terbaik adalah berlindung kepada Allah SWT dari sifat kedengkian. Di antaranya dengan selalu dekat kepada-Nya, pererat hubungan silaturahim, dan jauhi sifat sombong


Pewarta : Tim BidikNews
Editor : BN-007

0 Komentar