Dari Marbot Masjid Hingga Sarjana, Halwan Sukri Akhiri Masa Lajang


Dr. H. Maimun Zubair, M.Pd Menuju Pernikahan yang Diridhoi

BidikNews - Pernikahan adalah suatu perjanjian suci yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang ingin melanjutkan hubungan menjadi hubungan yang halal. Mereka akan mengikat janji untuk menyatakan bahwa sudah siap untuk membangun rumah tangga. Dalam pernikahan bukan untuk berpikir sama, tapi punya tujuan untuk berpikir bersama. Demikian intisari nasehat perkawinan Halwan Sukri, S.PdI dengan wanita pujaan hatinya yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Maimun Zubair, M.Pd (Ktua Takmir Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah. 

Proses pernikahan Halwan Syukri, S.Pd.I (Kepala TPQ Al Achwan Griya Pagutan Indah) sekaligus guru PAI SMA Negeri 1 Mataram dengan Annisa Saqina, S.Ak (Tenaga pendidik SDIT Anak Sholeh Mataram) berlangsung khidmat di gedung Balai Penjamin Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat, Jln Panji Tilar Negara Kekalik Mataram.

Dalam nasehatnya, Dr. H. Maimun Zubair, M.Pd menyampaikan bahwa Proses pernikan itu bagi kedua pasangan pengantin adalah Suasana yang paling indah, membahagiakan, namun mendebarkan. Suasana yang paling indah, karena setelah ijab qabul  diikrarkan, cinta yang selama ini membara dalam dada  tidak lagi hanya berbentuk impian dan khayalan, tetapi  berubah menjadi kenyataan; kekasih dambaan hati yang  selalu diangan-angan kini akan bersanding berdua.

berpose bersama dalam Suasana pernikahan

Suasana yang paling membahagiakan karena kedua pasangan  telah berhasil mendapatkan seseorang yang selama ini dicintai dan impi-impikan. Suasana yang paling mendebarkan karena mulai saat ini  saudara Halwan mulai memikul amanah Allah membangun keluarga  secara mandiri, lepas dari rumah orangtua yang selama ini menjadi tempat pengasuhan, dan kini harus membina rumah tangga sendiri.

Kemudian Proses pernikahan ini bagi orangtua (ayah) dari mempelai perempuan adalah sesuatu yang sangat berat. Bagaimana tidak? Anak perempuan yang sangat disayanginya semenjak lahir, diberikan pengasuhan terbaik, dicari pendidikan terbaik, diberikan nutrisi terbaik, diberikan kasih sayang tiada tara. Setelah pengasuhan itu dirasakan sempurna oleh orangtua, kini akan diserhkan tanggung jawabnya dunia akhirat kepada laki-laki pilihan putrinya.

Laki-laki yang tidak pernah dikenal sebelumnya, laki-laki yang tidak pernah dikenal sikap dan perangainya. Hati siapa yang tidak galau untuk menyerahkan putri kesayangannya.

Karena begitu beratnya perasaan dan hati orang tua melepas putri kesayangannya, Allah SWT khusus berfirman kepada suami didalam surah An Nisa ayat 11, “Wa’asyiru hunna bil ma’ruf”. Pergaulilah mereka (istrimu) dengan perlakukan yang patut.

Artinya sebagai seorang suami hendaknya memberikan kasih sayang dan perlakuan yang tidak terlalu  jauh berbeda dengan yang dilakukan orangtuanya.

Kemudian pernikahan itu disebut juga didalam al-qur’an dengan sebutan “Mitsaqan Ghalizha”, perjanjian yang serius, dalam salah satu tafsir, ulama memberikan penjelasan, bahwa perjaniian yang serius itu adalah Syirkah, yakni akad kerjasama antara dua orang atau lebih yang dibangun diatas kepercayaan kedua belah pihak.

Maka dalam membina rumah tangga, janganlah ada diantara salah satu pasangan yang berkhianat dalam syirkah ini, jangan ada yang berbohong daintara kedua belah pihak, karena jika ada yang berkhianat dan berbohong, dalam syirkah itu tercederai, dan keberkahan dari rumah tangga yang dibina diatas kesepakatan bersama ini akan kehilangan berkah.


Oleh karena karenanya, dalam pembinaan rumah tangga ke depan, saudara Halwan dan Annisa janganlah saling mendustai diantara kedua belah pihak.Terbukalah dalam segala hal, dan jangan ada yang saling sembunyi-sembunyi dalam hal apa saja.

Selanjutnya, hari ini Saudara Halwan telah menjadi seorang suami, dalam Islam anda sudah bergelar “Qawwamuna ‘alan nisa’.” Pimpinan atas perempuan yang anda nikahi.

Ada tiga hal yang harus anda miliki sebagai pimpinan rumah tangga; (1) Sifat Ri’ayah (Perhatian); Istri anda perlu dipuji, disanjung, dan diperhatikan dalam segala hal, karena dia sudah menjadi tanggung jawab anda. (2) Sifat Himayah (Melindungi); Anda berkewajiban melindungi istri anda dari dari diri sendiri (jangan main tangan, jangan berkata kasar padanya, dan jangan bersikap yang membuat dia tersinggung dan bersedih), kemudian anda wajib menjaganya dari perbuatan yang menggeretnya ke neraka, anda tuntun ibadahnya dan anda tuntun amaliahnya. (3) Sifat Al Ishlah (Memperbaiki); membimbinglah dia, didiklah istri anda  ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Begitu pula saudari An Nisa Saqina, anda sekarang sudah menjadi sitri dari saudara Halwan, didalam diri anda ada rahim, sehingga seorang ahli mengatakan, bahwa istri itu adalah rahim peradaban, yang akan melahirkan putra putri dari kedua pasangan, maka untuk melahirkan putra putri yang soleh dan solehah, mulailah dari (1) Hormati dan taati suami anda pada jalan yang diridhoi oleh  Allah, agar putra putri anda menjadi anak patuh pada orang tua, (2) Berakhlaklah dengan akhlak Islam, agar putra-putri yang lahir  dari rahim anda memiliki akhlak dan peradaban Islami, (3) Jaga marwah dengan membiasakan amalan-amalan wanita  sholehah, karena anda sebagai pendidik pertama dan  utama bagi putra-putri ananda.

Jika anda dapat menjalankan apa yang kami sampaikan dari awal nasehat ini, maka Allah berjanji kepada anda berdua didalam surah al-ahzab ayat 71, “Faqad faza fauzan azhima”. Maka Sesungguhnya anda akan mendapat  kemenangan yang besar dari Allah, yakni keluarga  Sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Yang terakhir dari nasehat ini untuk kalian berdua, dalam membina rumah tangga, tidak ada yang berjalan mulus, pasti ada hal-hal kecil atau besar yang membuat kondisi jadi cekcok. Jika masalahnya kecil, sujudlah kepada Allah meminta bantuan agar diberi jalan keluar, akan tetapi jika masalahnya terlalu besar dan berat untuk kalian selesaikan berdua, janganlah anda mengumbar masalah itu ke media sosial, ke Facebook, whatsapp atau instagram, tetapi Allah memberi petuah kepada kita didalam al-qur’an aurah Annisa’ ayat 35, “Fain khiftum syiqoqo bainihima fab’atsu hakaman min ahlihi wahakaman min ahliha”.

Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Maksudnya adukanlah masalah itu kepada salah satu dari keluarga suami atau istri yang sangat anda percaya. Insya Allah permasalahan anda akan dibantu Allah untuk menyelesaikannya.

Ingatlah, Pria memimpikan wanita yang sempurna dan wanita memimpikan pria yang sempurna dan mereka tidak tahu bahwa Allah menciptakan mereka untuk menyempurnakan satu sama lain. Pernikahan yang bahagia adalah menyatunya dua insan yang bersedia saling mengerti, memahami, dan saling memaafkan.


Demikian nasihat singkat sebagai tambahan bekal bagi kedua mempelai saudara Halwan Sukri dan Annisa Saqina, semoga bekal ini dapat menambah pengetahuan anda berdua untuk mendayung rumah tangga menuju kebahagiaan sejati, yakni keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, amin ya robbal alamin.


Halwan Syukri, S.Pd.I yang telah mengakhiri masa lajangnya ini sebelumnya merupakan seortang marbot masjid dan dipercaya sebagai Kepala TPQ Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram sekaligus guru PAI SMA Negeri 1 Mataram.

Pengabdian tulusnya sebagai seorang marbot di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah terbilang cukup lama sekitar 5 tahun. Kurun waktu itu pula ia dengan semangatnya yang tinggi tak ingin kehilangan kesempatan. Di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ia berusaha untuk memperdalam ilmu agama Islam. Berkat kegigihannya, meski hantya seorang marbot ia mampun menjadi seorang sarjana agama seperti yang lainnya. Semoga samawa.
 

Pewarta : Dae Ompu
Editor  : BN-007

 

0 Komentar