Nyatakan Perang Lawan Para Bandit Narkoba, Ini.! Seruan Presiden Jokowi


BidikNews, Jakarta
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam setiap kesempatan kerap menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk lebih gencar melakukan pemberantasan narkoba. Pemberantasan barang haram itu dinilai mendesak karena angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai titik klimas yang merupakan fenomena gunung es.  Belum lagi kondisi geografis Indonesia yang terbuka dan jumlah penduduk yang besar. Ini merupakan peluang bagi sindikat narkoba internasional.

"Saya ingin agar ada langkah-langkah pemberantasan narkoba yang lebih gencar lagi, yang lebih berani lagi, yang lebih gila lagi, yang lebih komprehensif lagi dan dilakukan secara terpadu,” kata Jokowi dalam sebuah pidato resminya di Jakarta.

Ada enam seruan Jokowi terkait pemberantasan narkoba yakni, Pertama, Jokowi menyerukan kepada sejumlah Institusi negara untuk memberantas narkoba. Pertama, Badan Narkotikan Nasional (BNN), Polri, TNI, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,  Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus bergerak bersama, bersinergi. "Semua kementerian lembaga menghilangkan ego sektoral, semuanya keroyok 'rame-rame', para penjahat narkoba.

Kedua, Jokowi menyatakan perang terhadap bandar dan jaringan narkoba, dengan catatan penanganan hukum harus lebih keras lagi, lebih tegas lagi pada jaringan-jaringan yang terlibat.

Ketiga, kata Jokowi, tutup semua celah penyelundupan narkoba karena narkoba ini sudah merasuk ke mana-mana. “Tutup celah semua penyelundupan yang berkaitan dengan narkoba di pintu-pintu masuk, baik di pelabuhan maupun Di bandara maupun di pelabuhan-pelabuhan kecil yang ada di negara kita.

Kapolda NTB, Irjen Joko Purwanto, berhasil ungkap pelaku Kejahatan Narkoba di wilayah Hukum Polda NTB

Keempat, Presiden meminta agar digencarkan kampanye kreatif bahaya narkoba dan kampanye ini utamanya menyasar generasi muda.

Kelima, Jokowi menegaskan perlu pengawasan yang ketat pada lapas sehingga Lapas tidak dijadikan pusat penyebaran dan peredaran narkoba. “Sudah saya sampaikan kepada Kepala BNN bahwa pengawasan yang sangat ketat terhadap Lapas, terutama Lapas narkoba itu betul-betul harus dilakukan," tegas Presiden.

Bahkan, Presiden meminta agar dilakukan pengecekan secara rutin di lapas-lapas tersebut. “Saya kira mungkin bisa sebulan dua kali, sebulan sekali lapas itu harus dicek secara mendadak baik oleh BNN dengan Polri dan di-backup oleh TNI. Karena menurut saya peredaran di situ mungkin lebih dari 50% peredaran yang ada,” ucap Presiden.

Keenam, terkait rehabilitasi penyalahgunaan dan pecandu narkoba, Jokowi menegaskan program rehabilitasi harus berjalan efektif sehingga rantai penyalahgunaan narkoba bisa betul-betul terputus.

Menanggapi Seruan Presiden Joko Widodo nyatakan perang melawan Narkoba, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta jajaranya untuk tegas menindak segala bentuk kejahatan pelanggaran tindak pidana yang meresahkan masyarakat, mulai dari peredaran gelap narkoba hingga perjudian.

Dia juga menegaskan bahwa ia tidak akan menolerasi bila ada pejabat Polri yang terlibat dalam tindak pidana tersebut.
 

"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," katanya..
 
Kapolri pun meminta kepada seluruh jajaran untuk memiliki komitmen yang sejalan dan selaras terkait dengan pemberantasan segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.

Pewarta : Tim BidikNews
Editor     : BN-007

0 Komentar