Harga BBM Batal Naik, Masyarakat Indonesia Kena "Prank" Bapak Jokowi

Foto : Repro BidikNews

BidikNews, Mataram
- Berita akan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), layaknya sudah membudaya sehingga menimbulkan antrian di SPBU mengular hingga tengah malam. Batalnya harga BBM naik ditanggapi salah seorang advokat di NTB, Usep Syarif Hidayat, SH.

Kali ini masyarakat kena "prank" Presiden.” Kata Usep Syarif Hidayatullah di Mataram.

 "Saya hanya bisa tersenyum geli, semalam banyak masyarkat yang mengisi full BBM menjelang kenaikan harga yang direncanakan 1 September 2022 ini. Kenyataannya BBM tidak naik" ujarnya sambil tersenyum

Padahal, menurut Usep yang akrab disapa Akang Asep, banyak masyarakat yang sudah berburuk sangka kepada pemerintah dengan rencana naiknya BBM ini. 

Menurut Akang Asep, BBM bersubsidi sebenarnya menguntungkan orang orang kaya. 

" Katakan saja untuk setiap liter BBM ada nilai subsidi sebesar 3000 rupiah, maka bagi masyarakat pengguna motor sebut saja dalam satu hari menggunakan BBM dua liter, maka secara hitung hitungan hanya dapat subsidi sebesar enam ribu rupiah.

Ia menambahkan, bahwa bagi orang kaya yang menggunakan BBM dalam sehari 20 liter maka dia dapat subsidi sebesar enam puluh ribu rupiah. 

Memang, tambah Akang Asep, dampak yang akan terasa adalah terjadinya kenaikan harga barang barang, sehingga seharusnya sebelum naik BBM pemerintah membuat regulasi terlebih dahulu. 

“Kalau saya berfikir sederhana saja, itu kendaraan dinas seperti mobil kurangi saja dapat BBM misal dikurangi lima liter yang tadinya dua puluh liter jadi hanya dapat lima belas liter. 

Tinggal dikalikan saja kendaraan dinas seluruh Indonesia kalikan lima liter dalam sehari akan ada penghematan anggaran negara yang jumlahnya bisa Ratusan miliar" kata Akang Asep. 

Alasan dikurangi jatah BBM kendaraan dinas, karena selama ini justru kendaraan dinas lebih banyak digunakan pribadi dan bukan untuk keperluan kerja. "Ini yang perlu dievaluasi" tegasnya. 

Pewarta : dae Ompu 

Editor    : BN-007


0 Komentar