Dipolisikan Ketua DPRD NTB, Direktur Logis Bersama Ratusan Advokat Susun Kekuatan, Fihiruddin : Langkah Mundur Bagi Saya adalah Penghianatan


BidikNews, Mataram
– Langkah Ketua DPRD NTB mempolisikan Fihiruddin mendapat perlawanan dari ratusan Tim Pembela Rakyat Bertanya yang tergabung dalam relawan pendukung Direktur Logis NTB itu. 

Fihiruddin dipolisikan karena dianggap tidak mengindahkan somasi yang disampaikan lembaga Wakil Rakyat terkait ungghan Fihiruddin di salah satu WA Grup yang mempertanyakan kebenaran informasi sejumlah anggota DPRD NTB yang terciduk karena “nayabu” saat kunjungan kerja di Jakarta beberapa waktu lalu.

Langkah ketua DPRD NTB melaporkan Fihiruddinke Mapolda NTB oleh banyak kalangan dinilai sebagai sikap yang berlebihan diperlihatkan 65 wakil rakyat di jalan udayana itu. 

Adalah Irfan Suriadinata seorang Doctor Muda Bidang Hukum yang bertindak sebagai Ketua Tim Advokasi Pembela Rakyat Bertanya menyebutkan langkah Ketua DPRD NTB itu ditudingnya sebagai sikap yang berlebihan dan lebay. 

“Melaporkan Fihir terkait dugaan pelanggaran undang undang transaksi elektronik (ITE) lebay atau berlebihan. Karena 'Ya pertanyaan Fihir di jawab dengan somasi lalu ditindak lanjuti dengan laporan polisi, itu kan namanya berlebihan. " kata Irfan.

Sebelumnya Fihir mempertanyakan via WhatsApp kepada Ketua DPRD NTB Bq Hj Isvie Rufaida, tentang adanya  dugaan keterlibatan 3 (tiga)  oknum Anggota DPRD NTB di gerebek petugas BNN saat melakukan kunjungan kerja di Jakarta.

Menurut Irfan, apa salahnya seorang Fihiruddin selaku rakyat mempertanyakan hal tersebut, itu kan hak masyarakat dan siapa saja untuk mempertanyakan hal tersebut kepada wakilnya di DPRD,” kata Irfan. 

“Jika DPRD NTB itu anti kritik itu justru mereka mau membatasi mekanisme kontrol dari rakyat. Jadi jangan jangan kedepannya DPRD kita jadi anti kritik." lanjut Irfan.

Pernyataan Irfan tersebut disampaikan kepada awak media saat Tim Pembela Rakyat Bertanya menggelar diskusi yang dihadiri ratusan orang dari  kalangan Praktisi Hukum,  Aktivis, dan OKP di NTB pada Selasa (18/10) di Sultan Food jalan Bungkarno Mataram.

Dalam diskusi itu Tim Pembela Rakyat Bertanya sepakat memberikan dukungan sekaligus mendampingi Fihiruddin baik secara ligitasi dan non ligitasi terhadap kepada Direktur LOGIS NTB itu.

Pada kesempatan yang sama Fihiruddin dengan tegas menolak untuk meminta maaf kepada DPRD NTB atas pertanyaannya yang berujung Somasi dan laporan Polisi itu. 

Bahkan Fihir pun balik menantang DPRD NTB untuk melakukan tes urine, rambut bahkan gigi untuk membuktikan wakil rakyat di Udayana bebas dan tidak terpapar narkoba.

Fihiruddin dalam kesempatan itu mengatakan, dengan hadirnya ratusan pendukung yang tergabung dalam Tim Pembela Rakyat Bertanya itu telah menjadikan lebih siap dan tak gentar menghadapi langkah Ketua DPRD NTB mempolisikan dirinya ke Mapolda NTB.

“Saya tidak pernah diajarkan untuk mundur oleh orang tua saya dalam situasi apapun dari idologi organisasi yang membesarkan saya. karena sikap mundur itu adalah penghianatan” tegas Fihir.

Pewarta: Tim BidikNews.


0 Komentar