Ditreskrimsus Polda NTB Usut Dugaan “Suap” Proyek DAK Dinas Dikbud NTB


Bidiknews, Mataram
– Dalam rangka memastikan adanya indikasi suap menyuap atau penerimaan fee antara pejabat dan sejumlah oknum calon kontrakator pelaksana proyek DAK fisik yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB tahun anggaran 2022, Ditreskrimsus Polda NTB terlihat sangat serius mengusut  dugaan suap menyuap dalam bentuk fee proyek DAK Dikbud NTB.  

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto di Mataram, terkait adanya pengusutan penerimaan fee proyek tersebut. "Iya, memang benar itu pengusutan kasus dugaan penerimaan fee proyek DAK Dikbud NTB itu ada. Sekarang Ditreskrimsus melakukan klarifikasi dan meminta keterangan serta mengumpulkan data-data kepada pihak terkait.," kata Kombes Polisi Artanto kepada wartawan di Mataram 

Di Mapolda NTB terlihat Kepala Bidang SMA Dinas Dikbud NTB Lalu Muhammad Hidlir bersama empat ASN lain turun dari lantai dua Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB sekitar pukul 12.00 wita pada senin 10/10/22 lalu.

Kepada wartawan Hidlir membenarkan dirinya hadir Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB untuk memberikan klarifikasi terkait dengan dugaan penerimaan fee proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tersebut.

Di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB Kabid SMA itu menjelaskan terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) jabatan serta mekanisme dalam realisasi proyek di dinas termasuk soal SK (surat keputusan) dan penunjukan,”ujar Hidlir kepada awak media.

Dalam keterangan, Hidlir membantah bahwa pihaknya tidak menerima fee proyek seperti kabar yang tersebar dalam bentuk bukti transfer tersebut. Mengingat proyek fisik tersebut belum dikerjakan karena masih dalam proses perencanaan. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait informasi penerimaan fee proyek itu.

Tim Ditreskrimsus Polda NTB mengusut dugaan fee proyek di dinas Dikbud berawal dari adanya bukti transfer yang beredar di media sosial. Bukti transfer itu memperlihatkan dua nama. Untuk inisial SQ dengan nilai transfer Rp10 juta dan RB dengan nilai Rp75 Juta. Bukti transfer lain yang beredar untuk inisial RK. Meskipun tidak ada nominal yang diperlihatkan, bukti transfer itu mengarah kepada salah seorang pejabat SMA di Kota Mataram.

Proyek yang berasal dari DAK tersebut, antara lain, berupa pembangunan ruang laboratorium kimia dan kelengkapan alat praktik dengan nilai Rp386 Juta, ruang laboratorium fisika Rp372 juta, pembangunan laboratorium biologi Rp372 juta, dan  pembangunan ruang perpustakaan Rp236 juta.

Selain itu, ada pembangunan ruang laboratorium komputer Rp221 juta, pembangunan ruang guru Rp444 juta, pembangunan ruangan tata usaha Rp226 juta, pembangunan ruang kepala sekolah Rp216 juta, ruang UKS Rp290 juta, ruang bimbingan konseling Rp229 juta, dan pembangunan ruang OSIS Rp229 juta.

Diketahui bahwa anggaran DAK tahun anggaran 2022 untuk proyek pembangunan sarana dan prasarana SMA sebesar Rp92 miliar yang diperuntukkan kepada 57 SMA se NTB. 

salah Bukti transfer, yang bertuliskan fee SMA 11. yang diserahkan masa aksi kepada Sekdis Dikbud NTB pada Senin, 17 Oktober 2022 di Kantor Dikbud NTB.

Ditempat terpisah, pada Senin, 17 Oktober 2022 sekelompok aktifis yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat menggugat dan Aliansi Pemuda Peduli Penegakkan Hukum NTB melakukan orasi di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.

Puluhan aktifis tersebut menggelar aksi orasi sekaligus membeberkan adanua indikasi penyelewengan keuangandan dugaan suappada prosesperencanaan pembangunan SMA/SMK dan SLBdi NTB yang bersumber dari DAK yang diduga kuat dilakukan secara bersama-sama oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan pihak pejabat setingkat Kepala Bidang untuk menentukan perusahan Badan Usaha sebagai supplier.

Aksi demo yang dikoordinir oleh Fadil diterima Sekretaris Dinas Dikbud NTB. Dalam kesempatan itu juga masa aksi menyerahkan sejumlah dokumen penting terkait  indikasi perbuatan menyimpang prouek fisik DAK Dikbud NTB serta bukti transfer terkait fee royek kepada Sekdis. Aksi yang berlangsung aman dan damai itu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian Resor Mataram Polda NTB. 

Pewarta : Tim BidikNews


0 Komentar