Pemberian Penghargaan Kolaborasi Pariwisata di HUT NTB Dituding “Suka Suka” Pejabat


BidikNews,Mataram,NTB
- Pemberian penghargaan dibidang Pariwisata pada HUT NTB ke 64 mengundang reaksi dari sejumlah pelaku pariwisata. Pasalnya pemberian penghargaaan tersebut dianggap asal comot bahkan dituding sebagai pilihan mana suka para pejabat.

Protes keras dilontarkan Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Barat, Dewantoro Umbu Joka. dikutip Antaranews.com Umbu Joka mempertanyakan parameter penilaian dalam pemberian penghargaan pariwisata oleh pemerintah provinsi yang diberikan kepada sejumlah pelaku wisata pada peringatan HUT ke-64 NTB pada Sabtu (17/12).

"Sangat disayangkan penghargaan pariwisata di acara HUT NTB itu, tidak pantas tanpa parameter yang jelas, tim penilainya siapa, dasar penilaiannya apa. Semuanya tidak jelas," ujar Dewantoro Umbu Joka pada wartawan di Mataram.

Sementara itu,  Lalu Alamin  Ketua Solidaritas Warga InterMandalika (SWIM) kepada wartawan  Rabu (21/12) dikutip NTB Expose.com melihat ada rangkaian acara yang justru kontraproduktif dengan semangat kebersamaan tadi, yaitu penganugerahan HUT NTB Award di bidang pariwisata. 

SWIM menilai HUT NTB Award ini sebagai sebuah gimmick yang tidak jelas karena penyelenggaraannya tidak pernah diumumkan, assessor, kriteria dan parameternya juga tidak jelas.

Ia menilai pemberian penghargaan oleh Pemprov NTB tersebut telah mempermalukan asosiasi yang selama ini memberikan dukungan dan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata NTB.


"Seolah-olah yang lain PHRI, ASITA, ASTINDO, MHA, IHGM dan AHM tidak berkolaborasi, dengan Dispar NTB, dan juga para tokoh-tokoh senior yang sudah berjasa pada pembangunan pariwisata NTB," ungkapnya 

Terlepas dari semua kekurangan ini, SWIM melihat bahwa HUT NTB Award adalah sebuah inisiatif yang positif dari pemerintah provinsi NTB untuk memotivasi semua stakeholder kemajuan pariwisata NTB untuk terus berinovsi dan berkarya. 

Inisiatif ini patut untuk diteruskan tapi dengan kriteria dan parameter yang jelas serta assessor yang berintegritas. Upaya-upaya besar seperti ini jangan sampai berhenti pada tataran seremonial semata dengan kriteria subyektif dinas-dinas atau pihak tertentu sehingga kerja pionir-pionir kemajuan pariwisata kita tidak terkesan diabaikan.  

Ditempat terpisah Ketua Dewan Pembina Asita NT, HL.Akram Wirahady turut angkat bicara soal pemberian penghargaan oleh paqriwisata di HUT NTB ini. 

Pria jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata Jakarta 1987 sekaligus pelaku, pendidik, pelatih tenaga pariwisata khususnya di NTB sejak thn 90 itu faham betul bagaimana pariwisata di NTB dari dulu hingga sekarang, sehingga dirinya berhak untuk mengkritisi sikap pemprov NTB terkait penghargaan pariwisata itu. 

Ia menyebut pemberian penghargaan pariwisata yang oleh Tim Penilai pada HUT NTB pada 17 Desember 2022 lalu dinilainya sebagai penghargaan atas dasar suka-suka para pejabat.

Meski demikian HL Akram juga melihat bahwa penghargaan itu diberikan kepada para pihak itu sebenarnya wajar wajar saja, Tetapi dilain sisi Ia menilai bahwa tim penilai dianggap memiliki keterbatasan referensi, keterbatasan waktu, keterbatasan perbendaharaan soal industri pariwisata di NTB, sehingga kesannya terburu buru yg menghasilkan sesuatu yg meninggalkan kesan kurang kekeluargaan, pilih kasih dan atau karena sesuatu yang hanya pihak Dinas Pariwisata dan timnya (sebagai pemberi referensi ke pemprov) yang tau.


Ia juga berharap agar teman teman asosiasi lain atau tokoh lain yg belum menerima penghargaan atau yang tidak tergiur dengan penghargaan, agar berbesar hati, terutama DPD Asita NTB.

HL Akram mengungkapkan, Asita Itu Sudah Berusia  51 Tahun. Waktu yang cukup panjang memberi untuk gambaran betapa lamanya Asita berjuang bersama pemerintah membangun pariwisata di Indonesia, hususnya di NTB. 

“Saya sendiri di Asita sudah lebih dari 32 tahun, 2 periode jadi pengurus DPP Asita di Jakarta. Sisasnya di Asita NTB. waktu yang cukup untuk ikut serta membangun pariwisata NTB di berbagai berbagai sektor.” Ujarnya. 

“Jadi Jangan Berkecil Hatilah Jika Ndak Mendapat Penghargaan Tahun Ini. Masih Ada Hari Esok Yang Insyaallah Akan  Lebih Baik.”

Pewarta : Ahmad Hafifudin

0 Komentar