LSM Temukan Pembanguan SMAN 1 Sanggar Gunakan Kusen Kayu Bengkok Hingga Pasang Keramik di Atas Keramik


BidikNews,Bima,NTB
- Monitoring dan pengawasan masyarakat terhadap proses pembangunan sejumlah gedung sekolah yang bersumber dari dana DAK Pendidikan 2022 terus dilakukan para pegiat LSM.

Baru-babru ini SMAN 1 Sanggar Bima di Soal, karena dilokasi pembangunan dtemukan sejumlah kejanggalan yang dianggap tidak biasanya dilakukan oleh pelaksana. Hal tersebut diungkapkan Ketua Lembaga Pengawas Pejabat Negara Republik Indonesia (LPPN) RI perwakilan NTB, Tasrif usai melakukan pemantauan pada SMAN1 Sanggar Kabupaten Bima.

Disebutkannya, pemasangan kusen jendela di sekolah tersebut banyak terdapat kayu-kayu yang bengkok serta dinilainya tidak berkualitas sehingga dikhawatirkan tidak mampu bertahan lama karena nantinya akan sangat cepat lapuk dan dimakan rayap. Selain itu kayu bengkok itu tidak memilki nilai estetika(keindahan bagi Sekolah itu sendiri, sementara negara menggelontorkan uang banyak.

Selain itu, Tasrif juga menyoroti pemasangan keramik menjadi perhatiannya, karena keramik baru dipasang diatas keramik yang lama tanpa menggunakan tehnik yang memadai sehingga dikhawatirkan lantai keramik tersebut akan mudah rusak.

“Tidaklah sempurna pemasangan keramik tanpa bongkar pasangan keramik yang lama, jika keramik yang lama tidak presisi dalam hal pemasangannya dan ini akan menyulitkan proses pemasangan keramik di atas keramik,” ujar Tasrif 

Menurut tasrif, pemasangan keramik diatas keramik harus di lakukan kajian betul-betul agar nantinya pasangan keramik yang baru sempurna di segala aspek, seperti contohnya rata permukaannya, lebar nat yang sama persis dan lain hal yang bisa di temukan dalam kasus pemasangan keramik di atas keramik.” Ujarnya.

Meski demikian kelebihan  pasang keramik di atas keramik diakui Tasrif memang bagus juga, karena Pemasangannya lebih cepat daripada membongkar keramik yang lama, juga tidak terdapat puing atau sampah yang dihasilkan dari pemasangan keramik, tidak memerlukan pasir sebagai material serta keramik tidak perlu di rendam terelbih dahulu dalam air,” beber Tasrif.


Tetapi ingat ada kelemahan yang sangat signifikan jika pasang keramik di atas keramik tidak dilakukan dengan cara yang baik.

Jika pasang keramik di atas keramik pada lantai yang mempunyai pintu maka daun pintu harus dipotong, yang selanjutnya, pasang keramik di atas keramik lebih lama keringnya daripada pemasangan keramik konvensional,” kata Tasrif

Memasang keramik diatas keramik sangat diperlukan tile spacer sebagai alat bantu supaya pasangan keramik tidak bergerak ketika dalam proses pemasangan keramik, sedangkan pemasangan keramik di SMAN 1 Sanggar tidak dilakukan dengan cara dan tehnis seperti itu,” kata Tasrif sepulang dari lokasi Pembanguan sekolah tersebut.

Pada tempat terpisah Kepala SMAN 1 Sanggar, Afifuddin, S.Pd,M.Pd ketika dihubungi lewat kontak WA nya terkait temuan LSM LPPN tersebut menjawab singkat agar media ini menanyakan langsung kepada tenaga tehnis pelaksana. 

“ Masalah teknis bisa langsung hubungi tehaga tehnis pelaksana pak,karena kita sudah ada tenaganya,” kata Afifuddin melaui pesang WA nya.

Ditanya apakah Kepala sekolah yang menyuruh memasang kusen dari kayu-kayu yang bengkok dan memasang keramik tanpa membongkar keramik lama,? Mengingat Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab terhadap penggunaan dana DAK 2022 untuk sekolah itu.

Menjawab pertanyaan itu, Pria asli Sanggar yang yang murah senyum dan disenangi guru dan siswa ini mengaku tidak pernah menyuruh orang bangun sekolah yang tidak baik mutunya, apalagi sekolah itu dikampung sendiri.

Foto: Repro BidikNews

“ Masa saya menyuruh orang bangun sekolah yang tidak baik mutunya apalagi sekolah di kampong sendiri pasti inginkan yang terbaik,” ujar Afifuddin.

Menyikapi pernyataan tulus Afifuddin sebagai kepala sekolah sekaligus penanggung jawab pembangunan SMAN 1 Sanggar, Diapresiasi Ketua LPPN, Tasrif.

“Saya mengapresiasi Sikap Kepala Sekolah yang tidak ingin bangunan SMAN 1 Sanggar itu tidak bermutu, karena itu, Tasrif meminta kepada pelaksana agar segera mengganti kusen kayu  bengkok yang telah dipasang untuk diganti dengan kayu yang baik dan dan kayu berkwalitas bagus sehingga mampu bertahan lama.

Selain itu, pemasangan keramik juga harus di eveluasi kembali agar keramik yang nantinya diinjak setiap hari tidak segera rusak akibat pemasangannya dengan cara konvesional yang dikhawatirkan tak mampu bertahan lama.

Tasrif juga menjelaskan bahwa di SMAN 1 Sanggar Kabupaten Bima terdapat beberapa item pekerjaan yang dikerjakan oleh Tim Pelaksana Swakelola yang bersumber dari Dana DAK pendidikan tahun anggaran 2022 antara lain, Rehabilitasi Laboratorium Bahasa senilai Rp. 133.332.000. Kemudian Pembanguan Lab.Kimia senilai Rp.387.397.000. Pembangunan Lab. Fisika senilai Rp.374.197.000 dan Rehabilitasi 2 ruang kelas senilai Rp.267.674.000. Sedangkan Rehabilitasi Perpustakaan senilai Rp. 172.324.000.Sehingga total nilai untuk pembangunan SMAN 1 sanggar sebesar Rp. 1.334.924.000.

Pewarta: Tim BidikNews


0 Komentar