Dengan Jalan Taqwa, Manusia dapat Menghadang Liarnya Nafsu


Manusia yang terdiri dari jasad dan ruh diciptakan Allah dalam bentuk yang sangat sempurna. Ruh, berasal dari Allah yang memiliki sifat suci nan abadi. Sedangkan Jasad yang sekalipun suci tetapi sangat rentan terhadap pengaruh eksternal. 

BidikNews,Mataram, NTB - Demikian Ustadz Agam Royana, M. Ag, Lc mengawali khutbahnya  di masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram, NTB pada 10 Pebruari 2023 bertemakan “ Dengan Jalan Taqwa dapat Menghadang Liarnya Nafsu”

Sebagai makhluk yang telah diberikan kelebihan dibanding makhluk lain (dalam hal akal), manusia dituntut untuk mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya di dunia. Manusia harus menggunakan akal untuk memilih jalan kebaikan. Dengan akal inilah manusia yang hina dan dina menjadi makhluk yang paling sempurna.” Jelas Khatib Agam Royana.

Khatib Agam Royana dalam khutbahnya juga mengutip ayat Al Qur`an dalam Surat Az Zariyat Ayat 56, tentang tujuan Allah Menciptakan Jin dan Manusia. 

Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,"

Tujuan penciptaan jin dan manusia tersebut dimaksudkan agar kedua makhluk Allah dapat mengenal-Nya. Ayat ini juga menguatkan perintah untuk mengingat Allah SWT dan beribadah kepadaNya dengan jalan taqwa.

Takwa adalah bekal hidup paling berharga dalam diri seorang muslim untuk bisa merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di akhirat dan taqwa lah yang akan mampu diandalkan untuk menghadang liarnya nafsu dalam tubuh manusia. 

Manusia dan jin diciptakan Allah SWT bukan tanpa alasan. Hamba Allah memiliki tugas di dunia yakni untuk beribadah kepada-Nya.” Urai Ustadz Agam Royana.

Dari uraian Khutbahnya Ustadz Agam Royana memberi gambaran bahwa Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik. Manusia diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa (kehendak) sehingga manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. 

Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu. Sedangkan Hewan dibekali syahwat sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya. makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. 

Sementara setan dan iblis diciptakan hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. 

Sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 bahwa Manusia, diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya , artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” 

Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan yakni berupa akal pikiran, syahwat dan hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena manusia berjuang dalam tarikan antara ketiganya. Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya.” Jelas Khatib Agam Royana diakhir uraian khutbahnya.

Pewarta : Dae Ompu

0 Komentar