Sering kali seseorang meminta maaf berkata bahwa, apa yang dilakukan untuk kebaikannya atau meminta maaf bila hal tersebut menyakiti salah satunya. Hubungan antara satu dengan yang lain bisa saja renggang karena masalah. Namun, bisa memperbaikinya dengan cara meminta maaf diantara keduanya. Demikian halnya yang terjadi antara H.Rahmat Hidayat dengan H.Muzihir sama-sama wakil yang rakyat yang sempat memanas
BidikNews,Mataram,NTB - Berawal dari pernyataan anggota DPR RI H. Rahmat Hidayat yang melarang anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP untuk ikut Kunjungan kerja ke luar negeri karena dinilai mubazir membuat Wakil Ketua DPRD NTB H. Muzihir buka suara.
Pernyataan larangan dari Rahmat Hidayat tersebut dinilai oleh Wakil Ketua DPRD NTB H. Muzihir sebagai bentuk turut campur anggota DPR RI terhadap agenda Dewan NTB untuk melakukan Kunker ke Luar negeri.
Pernyataan Wakil ketua DPRD NTB, H. Muzihir yang menudingnya sebagai bentuk turut campur urusan Dewan NTB tersebut membuat Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB itu merasa ditantang dan balik menyerang dengan mengancam akan membongkar dugaan “skandal” program Pokir di DPRD NTB.
Rahmat Hidayat mengungkapkan, ada banyak masalah yang terjadi di DPRD NTB yang mengharuskan para pihak di luar lembaga untuk turut campur. Salah satunya kata Rahmat Hidayat adalah terkait program fisik yang berasal dari Pokir anggota DPRD NTB.
Merespon penyataan Rahmat Hidayat yang ingin menggandeng APH terkait dugaan kasus program dana Pokir DPRD NTB ditanggapi pihak Kejaksaan Tinggi NTB.
Kepada wartawan, Kasi Penerangan Hukum Kejati NTB, Efrien Saputera mengatakan akan menindaklanjuti, Jika ada laporan masuk terkait hal tersebut.
Jika ada laporan kami akan akan terima dan menelaah,namun demikina kata Efrien Saputera, pihaknya akan mempertimbangkan jika dalam laporan tersebut ditemukan adanya unsur kepentingan tertentu.” kata, Efrien Saputera pada wartawan, Senin, 20 Maret 2023.
Wakil Ketua DPRD NTB, H. Muzihir Minta Maaf
Menyikapi penyataan H.Rachmat Hidayat tersebut Pimpinan DPRD NTB, H. Muzihir kepada awak media mengaku tidak ingin memperpanjang polemik terkait rencana perjalanan anggota DPRD NTB ke Australia dan Dubai.
Dalam keterangannya Senin 20 Maret 2023, kepada puluhan wartawan dari berbagai media masa, H. Muzihir secara pribadi dan atas nama pimpinan DPRD NTB menyampaikan permintaan maafnya.
“Tidak ada niat menyinggung pribadi Ketua DPD PDIP NTB, Pak Rahmat Hidayat. Terlebih beliau itu guru sekaligus senior dalam politik, tidak pernah menyinggung pribadi beliau," kata H. Muzihir,.
Sekali lagi kata H. Muzihir, menyambut bulan suci ramadan, tidak ingin ada persoalan. Hablumminannas, tentu merupakan keharusan bagi insan manusia untuk saling memaafkan, terlebih memasuki bulan ramadan.” Tutur Muzihir.
Ia juga mengaku bahwa dirinya tergiring atas pertanyaan wartawan yang menanyakan pendapat Fraksi PPP mengenai Kunker Dewan. Apalagi saya pribadi, sejak 2009 sebagai Dewan belum pernah ke luar negeri, dan saya menyetujui anggaran di Banggar," beber Muzihir.
Ia juga menambahkan, boleh pak Rahmat melarang Fraksi, sama seperti Fraksi Partai Gerindra. Begitu pula halnya masyarakat boleh berpendapat.” Lanjut Muzihir.
"Saya hanya melindungi Lembaga ini, karena pimpinan sarankan supaya informasi mengenai rencana Kunker ke Australia dan Dubai harus melalui pimpinan," ungkapnya.
Muzihir juga mengaku bahwa dirinya akan sowan ke pak Rahmat Hidayat jika beliau udah balik dari Jakarta.
“Kalau pak Rahmat sudah balik dari Jakarta, saya akan sowan ke beliau sekaligus silaturrahmi di bulan puasa.” Katanya.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar