Para Pejabat Disarankan Jangan Sombong, Iblis Diusir Allah dari Surga Karena Kesombongannya


Allah SWT dalam Al Qur`an, berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

BidikNews,Mataram,NTB – Sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain.

Dosa pertama kali terjadi adalah kesombongan dan keangkuhan Iblis atas perintah Allah. Sifat ini telah menggiring Iblis pada kekufuran dan keingkaran. 

Iblis memandang dirinya sebagai ciptaan Allah yang lebih mulia. Kemuliaan Iblis pada aspek asal penciptaan, ketekunan ibadah, kekuatan (kekuasaan), dan derajat kemuliaan lainnya. Namun, tanpa disadari keangkuhan atas apa yang dimiliki justeru menyebabkannya terusir dan menjauh dari rahmat Allah. 

Bila Iblis yang begitu banyak kelebihan bisa terkeluar dari surga (rahmat) Allah akibat keangkuhannya, apatalagi pada manusia yang acapkali alpa dan memiliki banyak kelemahan, bahkan kadang memiliki keangkuhan melampaui sombongnya Iblis.

Berangkat dari hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md dalam sebuah kesempatan menyinggung perilaku sombong yang dianggap berbahaya untuk diwaspadai oleh para birokrat daerah hingga jajaran pejabat Negara.

Apa itu sikap sombong ? Kata Mahfud MD adalah, ingin merasa dianggap orang lebih pintar atau lebih tinggi," ungkapnya.

Apa yang disampaikan Mahfud MD ini selaras dengan Firman Allah SWT, “Janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. (QS Al Isra ayat 37).

Misalnya kalau datang ke daerah dijemput pakai kijang gak mau, harus Alphard, kalau dijemput sama pejabat bawah balik pulang, harus dijemput Gubernur bukan Sekda," jelas Mahfud.

Contoh lainnya kata Mahfud adalah pejabat yang suka membiarkan orang lain menunggunya, sementara pejabat tersebut tengah bermalas-malasan. Bahkan ada pejabat yang sengaja tidak mau menjawab dan menyapa balik kepada orang yang bertanya padanya. Kalau menghadap disuruh nunggu di depan, dia cuma baca koran di dalam. Ada yang bangga dan senang membuat orang menunggu. Itu suatu kesombongan," ujar Mahfud MD.

Mahfud meminta agar prilaku sombong yang sengaja dipiara jangan terus dilakukan karena dapat mencelakai diri si sombong itu sendiri.

Hal yang sama dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada semua pejabat di Indonesia agar tidak sombong. Karena jabatan itu sifatnya sementara (temporary), artinya ketika menjabat harus berusaha memberikan yang terbaik bagi negara dan rakyat. “Jangan Pernah Sombong, Semua di Bawah Langit Ada Waktunya,” tegas Luhut dalam sebuah kesempatan.

"Jangan pernah kita sombong bahwa kita ini semua yang tertinggi. Semua temporary, semua yang di bawah langit ini ada waktunya. Jadi, saya minta saya ingatkan semua pejabat jangan pernah sombong semua ini hanya waktu saja akan ada akhirnya," ujarnya.

Penegasan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan agar pejabat tidak merasa jumawa dengan jabatan yang diraih saat ini. Bekerjalah dengan hati. Jangan kita  sombong dan merasa merasa hebat,". Sebab, menurut dia, jabatan yang diemban sekarang ini hanyalah sementara. Oleh sebab itu, Luhut mengingatkan, agar para pejabat publik harus memberikan sikap yang baik terhadap rakyat.

Pewarta: Dae Ompu

0 Komentar