Khidmat Khutbah Idul Fitri 1444 H di Masjid Al Achwan GPI Mataram, Oleh : Ustadz Drs.H.Muhammad Nasikhin, MA


Lebaran
atau momen idul Fitri selalu diwarnai dengan gegap gempita kegembiraan umat Islam diberbagai penjuru. Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai sejumlah aksi pawai. Umat Islam merayakan sebuah momen yang mereka sebut "hari kemenangan" Tapi kemenangan atas apa ?

Demikian yang disampaikan Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin, M.Ag pada Khutbah Idul Fitri yang berlangsung di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 1 Syawal 1444 H - Sabtu 22 April 2023. 

Dalam uraian hikmah Idul Fitri tersebut H.Muhammad Nasikhin mengatakan Idul Fitri tiba ketika umat Islam telah selesai menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sepanjang bulan suci tersebut mereka menahan lapar, haus, hubungan suami istri dan hal2 lain yg membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. 

Secara bahasa Shaum (puasa) memang besinonim dengan imsak yang artinya menahan diri dari segala macam godaan material yg bisa membuat lupa diri.” Terangnya.

Proses latihan tersebut lanjut Imam Besar Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram NTB itu diwujudkan dalam bentuk larangan terhadap hal2 yg sebelumnya halal, seperti makan dan minum. Inilah proses penempaan diri, targetnya bila manusia menahan diri dari yg halal2 saja mampu, Apalagi menahan diri dari yg haram. ,” jelasnya.

Puasa itu ibarat pekan ujian nasional bagi siswa sekolah, selama seminggu itu para siswa digembleng untuk belajar lebih serius, mengurangi jam bermain dan menghindari hal2 lain yg mengganggu hasil ujian tersebut urainya.

Ramadhan tentu lebih dari sekedar latihan. Dia adalah wahana penempaan diri sekaligus saat2 dilimpahkannya Rahmat, ampunan dan pembebasan dari neraka. Aktifitas ibadah Sunnah diganjar senilai ibadah wajib. Sementara ibadah wajib membuahkan pahala berlipat lipat.” Katanya.

Dihadapan ratusan jamaah sholat id tersebut, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu melanjutkan, bahwa siswa yang mendapatkan rapor selepas melewati masa2 krusial ujian, sama halnya dengan orang2 yg berpuasa setelah melewati momen2 penting sebulan penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa itu ? Jawabannya tak lain adalah Takwa, 

Sebagaiman Allah berfirman dalam surat al-Baqarah 183.” 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

 Artinya Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (al-Baqarah 183)

Uraian khutbah Idul Fitri yang diikuti jamaah dengan khusyu tersebut H. Muhammad naskhin menjelaskan bahwa Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan manusia. Seberapa tinggi derajat mulia manusia tergantung pd seberapa tinggi takwanya. 

Sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Al Qur`an surat Al-Hujurat 13,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْر

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Dalam konteks puasa ramadhan, tentu takwa tak bisa digapai dengan sebatas menahan lapar dan dahaga. Ada yg lebih substansial yg perlu ditahan, yakni tergantung manusia kepada hal2 selain Allah SWT, termasuk hawa nafsu.

Orang yang berpuasa dengan sungguh2 akan mencegah dirinya dari segala macam perbuatan tercela, semacam mengumbar syahwat, berbohong, bergunjing, merendahkan org lain, riyak, menyakiti pihak lain dsb.” Tutur Ustadz Nasikhin.

Karena puasa sudah kita lewati dan tak ada jaminan kita bakal ketemu ramadhan lagi, pertanyaan yg lebih relevan bukan saja "kemenangan atas apa kita yg sedang idul Fitri? Tapi juga " apa tanda2 kita telah mencapai kemenangan?” kata Dosen senior UIN Mataram itu.

Jika standar capaian tertinggi puasa adalah taqwa, kata Ustadz Muhammad Nasikhin maka tanda2 bahwa kita sukses melewati ramadhan pun tak lepas dari ciri2 Muttaqin. 

Dihadapan ratusah jamaah sholat id Masjid Al Achwan tH.Muhammad Nasikhin menjelaskan, semakin tinggi kualitas taqwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksesan berpuasa. Demikian juga sebaliknya, semakin hilang kualitas takwa dlm diri kita, pertanda semakin gagal kita sepanjang Ramadhan.” katanya.

Lantas apa ciri2 org bertaqwa ? Ada beberapa ayat Qur'an menjelaskan ciri2 org takwa, diantaranya sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat surat Ali Imran 134

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,”

Ayat tersebut menjelaskan 3 sifat yg menjadi ciri orang taqwa. Pertama gemar bersedekah, kedua mampu menahan amarah, ketiga suka memaafkan kesalahan org lain.

Diakhir khutbahnya, Ustadz Drs. H. Muhammad Nasikhin menyampaikan momentum hari raya Idul Fitri pada pagi hari ini. Semoga membawa keberkahan kepada kita semua, serta diterimanya semua amal ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan.

Selain itu kata Ustadz Muhammad Nasikhin Semoga di momen idul Fitri ini membuat kita merasakan kemenangan yang hakiki. Kemenangan yang tidak saja menandai kita telah merampungkan satu bulan berpuasa, tetapi juga telah mencapai kematangan spiritual dan sosial yang sesungguhnya.

Usai uraian hikmah idul Fitri dilanjutkan dengan salam-salama dirangkai dengan ucapan maaf memaafkan diantara para jamaah Sholat id.

Laporan panitia Pelaksana Ramadhan 1444 H / 2023 M Masjid Al Achwan GPI Mataram


Sebelumnya, Ketua Panitia Ramadhan 1444 H /2023 M MasjidAl Achwan Griya Pagutan Indah Mataram, Drs. Ahmad Munzir pada kesempatan yang sama menyampaikan laporan  berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama Bulan Ramadhan.

Dijelaskannya, Selama Ramadhan berlangsung panitia telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti, buka puasa bersama, kemudian Shalat taraweh di imami oleh 5 orang hafidz masing-masing 6 hari per Hafidz dengan menyelesaikan 1 juz dalam semalam.

Selain itu Kultum ba`da sholat subuh oleh para penceramah seperti Imam Besar Masjid Al Achwan, Ustadz Drs. H.Muhammad Nasikhin,MA serta menghadirkan 5 orang Guru Besar (Profesor) UIN Mataram anntara lain, Prof. DR.H. Maimun Zubair, M.Pd, Prof. DR.H. Ahmad AmirAziz,M.Ag, Prof. Mohamad Abdun Nasir, MA., Ph.D. kemudian Prof. H.Tato Asmuni dan Prof.DR. H.Kadri, M.Si mapun penceramah lainnya yang berdomisili di Griya pagutan Indah Mataram.

Selain itu, kegiatan yang tak kalah semaraknya adalah tadarus Al Qur`an oleh para jamaah sebanyak 200 orang selama Ramadhan dengan menyelesaikan (khatam) sebanyak 3 kali.

Pada Peringatan Nuzulul Qur`an juga Panitia menghadirkan penceramah KH. DR. H. M. Zaidi Abdad, M.Ag dengan mengusung Tema " Mencapai kelmuliaan Bersama Al Qur`an" peringatan Nuzulul Qr`an tersebut diikuti ratusan jamaah muslim Masjid Al Achwan GPI Mataram.

Pada bagian lain panitia Ramadhan juga menyalurkan Zakat, infaq dan sedekah yang disalurkan di sejumlah wilayah sekitar kepada warga yang berhak menerimanya. termasuk memberikan santunan anak yatim sebanyak 141 orang yang dihimpun dari beberapa wilayah sekitar Masjid Giriya pagutan Indah. Kegiatan lainnya, seperti Ta`jil on The Road yang dilaksanakan oleh remaja Masjid Al Achwan dengan membagikan sebanyak 390 paket selama ramadhan serta kajian islam oleh remaja masjid Al Achwan. 

Ahmad Munzir pada kesempatan itu juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan selama Ramadhan berlangsung. Termasuk partisipasi warga non muslim dalam hal ini warga Banjar Griya Hita GPI Mataram serta warga non juslim lainnya yang telah meluangkan waktu menjaga keamanan dan kamtibmas di saat ummat muslim melaksanakan sholat taraweh selama bulan ramadhan.

Pewarta : Dae Ompu  




0 Komentar