Mengupas Dahsyatnya Berbuat Baik Disetiap Episode Kehidupan, Bersama Silaturrahmi NgoPi GPI Mataram


Kita sering mendengar ungkapan “sedikit-sedikit, nanti jadi bukit”. Hal-hal besar tidak selalu lahir dari pekerjaan besar. Hal besar juga bisa lahir dari hal-hal kecil atau terlihat sepele, tapi lambat-laun menjadi besar. Tumpukan pasir yang dulunya hanya butir-butir kecil bisa menjadi gunung pasir. Segelas air putih akan tampak tidak berarti jika disandingkan dengan minuman mewah lain, tapi air putih bisa jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah terik matahari.

BidikNews,Mataram,NTB - Tema untuk selalu berbuat baik itu terungkap dalam sebuah diskusi ringan ketika komunitas silaturrahmi Ngopi di duduk bersama di sebuah pondok sederhana milik Cak Mustofa di Lingkungan Griya Pagutan Indah Mataram NTB. Komunitas Silaturrahmi Ngopi WA ini tempat bergabungnya para pensiunan PNS dan tokoh masyarakat yang berdomisili di Lingkungan GPI.

Orang yang akan berbuat kebaikan membutuhkan perjuangan.” Kata H. Hari Rudianto, mengawali diskusi terbatas itu. Dijelaskannya, Niat saja tidak cukup, perlu usaha keras untuk mewujudkannya, yang tidak jarang  sering bertentangan dengan hawa nafsu dan keinginan.” kata pria murah senyum ini.

Saat berbuat baik kita harus mampu mengalahkan sifat ananiyah (ego), karena apa? karena perbuatan baik itu balasannya sangat baik dan besar di sisi Allah swt.” Ujar H. Hari lagi.

Pada kesempatan yang sama H.Umar H.Usman mengajak kita semua untuk selalu menjadi orang baik untuk yang lain. Mari menjadi orang baik “di mata” Allah swt., yang dimulai dengan mengokohkan keimanan, mengendalikan nafsu ammarah dan meneguhkan tekad untuk istiqomah di dalamnya.” Kata H.Umar.

Suasana makin mecair dalam diskusi itu, ketika Ir.Rivai menyampaikan bahwa, berbuat baik bukan untuk dipuji dan disanjung, tapi untuk meraih ridho dan rahmat-Nya. 

Menurut Ir.H. Rivai, tidak ada kebaikan yang sia-sia. Setiap kebaikan akan menularkan kebaikan-kebaikan yang lainnya. Oleh karena itu berbuat baiklah kepada semua orang sekecil apa pun,” katanya. 

Apa yang disampaikan H. Rivai tersebut di perjelas Ustadz Syamsuddin Alatif dengan mengutip satu ayat Allah dalam surah al-Isra:7. 

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”.

Diskusi agama dengan tema berbuat baik yang dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 1 Muharram sebagai Tahun baru Islam 1445 itu sengaja dilaksanakan agar ditahun baru Islam itu semua ummat manusia untuk bisa menjalani hidup dengan menebar kebaikan. Sebab, kunci dalam tatanan hidup dan kehidupan sekecil apa pun kita semua untuk terus berbuat baik.

M.Noor yg turut hadir dalam diskusi itu, dalam kata bijaknya menyampaikan, bahwa berbuat baik itu adalah kewajiban manusia yang dapat menghasilkan titisan pahala.

Ia juga menyampaikan agar perbuatan baik untuk bisa diwariskan yg pada gilirannya dapat memberi arti dan hikmah bagi orang lain yg merasakan kebaikan dari yg lain," kata  pria humoris itu.

H.Ta`amin pada kesempatan itu menuturkan, Perbuatan baik yang kecil sering kita anggap tidak bernilai. Membuang duri dari tengah jalan menjadi tampak sepele, tapi jika tidak disingkirkan, akan ada orang yang terluka. Jika perbuatan baik yang tampak sepele sering dilakukan, ia akan menjadi tumpukan kebaikan yang besar.” Katanya.

H. Umar H.Usman kembali menyampaikan, Umur itu tergantung penghujungnya dan amalan itu tergantung penutupnya. Dan siapa yang berbuat buruk di akhir usianya, maka ia menemui Rabbnya dengan wajah buruk pula. 

Pernyataan para tokoh masyarakat tersebut kata H.Mardi mengingatkan kita semua, agar dalam menjalani hidup untuk selalu menebar kebaikan.” Katanya. 

Intinya, selalulah berbuat baik. Alangkah eloknya hidup ini, jika tangan kita pendek untuk membalas kebaikan seseorang, maka mari panjangkan lisan kita untuk selalu mendoakannya dalam kebaikan.” Lanjut H. Mardi.

Agama Islam kata, H.Muslim mengajarkan keluhuran budi. Perbuatan  baik yang dalam pandangan kita tampak sepele akan menjadi baik karena atas dasar bahwa hal itu cerminan dari keluhuran budi orang yang melakukannya, Kebaikan tumbuh dari pohon kebaikan pula. Niat orang tersebut untuk berbuat baik akan memperoleh nilainya di sisi Allah SWT.” Ujarnya.

Dalam suasana keakraban dan kekeluargaan, diskusi mengungkap Dahsyatnya berbuat baik itu berlangsung penuh khidmat.

Sementara itu Ir.Syaifuddin, mengatakan, berbuat baik kepada orang lain, akan membuat kita lebih akrab. Berbuat baik membuat kita selalu berpikir positif. Kebaikan kita akan mendatangkan  kebaikan orang lain dan pada akhirnya membuat kita bahagia setiap hari.

Amal dan perbuatan kita ini merupakan sesuatu yang pasti ada catatannya di sisi Allah Swt. Baik dan buruk sebesar apapun tidak akan pernah luput dari pengawasan-Nya.” Kata pria yang akrab disapa Om Fudin itu.

Diskusi mengungkap Dahsyatnya Berbuat baik itu dipandu oleh H.Umar H.Usman itu dikahiri oleh paparan Cak Mustofa sekaligus mengajak kita semua untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama.

"Marilah kita senantiasa menebar amal kebaikan di keluarga, tetangga dan lingkungan sekitar, Semakin banyak amal perbuatan baik kita, hal tersebut akan menyelamatkan kita di akhirat kelak.” Tutup Pria yang akrab disapa Cak Mus itu.

Pewarta : Dae Ompu.


0 Komentar