Tiga Profesor Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UIN Mataram


Pengukuhan adalah mementum awal dan babakan baru bagi mereka untuk memasuki tugas & tanggung jawab baru dan "tertinggi" sebagai dosen/peneliti sesuai amanat Undang Undang. Momentum baru ini ditandai oleh orasi ilmiah atau pidato inaugurasi yang niscaya dilakukan saat pengukuhan.  
Pada Senin, 17 Juli 2023 Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram laksanakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Tiga Profesor sebagai Guru Besar bertempat di Auditorium UIN Mataram. Berikut Laporannya.

BidikNews, Mataram,NTB - Universitas Islam Negeri Mataram resmi mengukuhkan Tiga Guru Besar baru. Pengukuhan berlangsung dalam Sidang Senat Akademik Terbuka UIN Mataram, Senin (17/7/2023). Acara pengukuhan Tiga guru besar tersebut bertempat di Auditorium UIN Mataram yang dihadiri ratusan undangan, keluarga serta sivitas akademika UIN Mataram.

Ketigat guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd, kemudian Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd serta Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd.

Rektor Univesrsitas Islam Negeri Mataram,  Prof. DR.H.Masnun Tahir menyampaikan bahwa pengukuhan Guru Besar kali ini merupakan kado terindah untuk UIN Mataram karena dengan dikukuhkannya tiga Profesor ini maka jumlah Guru Besar UIN Mataram menjadi 31 orang. 

“Mudah-mudahan akan terus bertambah sehingga tahun 2023 ini UIN Mataram diharapkan dapat memiliki 50 guru Besar, semoga,” kata Rektor. 


Penambahan tiga guru besar ini jelas semakin memantapkan optimisme baru UIN Mataram untuk mengejar target jumlah profesornya. Apalagi UIN Mataram memiliki banyak dosen, yang setidaknya berpotensi besar untuk menambah banyak jumlah guru besar,” ujar Prof. Masnun.

Dalam kata sambutannya, Rektor UIN Mataram mengatakan bahwa Gelar Profesor jadi idaman semua dosen karena Profesor adalah strata tertinggi dunia kampus. Tentu saja untuk mencapainya butuh perjuangan panjang dan berliku untuk meraihnya. 

Maka sudah sepatutnya kita bersyukur atas capaian ini, Guru Besar adalah pemegang jabatan fungsional akademik tertinggi menurut undang-undang guru dan dosen. Dalam kehidupan seorang Guru Besar merupakan panutan bagi civitas akademika.

Guru Besar adalah motor penggerak bagi kemajuan Perguruan Tinggi seperti UIN Mataram. Semoga dengan bertambahnya guru besar pada hari ini, UIN Mataram terus maju dan berkembang melayani masyarakat serta meningkatkan SDM untuk agama, bangsa dan Negara serta masyarakat.


Dalam komunitas akademik seperti UIN Mataram kata Prof. H.Masnun Thahir, maka tugas Guru Besar adalah menggali dan mengembangkan serta menyebarluaskan kebenaran kebenaran ilmiah dan diharapkan dengan kehadiran guru besar ini maka persoalan-persoalan keagamaan, persoalan2 kemanusiaan yang dialamatkan ke UIN Mataram dapat diselesaikan. Kemudian dengan adanya guru-guru besar ini maka akan mengangkat branding dan untuk mendapatkan modal meraih akreditasi UIN Mataram yang lebih baik lagi.

Diakhir sambutannya, Rektor UIN Mataram, Prof.H.Masnun Thahir menyampaikan selamat kepada tiga Profesor yang telah dikukuhkan sebagai guru besar UIN Matararan agar berkiprah lebih baik untuk masyarakat dan peradaban.

Rektor UIN juga menyampaikan semoga kedepannya, UIN Mataram dapat melahirkan sederet panjang Doktor-doktor serta Profesor-profesor. UIN juga terus berusaha untuk menambah Prodi-prodi baru serta Fakultas-fakultas baru di lingkup UIN Mataram. 

Rektor Masnun Thahir juga berharap peran serta para guru besar serta akademisi UIN Mataram untuk berkontribusi melalui kekuatan risetnya. Sinergi dan kolaborasi keilmuan para guru besar diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi kemaslahatan bangsa.

Wakil Walikota Mataram, bersama DR.KH. M.Zaidi Abdad turt hadir dalam acara pengukuhan Tiga Profesor sebagai Guru Besar UIN Mataram

Keberadaan guru besar harapannya dapat terus berkolerasi positif dengan kemajuan, wibawa/marwah dan penentu kualitas perguruan tinggi yang dibangun,” tambah Prof. Masnun.

Sementara itu, Tiga Profesor yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar masing-masing menyampaikan orasi ilmiahnya.

Orasi Ilmiah pertama disampaikan Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd, dengan judul Using Communication Strategis in Taking Turns Speaking Englis as a Foreign Language (Interaktif spoken Communication)

Pada momen yang bersejarah ini pula Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd menyampaikan rasa syukurnya sehingga ia dapat menggapai puncak dari karir akademik setelah dirinya mengabadikan dirinya selama 24 tahun di UIN mataram.

Dalam pidato ilmiahnya tersebut Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd, dengan tulus mengakui bahwa apa yang diraihnya ini merupakan anugerah terindah dari Allah SWT.


Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd, juga mengisahkan banyak pengalaman hidup yang dijalaninya bersama kedua orang tua dan keluarga hingga dirinya berhasil menduduki puncak gelar akademik Profesor yang kemudian dikukuhkan sebagai Guru Besar di UIN Mataram.

Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi putra kelahiran Simpasai Sape Bima ini, juga kebahagian bagi istri dan anak-anak tercinta serta keluarga. Bagi Prof. DR. Syarifudin, S.Ag,. S.S,.M.Pd, Gelar Profesor ini akan dijadikannya sebagai ladang pengabdian untuk terus berkarya sehingga berguna bagi masyarakat agama bangsa dan Negara.

Pada kesempatan berikutnya pidato ilmiah disampaikan Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M.Pd. Judul Pidato Ilmiah yang disampaikan Putra kelahiran Mamben Lauk Lombok Timur ini terkait dengan “Tanggung jawab Baru dalam Pembelajaran di Era Digital, Sinergitas Guru dan Orang Tua dalam Pendidikan dan Pengasuhan”

Kemajuan Teknologi telah menciptakan perubahan yang luar biasa dihampir seluruh lini kehidupan, tak terkecuali pendidikan.” Ungkap Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd dalam pidato ilmiahnya. 


Dulu, kata Prof. Maimun, sebelum berkembangnya teknologi digital, proses pembelajaran di sekolah dan pengasuhan orang tua di rumah tidak terlalu mendapatkan tantangan yang berarti.

Sekarang, kata Prof. Maimun Pola pendidikan dan pengasuhan baik di sekolah maupun di rumah harus mengikuti perkembangan yang serba digital.” ujarnya.

Meski demikian kata Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd, Teknologi digital memang menjadi dilemma bagi anak-anak sebagai generasi pewaris bangsa, seperti dua sisi yang berseberangan, artinya disatu sisi dapat mendatangkan manfaat, namun disisi lain dapat menimbulkan kerugian.

Karena itu Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd berharap kiranya dengan kondisi era digital sekarang ini jangan sampai generasi muda rusak dan menjadi tidak bermoral akibat dari kecanduan perangkat digital jika digunakan pada tempat yang tidak seharusnya.” Katanya.

Dalam pidatonya Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd juga menyampaikan bahwa saat ini kita telah berada pada arus badai tehnologi, sehingga kita harus bijak untuk bersikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi ini.

Pertama, membangun didinding yang kokoh agar tidak terkena badai, yang kedua, berdiam diri membiarkan diri kita terbawa arus atau ke tiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi, maka pilihan yang ketiga adalah yang terbaik,” kata Prof. Maimun.

Selain itu, Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd juga dikenal sebagai penulis handal. Salah satu buku yang merangkum semua tulisan-tulisannya adalah buku yang diberi judul “ Tetes Hikmah Dari Langit Kampus”.

Buku yang diterbitkn oleh Alamtara Institute ini berisi ratusan tema berisikan tentang makna serta arti kehidupan serta pesan pesan moral. Sangat penting bagi para guru, para khotib dan masyarakat umum lainnya.

Momen Bahagia, usai penguhan sebagai Guru besar.Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. PdBerpose bersama DR. KH. M.Zaidi Abdad.

Saat ini, Prof. DR. H. Maimun, S.Ag,M. Pd menjabat sebagai Wakil Dekan 2 Fak Ushuluddin UIN Mataram.

Pidato Ilmiah ketiga adalah Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd. Dalam pidato ilmiahnya, Prof. Nurul Lailatul Khusniyah mengangkat tema” Urgensi Membaca Kritis di Era Disrupsi Teknologi dan Informasi.

Dalam pidato ilmihanya, Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd menyebutkan bahwa membaca kritis merupakan kemampuan untuk membaca konten dan memahami materi sekaligus menetukan apakah fiksi atau fakta.

Membaca kritis memungkinkan pembaca untukm lebih sekedar memahami teks dan mengevaluasi argument dalam teks.

Karena itu menurut Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd, pembaca seharusnya mnerapkan sill, strategi dan metakognisi sehingga hasil alkhirnya adalah pemahaman dan kejelasan yang lebih baik,” katanya.

Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd lahir di Tulung Agung Tahun 1969, Saat ini menduduki Jabatan Fugsional sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di UIN Mataram. 

Prof. Dr.Hj. Nurul Lailatul Khusniyah, M.Pd merupakan istri tercinta dari Dekan  Fakultas Ushuluddin UIN Mataram, DR. H. Lukman Hakim, M.Pd.

Hingga Juli 2023 ini UIN Mataram telah memiliki 31 Profesor yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam berbagai disiplin keilmuan. 


Sidang senat terbuka pengukuhan tiga professor menjadi Guru Besar UIN Mataram pada Senin, 17 Juli 2023 ini dihadiri Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrhman, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama lainnya, seperti DR.H. ArsyadG, M.Pd yang mewakili Rukun Keluarga Bima (RKB) Pulau Lombok serta lainnya. 

Banyak yang berharap dan tak sedikit pula yang menitip pesan dan amanah sekaligus mengingatkan, bahwa Jabatan Profesor bukan untuk gagah-gagahan yang disematkan pada nama jabatan, kartu nama, papan pintu, dll. 

Profesor adalah sebuah penanda (signifier) yang merepresentasikan antara "jabatan" dan "makna" secara serentak atau berbarengan. 

Jaga dan pelihara jatidiri Profesor sebagai the Guardian of Academic Authority and Dignity, dengan selalu mempertimbangkan setiap pemikiran, sikap, dan tindakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. (semoga)

Pewarta: Dae Ompu



0 Komentar