Hikmah Jum`at : “Harapan” sebagai Berkah


Oleh : Prof. DR. H. Maimun Zubair, M. Pd

DI UJUNG terowongan ada cahaya. Kalimat dari seorang bijak ini mencerminkan adanya  optimisme dalam menjalani kehidupan, yang mengandung pesan moral bahwa kita tidak boleh kehilangan harapan apalagi tidak memiliki harapan. 

HARAPAN yang tersemat didalam hati dan pikiran kita menjadi salah satu  anugerah yang luar biasa yang dikarunai Tuhan. Dengan adanya harapan, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan optimisme yang tinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa banyak pencapaian besar dimulai dengan harapan. Harapan dapat menjadi api yang membakar semangat untuk mencapai hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin menjadi mungkin. Dengan harapan kita dapat melihat masa depan sebagai tempat yang penuh dengan potensi dan peluang.

Harapan yang bersemayam dalam diri bagai sinar matahari yang menerangi gelapnya malam, ia sebagai sebuah benih yang ditanam oleh Tuhan di dalam hati manusia, tumbuh menjadi pohon unggul dengan cabang dan ranting yang rindang dan memberikan buah-buah kebijaksanaan seperti inspirasi, motivasi, kreativitas, inovasi, dan tentunya keyakinan.

Harapan sebagai pemantik lahirnya inspirasi, berawal dari adanya keyakinan bahwa sesuatu yang lebih baik akan dapat dicapai. Saat kita menghadapi tantangan, ujian, dan cobaan misalnya tentunya kita berharap akan berujung pada situasi yang lebih baik, dan pada saat itulah akan muncul inspirasi-inspirasi yang memberikan jalan keluar atau ikhtiar maksimal dalam wujud tindakan nyata yang dapat menghasilkan perubahan.

Jadi, mempertahankan harapan sebagai sumber inspirasi, sangat niscaya untuk kita lakukan. Biarkan harapan itu membimbing kita melalui liku-liku kehidupan dan mendorong kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Dalam keajaiban harapan, kita menemukan kekuatan untuk mengatasi rintangan dan mencapai impian-impian yang mungkin terasa jauh, namun selalu mungkin untuk diwujudkan.

Kemudian harapan dapat melahirkan motivasi dan memiliki peran besar dalam menggerakkan motivasi. Ketika kita memiliki harapan terhadap sesuatu, itu bisa menjadi sumber energi positif yang mendorong kita untuk bertindak  dan bekerja keras. 

Bayangkan jika kita tidak memiliki harapan atau tujuan di masa depan, hidup mungkin terasa datar dan tanpa arah yang jelas. Harapan dapat menciptakan visi positif tentang apa yang bisa kita capai, dan visi tersebut dapat menjadi pendorong yang kuat untuk menghadapi tantangan, hambatan, dan rintangan.

Saat kita memiliki harapan, kita cenderung membayangkan kesuksesan dan pencapaian prestasi, karena ketika kita memiliki harapan, kita cenderung membuat rencana dan strategi untuk mewujudkan capaian tersebut. Rasa harap ini kemudian menjadi motivasi yang mendorong kita untuk melakukan upaya maksimal. 

Dalam konteks ini, harapan juga dapat berfungsi sebagai sumber inspirasi. Ketika seseorang melihat harapan sebagai kemungkinan untuk menciptakan perubahan positif, bisa saja lahir motivasi dalam wujud gagasan-gagasan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Kemudian harapan dapat pula melahirkan kreativitas diri. Ketika seseorang memiliki harapan, maka turut serta di dalam dirinya lahir imajinasi dan ide-ide baru yang pada gilirannya dapat menginspirasi kreativitas. Saat kita memiliki harapan akan sesuatu, maka kita akan cenderung mencari cara untuk mencapainya, dan inilah tempat di mana kreativitas berperan.

Ketika kita memiliki harapan, kita cenderung akan menjadi lebih terbuka terhadap ide-ide baru, terdorong untuk bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, dan mengembangkan keterampilan baru. 

Harapan dapat pula membebaskan imajinasi dan mengarah pada penciptaan ide-ide yang revolusioner. Jadi, harapan bukan hanya sekadar perasaan positif, tetapi juga kekuatan yang dapat menggerakkan dan mengarahkan energi kreatif.

Selanjutnya harapan juga dapat melahirkan inovasi. Ketika seseorang berharap untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, mereka cenderung akan mencari  cara baru atau solusi kreatif untuk mewujudkannya. Inovasi sering kali muncul dari upaya untuk memenuhi harapan dengan cara yang lebih efisien atau efektif. 

Ketika kita berharap untuk mencapai sesuatu yang belum pernah tercapai sebelumnya, kita menjadi lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan pendekatan yang inovatif.


Jadi harapan tidak hanya menjadi pemicu timbulnya inovasi, tetapi juga menjadi kekuatan pendorong di balik implementasi ide-ide inovatif tersebut. Dengan memiliki harapan yang kuat, seseorang lebih mungkin untuk bekerja keras, kerja kreatif, dan mencari cara baru untuk mewujudkan harapannya. Dengan demikian, harapan dapat menjadi katalisator yang mempercepat laju inovasi dalam berbagai elemen kehidupan.

Pada akhirnya, harapan juga akan melahirkan keyakinan. Ketika kita memiliki harapan, kita akan memproduksi gambaran mental tentang segala sesuatu yang lebih baik, lebih sukses, lebih indah, dan lebih realistis. Ini adalah dorongan spiritual yang melahirkan keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi siapa saja yang yakin.

“Fa inna ma’al-‘usri yusrā. inna ma’al-‘usri yusrā”. Terjemahannya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. al-Insyirah ayat 5-6).

Sebagai catatan akhir, bahwa harapan yang ada di dalam diri perlu dipelihara dan dikelola dengan baik, agar tetap menjadi khazanah bagi keunggulan diri, karena di samping harapan itu sebagai pemicu dari beberapa elemen diri yang positif, seperti inspirasi, motivasi, kreativitas, inovatif, dan keyakinan, juga dapat menjadi daya dorong bagi kita untuk meraih sukses, meraih sehat, dan meraih optimisme. 

Kata orang bijak, bahwa capaian saat ini tidak lain merupakan harapan di masa lalu.

Penulis adalah : Guru Besar Universitas Negeri – UIN - Mataram

0 Komentar