Al-Quran dan Sains Ungkap Keajaiban Laut dan Angin Melekat dengan Bumi


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab suci Alquran yang artinya, "Bukankah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul (kifata) bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?" (QS Al Mursalat: 25–26).  
Kata kifata diambil dari kata dasar kafata, yakfutu, kaftan yang berarti "menarik, menghimpun, dan mengumpulkan". 

BidikNews.net,NTB - Di antara sifat bumi adalah menarik dan menghimpun. Ayat ini menjadi isyarat yang jelas atas adanya daya gravitasi bumi. 

Segala sesuatu di permukaan bumi akan ditarik dan tertarik oleh daya gravitasi bumi. Berat suatu benda pada hakikatnya adalah kekuatan gravitasinya terhadap bumi. Berat suatu benda selalu sama dengan gaya gravitasi.

Benda seberat 100 kilogram di permukaan bumi akan memiliki berat seperenamnya di permukaan bulan. Manusia yang beratnya 60 kilogram di permukaan bumi menjadi 10 kg di permukaan bulan. Jadi, berat suatu benda adalah kekuatan gravitasinya ke arah bumi, dan berat suatu benda di permukaan bulan adalah gravitasinya ke arah pusat bulan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya, "Bukanlah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?" (QS Al Mursalat: 25–26)

Bagaimana mungkin kehidupan dapat berlangsung bila tidak ada gravitasinya? Bagaimana mungkin air dapat diam di atas permukaan bumi bila bukan karena gravitasi menariknya?

Dilansir "Buku Pintar Sains Dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, sejatinya angin bisa terus melekat dengan bumi karena gaya gravitasi bumi menariknya. Seandainya bumi tidak menariknya, angin hanya akan diam, padahal bumi terus bergerak dan berputar.

Geraknya bumi dan diamnya angin akan menimbulkan arus-arus tornado yang kecepatannya bisa melebihi 1.600 kilometer per jam. Kecepatan ini sudah lebih dari cukup untuk memorak-morandakan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.

Apa yang membuat angin tetap melekat dengan bumi? Apa yang membuat lautan tetap melekat dengan bumi? Itu adalah gaya gravitasi bumi. 

Tidak adanya berat suatu benda adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan Allah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam." (QS An-Naml: 61)

Allah Azza wa Jalla menjadikan bumi bergerak, tetapi tetap bisa didiami. Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan segala sesuatu diam di atasnya dan tertarik ke arahnya. Berat suatu benda tidak lain adalah kekuatan gaya gravitasinya ke arah bumi. Tidak akan ada kehidupan tanpa gravitasi, dan tak akan ada kehidupan di muka bumi tanpa adanya berat.

Sebagian orang beranggapan bahwa bumi pada akhirnya akan menarik manusia untuk dikubur di dalamnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman, "Bukanlah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?" (QS Al Mursalat: 25–26)

Orang yang masih hidup terikat dengan bumi dan tertarik ke arahnya, dan itulah berat dirinya. Lalu apa arti 80 kg berat dirinya? Itu berarti bahwa kekuatan gaya gravitasinya ke arah bumi mencapai angka tersebut. Allahu a'lam. (dikutip dari berbagai sumber Islami) (TIM)




 

0 Komentar