Kota Bima Memasuki Usia Dewasa, Masih Banyak yang Harus Dipoles, Oleh : Dr. Muhammad Irwan Husain, MP

 


Mengawali goresan ini, saya secara pribadi sebagai diaspora  kota Bima sekaligus mewaliki seluruh masyarakat Kota Bima khusunsnya dan warga Bima di Pulau Lombok (RKBPL) mengucapkan “DIRGAHAYU KOTA BIMA YANG KE-22  pada tahun 2024 ini. 

Usia yang ke-22 jika dikaitkan dengan kelompok umur manusia berdasarkan pembagian Departemen Kesehatan Republik Indonesia merupakan kelompok umur yang tengah menuju dewasa (remaja akhir) atau dalam bahasa yang tengah popular saat ini berada pada generasi Z.. Sedangkan WHO, usia 22 tahun merupakan golongan dewasa (16 – 65 tahun). Keadaan umur yang demikian, manusia sedang menata dan mencari jati diri untuk berisikap, memiliki pemikiran terbuka serta terorganisir dan berada dalam pemikiran yang menuju matang. 

Berdasarkan hal ini, kota Bima tengah berproses menuju daerah yang memiliki kematangan dalam pembangunan, sehingga berbagai kebijakan dan langkah-langkah strategis yang dilalukan oleh Walikota/Wakil Walikota dan jajarannya, harus mengarah pada pencapaian pembangunan yang matang dan maju. 

Kota Bima sebagai daerah otonom, yang dinakhodai walikota dan jajarannya, tengah berupaya secara maksimal menghantarkannya menjadi daerah yang kedudukannya sejajar atau melebihi kabupaten/kota lainnya yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya maupun di Indonesia umumnya dilihat dari berbagai aspek pembangunan. 

Kota Bima sebagai daerah yang lokasinya  berdampingan dengan Kabupaten Bima tengah diramu dan dipoles wajahnya supaya semakin cantik dan Indah dipandang mata,  aman dan damai dirasakan, tenang dan nyaman dinikmati, bersih dan rapi disaksikan.  Gedung-gedung penghias kota ditata dengan baik, lalu lalang manusia pelaku utama setiap aktivitas lancar dan tidak terhambat,  deru kendaraaan yang bising diminimalkan,  hewa-hewan yang berkeliaran bebas di setiap fasilitas umum dinolkan, butiran-butiran kertas dan sisa-sisa sampah ditempatkan pada area yang telah dipersiapkan. 

Memoles dan merias hal-hal yang bersifat fisik merupakan keniscayaan, karena dengan nuansa keindahan dan aroma harum wangi semerbak disertai dengan keamanan dan kenyamanan merupakan salah satu indikator setiap orang tertarik untuk hadir di daerah ini. Belum lagi dibaluti oleh sikap ramah dan keberterimaan dengan tangan terbuka lebar ditunjukkan oleh penduduk daerah ini, semakin tertarik orang untuk berdatangan bahkan berdomisili di kota yang memiliki motot GEMILANG ini. 

Melirik capaian proses pembangunan yang telah dan sedang dilakukan, banyak hal yang menggembirakan dilihat dari berbagai indikator, dan masih banyak hal yang harus ditingkatkan serta diwujudkan dalam proses pembangunan yang akan datang. Membangun kota Bima harus memadukan pembangunan material dan pembangunan non material ( ruhani). 

Memprioritaskan pembangunan pada salah satu unsur dan melupakan aspek lainnya dipastikan pembangunan akan pincang dan tidak berkeadilan. Dampaknya, proses pembangunan tersebut dihasilkan dari cara-cara yang bertolak belakang dengan nilai-nilai agama yang berbasis akhlak dan etika. Juga merusak tatanan nilai-nilai budaya dana mbojo yang kental dengan ajaran Islam.

Ikhtiar yang dilakukan dan tengah diimplementasikan oleh Pejabat Walikota. Ir. H. M. Rum ST, MT yang mengkolaborasi pembangunan aspek ruhani dan materi secara simultan harus didukung dan disemarakkan.  Resep pembangunan yang ideal ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran jajaran pemerintahan dan masyarakat kota Bima dan dapat  menghantarkan masyarakat kota Bima menggapai keadilan hakiki dari setiap aktivitas dan aspek kehidupan. 

Penyimpangan dan pelanggaran ajaran agama (ruhaniah) demi melegalkan segala cara untuk  meraih/menggapai aspek materi merupakan bentuk penyelewengan dan pelanggaran yang harus dihilangkan. Aplikasi nilai-nilai ajaran agama harus mampu mematri jiwa raga sebahagian masyarakat yang sudah terjangkit yang mekakukan pemenuhan aspek materi dengan cara yang tidak semestinya. 

Aspek-aspek kuantitatif berupa capaian pembangunan berdasarkan indikator baik ekonomi dan non ekonomi akan disampaikan pada uraian selanjutnya.


Selamat menyandang usia 22 tahun bagi Kota Bima…

Majulah terus untuk  lebih unggul dengan daerah lain…

Teruslah berkembang semekar bunga melati nan harum..

Harum namamu akan memacu para pegiat ekonomi hadir….

Dr. Muhammad Irwan Husain, MP

Adalah : Akademisi FEB- Unram dan 

               Ketua Umum Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL) 

0 Komentar