Muh. Nur Rahmat, A.Ir., S.E, Sosok Calon Pemimpin Bima yang Bersahaja

Muh. Nur Rahmat bersama Istri Dr. Khasnur Hidjah, S.Kom., M.Cs dan ketiga putrinya,masing masing drg. Aulia Azka Rahman, kemudian Safira Manthika Rahman, S.Psi dan Naurah Lathifah.

Kapasitas seseorang untuk menjadi pemimpin menarik untuk disimak, Pasalnya, sosok pemimpin seorang seperti Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E ini cukup menarik perhatian dalam bursa Bacabub/Bacawabub Kabupaten Bima periode 2024-2029.

BidikNews,Bima,NTB - Hadirnya Muh. Nur Rahmat dalam bursa Bacabub/Bacawabub Kabupaten Bima mengagetkan banyak pihak, namun bagi Muh. Nur Rahmat,  sendiri hadirnya dalam petas Pilkada Bima sebagai sebuah perjalanannya dalam mengejewantahkan niat suci untuk kepentingan masyarakat Bima.

Sebagai salah satu Manager di sebuah bank ternama di NTB, Muh. Nur Rahmat, dinilai cukup berpengalaman untuk meramu daerah menjadi lebih baik. Ditunjang oleh Jiwa sosialnya yang tinggi turut mendorong dirinya untuk senantiasa berbakti pada warga masyarakat dan Negara khussnya di kabupaten Bima. 

Kini kehadirannya dalam bursa Bacabub/Bacawabub, tentu akan memberi warna baru pilkada Bima sehingga romantika politik di daerah itu kian hidup dengan suasana yang lebih menarik untuk dibahas diberbagai wilayah di kabupaten Bima.

Bacabub/Bacawabub Muh. Nur Rahmat pada pilkada Bupati Bima 2024 mendatang direncanakan tampil sebagai salah satu bakal calon Bupati atau Bakal Calon Wakil Bupati. Hal tersebut sangat beralasan mengingat sosok Muh. Nur Rahmat sudah sangat dikenal oleh masyarakat kabupaten Bima.

Ia dikenal sosok yang supel dan banyak sahabat. Ditunjang lagi dengan sikapnya yang selalu ramah dan murah senyum menjadikan dirinya lebih sederhana dan bersahaja.

Muh. Nur Rahmat yang merupakan keponakan Alhm Prof. Dr. H. Afan Gaffar, P.hd (Pakar Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta) ini mengaku dirinya akan tetap menjadi pribadi yang biasa saja. 

Dalam sebuah kesempatanMuh. Nur Rahmat Berpose bersama Pj. Gubernur NTB, HL Gita Ariadi dan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri 

“Yang penting dan utama Hablumminallah di tegakkan, Hablumminannas serta hubungan baik dengan sesama terus dilakukan semata mata diniatkan untuk ibadah serta mengharap rahmat dan ridho Allah SWT,” ujarnya dengan suara datar.

Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E Lahir di desa Sakuru, 11 Juni 1973 dan telah dikaruniai tiga orang putri dari hasil pernikahannya dengan wanita cantik asal Sumbawa bernama Dr. Khasnur Hidjah, S.Kom., M.Cs. 

Dr. Khasnur Hidjah, S.Kom., M.Cs. merupakan alumni Universitas Gajah Mada Yogyakarta Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer dan Pakar Artificial Intelligence (AI) yang saat ini sehari hari bertugas sebagai Wakil Rektor I Universitas Bumigora sekaligus merangkap sebagai Dosen PNS dpk pada Universitas Bumigora Mataram.

Ketiga purtinya tersebut antara lain, drg. Aulia Azka Rahman, kemudian Safira Manthika Rahman, S.Psi dan terakhir Naurah Lathifah.

Dua putri tercinta yang memjadi kebanggaan Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E yakni drg. Aulia Azka Rahman, dan Safira Manthika Rahman, S.Psi sama-sama meriah predikat CumLaude.

Ketika wisuda Doktor sang Istri di Universitas Gadjah Mada Yogya dan dua Putri tercinta yang meraih predikat Cumlaude.

Sedangkan Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E saat ini dipercaya sebagai Manager Bisnis Ritel Dan Mikro pada kantor Pusat PT. BANK NTB Syariah.

Sebagai orang yang bekerja diduani perbankan, Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E berusaha untuk mewujudkan masyarakat Bima yang sejahtera dan mandiri, peran pemimpin menurut Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E merupakan salah satu kuncinya. 

Seiring perjalanan waktu, kehadiran Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E dalam bursa Bacabu/Bacawabub ingin menjadi seorang arsitek bagi pembangunan ekonomi di kabupaten Bima.

Tantangannya saat ini, adalah bagaimana membangun kekauatan ekonomi di masyarakat desa melalui kewirausahaan. Kenapa demikian? Karena saat ini, dana desa yang diterima oleh desa yang bersangkutan mengarahkan desa agar bisa membangun kemampuan kewirausahaan warganya.

Dalam sebuah artikelnya, Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E mengupas tuntas tentang Prinsip Dasar Hidup Dou Mbojo.

Dalam pengabdiannya diperbankan, Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E bersama rekan kerja kerap meraih prestasi yang membanggakan

Dalam tulisannya tersebut menurut Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E bahwa Dou Mbojo memiliki dua prinsip hidup yakni, Prinsip Keislaman dan Prinsip Maja Labo Dahu

Dalam Tata Kehidupan Masyarakat Mbojo kata Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E kedua prinsip tersebut sangat perlu untuk diperkuat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Prinsip Keislaman, Masyarakat Mbojo sangat kental nuansa keislaman nya terlihat setiap rumah2, langgar, surau2, dan tempat ibadah lainnya selalu bersahutan melakukan ritual keagamaan yaitu mengaji, masjid tidak pernah sepi dari sholat berjamaah, etika masyarakat yang selalu mengedepankan kesopanan menjadi ciri khas utama masyarakat Mbojo.

Sedangkan Prinsip Maja Labo Dahu, Malu dan Takut melakukan segala hal yang bertentangan dengan Prinsip Pertama / Prinsip Keislaman.ujar ujar Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E.

Kini kedua Prinsip Hidup tersebut patut untuk galakkan kembali mengingat seiring perjalan waktu serta tehnologi canggih yang kian menggila tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita bersama untuk mengembalikan nya dalam tata kelola kehidupan masyarakat Mbojo ditengah gempuran budaya barat /Milenila yang kebablasan.

Hal lain yang patut menjadi perhatian serius pemimpin Bima kedepan kata ujar Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E , adalah, membenahi Kesehatan Masyarakat, Sisi ekonomi dan pertanian, dan Sisi Pendidikan yang lebih baik lagi.

Berpose bersama Bupati Bima, Umi Dinda dan Kadis perikanan Provinsi,NTB dan tokoh masyarakat Bima dalam acara Halal Bihalal Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL) di Mataram.

Ketiga faktor diatas sangat penting dan urgen, sebab jika masyarakat maka aktifitas ekonomi meningkat, ketika ekonomi meningkat, kesehatannya terjamin tentu kesempatan untuk belajar/pendidikan terbuka lebar yang pada gilirannya menghasilkan generasi yang unggul diberbagai bidang kehidupan.

“Sehat dan bisa bekerja serta pendapatan ada hingga peluang untuk melanjutkan pendidikan terbuka lebar,  itu rumus nya,” ujar ujar Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E.

Dari sisi ekonomi, menurut Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E kemampuan warga masyarakat desa tidak bisa lahir dan berkembang sendiri, perlu hadir seorang pemimpin yang mampu menjadi arsitek sekaligus problem solver ekonomi ditengah masyarakat sehingga berbagai keterbatasan yang dimiliki warga desa harus dipecahkan secara bersama-sama oleh kepala desa dan jajarannya serta pemimpin diatasnya.

Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E bersama Dr. Khasnur Hidjah, S.Kom., M.Cs. mendapingi putri tercinta wisuda drg. Aulia Azka Rahman

Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E memandang bahwa Kepala desa juga harus mulai paham bahwa arsitektur pembangunan desa tidak lagi identik dengan pembangunan fisik, melainkan juga masalah pemberdayaan. 

Selama ini pemberdayaan sering dianggap sebagai agenda nomor dua setelah fisik. Sehingga, seringkali pembangunan fisik yang sudah dilakukan selama ini tidak menjawab kebutuhan warga untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

Untuk itu, kata Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E pemimpin harus mampu mendesain desa –desa yang semula hanya ber-paradigma pembangunan sarana fisik adalah yang utama, kini harus diubah. Hal itu karena kini desa harus memposisikan dirinya sebagai mesin ekonomi yang efektif bagi warga.

Selain itu, sangat penting bagi setiap kepala desa untuk mengetahui potensi ekonomi desanya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan upaya meningkatkan kesejahteraan warganya mengingat negara Indonesia kaya akan sumber daya alam, terutama produk pertanian dan kelautan. Potensi yang tidak boleh disia-siakan.” Kata Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E.

Menurut Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E, dengan mengetahui potensi ekonomi desa, maka proses meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat akan lebih terarah dan tepat sasaran. 

Sebagai arsitek ekonomi kata Muh. Nur Rahmat, A.Ir.,  S.E, maka tata kelola ekonomi yang terfokus dan terstruktur dengan baik bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat desa akan sama suksesnya dengan perkotaan. Jika sudah sukses menjadi desa sejahtera mandiri, kenapa harus ke kota? Jika semua fasilitas dan sarana prasarana sudah tersedia semua di sana,” ujar Muh. Nur Rahmat,”.

Nur Rahmat terus dan terus melangkah dengan sebuah tekad bersama masyarakat untuk membangun Bima kearah yang lebih baik

Pria yang berwajah bersih tanpa bulu, ditambah lagi dengan senyuman khasnya yang menawan dibarengi rona yang senantiasa teduh menambah aura kesederhanaan seorang Nur Rahmat yang terus dan trus melangkah pasti dengan semangat yang membara untuk membangun daerah bersama masyarakat Bima kearah yang lebih baik.

Tentunya sebuah penampilan yang jarang dijumpai pada sosok lain. Lagi lagi suaranya lembut dan gaya bicaranya yang santun serta sorot mata yang putih bersih, seakan terkesan hadirnya kedamaian jiwa dalam setiap hembusan nafasnya.

Nur Rahmat, adalah seorang diantara berjuta juta ummat manusia yang telah memperoleh karunia sebagai abdi masyarakat. Pada saat yang tepat, suasana pikada Kabupaten Bima makin mendekat, dengan hati yang tenang ia datang untuk menyatakan diri untuk menjadi Bakal Calon Bupati Bima/Bakal Calon Wakil Bupati Bima periode 2024-2029.  Semoga

Pewarta : Dae Ompu






0 Komentar