Rekrut Perangkat Desa di Desa Rababaka Woja Dompu Diduga Direkayasa, Kades Didesak Lakukan Perekrutan Ulang

Foto: Ilustrasi BidikNews.net

BidikNews.net, Dompu, NTB
- Perangkat Desa memiliki peran penting dalam membantu memajukan desa, oleh karena itu rekrutmen perangkat desa harus dilakukan secara transparasi dan strategi khusus, agar bisa di ikuti oleh banyak calon yang berpotensial sehingga mengahasilkan Perangkat Desa yang bermoral, bermartabat dan berkeadilan bagi masyarakat. Didalam seleksi atau rekrutmen Perangkat Desa kerapkali terjadi kasus kecurangan maupun muncul berbagai isu, sehingga berdampak pada konflik di Desa itu sendiri.

Namun sangat disesalkan hal itu terjadi pada proses Perekrutan Calon Perangkat Desa Rababaka Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yang Diduga adanya  kecurangan dalam proses perekrutan.

Selain itu, mirisnya lagi Perekrutan atau seleksi Perangkat Desa tersebut berbau aroma Nepotisme dan tidak transparan, sehingga terkesan hanya Formalitas saja,

Hal itu diungkapkan oleh Salah Seorang warga Desa Rababaka yang tidak mau disebutkan namanya pada pemberitaan, Kamis, 22/05/24 lalu kepada media ini.

Menurutnya, peserta yang ikut testing/seleksi calon perangkat desa untuk Kaur Pemerintahan itu diduga kuat merupakan keponakan kepala desa yang berinisial MG, sedangkan Calon kaur Pemerintahan yang lainnya berinisial AG diduga adalah menantu dari istri kepala Desa (suami dari anak saudara kandung istri kepala Desa).

"Ini artinya mental yang disajikan di masyarakat, bukan lagi mental yang mendidik, bermoral, melainkan mental yang butuh untuk dididik," ungkapnya dengan nada sinis.

Ditambahkannya, kemudian Untuk Calon Perangkat Kadus Matua, yang berinisial SHB dan HRM diduga merupakan Calon tunggal, disamping sebagai Tim Sukses dan untuk SHB sendiri diduga kuat telah membayar biaya “pelican” kepada seseorang.

Sedangkan untuk Calon kepala Dusun Sinar Baru yang berinisial SPD dan DY diduga merupakan Calon pendamping fiktif untuk melengkapi syarat calon kadus dan menjadi bagian dari timses dan untuk SPD juga diduga mengeluarkan uang pelican kepada seseorang.

Sementara Peserta yang murni tanpa ada hubungan kedekat dengan oknum kepala Desa yang berinisial SDD diduga telah membayar “uang pelican” kepada oknum tertentu.

"Jadi untuk bukti dan saksi-saksinya sudah kami kantongi dan saya tau persis persoalan ini,"bebernya warga yang enggan anamanya disebutkan itu.

Ia juga mengungkapkan bahwa pengumuman testing/seleksi itu hanya dikhususkan bagi mereka saja dan tidak disebar luaskan secara terbuka kepada masyarakat karena terindikasi sudah di seting oleh oknum kepala Desa

Disamping itu, testing/seleksi itu hanya dibuka untuk perangkat Desa yang mendaftar tersebut atau sebagai formalitas saja, sedangkan dusun baru dibentuk dengan dasar pemenuhan janji politik bukan atas dasar kebutuhan masyarakat dan pemerintahan.’Katanya lagi.

"Hal itu patut untuk segera kita lakukan evaluasi terhadap sistem rekrutmen dan seleksi perangkat desa, sebab jika dibiarkan maka akan berdampak pada rusaknya sistem berokrasi pemerintah desa," tegasnya.

Diakhir, ia meminta kepada Kepala Desa Rababaka untuk segera melakukan perekrutan/seleksi ulang terhadap calon Perangkat Desa Rababaka, dengan membuka perekrutan secara umum bukan untuk hanya segelintir orang saja.” Kata warga itu.

Ia juga meminta Kepada DPMPD untuk segera melakukan evaluasi terhadap perekrutan Perangkat Desa Rababaka, karena diduga kuat syarat kepentingan oknum kepala Desa.

"Insyaallah dalam waktu dekat ini, dugaan itu akan segera kami laporkan ke Institusi Hukum, kita masih melengkapi bukti-bukti maupun saksi-saksi nya," ujarnya dengan nada mengancam.

Sementara Kepala Desa Rababaka Ikraman IB yang ditemui awak media di kediamannya belum bisa memberikan keterangan sembari menyarankan untuk menanyakan kepada panitia.

Pewarta : Tim



 


0 Komentar