Nur Hasanah, Penjual Kerupuk di Pasar Probolinggo
BidikNews.net,Surabaya - Nur Hasanah (49), warga Probolinggo, Jawa Timur, menceritakan kisahnya sebagai penjual kerupuk di pasar tradisional hingga akhirnya berhasil menunaikan ibadah haji tahun ini. Hasanah mengatakan, setiap hari dirinya harus memasak dan mengemasi sendiri kerupuknya.
Selanjutnya, dia membawa jualanya tersebut di Pasar Wonoasih, Probolinggo. "Setiap hari, saya setelah subuh berangkat ke pasar jualan kerupuk, kerupuknya macam-macam, goreng sendiri di rumah," kata Hasanah di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Jumat (24/5/2024).
"Jadi putra saya (jualan) dari jam 15.00 WIB sampai subuh, setelah shalat subuh diganti saya sampai jam 09.00 WIB, tergantung pasar, kalau ramai enggak pulang, sepi pulang," tambahnya.
Hasanah menjual bermacam-macam kerupuknya tersebut dengan harga yang berbeda-beda. Menurutnya, dagangnya itu juga tidak selalu habis setiap harinya." kata Hasanah yang dirilis Kompas.com.24/5/24
"Kerupuk direntengin harganya Rp 15.000 sampai Rp 25.000, itu per-10 bijinya. Kalau lagi ramai ya uangnya bisa Rp 1,2 juta tapi itu kotor, terus kalau sepi kadang dapat Rp 500.000 sampai Rp 600.000," ujarnya.
Meski demikian, Hasanah bersama suaminya, Kholili (59), memustukan untuk mendaftar haji pada 2011. Keduanya meyakini jualan kerupuknya bisa mengantar mereka hingga ke Tanah Suci.
"Setiap hari nabung Rp 5.000 sampai Rp 10.000 begitu, pokoknya setiap hari tidak pernah kosong. Senang sekali, enggak menyangka karena cuman jualan kerupuk tapi bisa naik haji," ucapnya.
Hasanah dan Kholili pun akhirnya berangkat ibadah haji dan tergabung dalam kloter 43. Dia ingin berdoa agar diberikan kesembuhan penyakit yang dideritanya sekarang.
"Kondisi saya seperti ini, susah jalan, suami saya juga sudah tiga tahun ini sakit stroke tetapi alhamdulillah kami bisa berangkat. Semoga semua doa diijabah sama Allah," tutupnya.
Pewarta: TIM
0 Komentar