BidikNews.net,Mataram - Gerakan Indonesia Membaca adalah sebuah program yang bertujuan untuk mempromosikan pentingnya membaca sebagai modal utama dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB dengan Perpustakaan Nasional RI, DIKBUD/SMAN 2 Mataram, Tim Penyuluhan Anti Korupsi KPK, dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram.
Kegiatan yang bertempat di SMAN 2 Mataram ini dimulai pukul 07.30 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) "Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat" bersama Duta Baca Indonesia Gol A Gong.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa dan Guru SMAN 2 Mataram yang berjumlah 1400 orang, dengan rangkaian acara, pemberian motivasi oleh Duta Baca Indonesia.
Dalam rakngakaian kegiatan itu Gol A Gong ketika memberikan motivasi membaca kepada ribuan siswa, Duta Baca Indonesia itu mengisahkan sekalipun keterbatasan fisik yang dimilkinya (maaf, tangan hanya satu) dirinya mengaku tidak ingin menjadi beban sosial ditengah masyarakat, justru ia terus berjuang keras sejak kecil dengan tiga kebiasaan rutin, berlari di Pagi hari setelah Shalat Subuh, Membaca buku, dan mendengar ceritera dari Ibunya.
Dihadapan seribu lebih siswa SMAN 2 Mataram itu Gol A Gong juga menceritakan, bagaimana ketika memasuki usia remaja hingga dewasa Gol A Gong meraih beberapa prestasi, antara lain di Bidang Olahraha bisa berhasil meraih 5 Medali, 2 diantaranya Medali Emas di Kejuaraan Paralimpic Bulu Tangkis Asia Pasifik.
Prestasi lain di bidang literasi, Gol A Gong yang memiliki kebiasaan membaca sejak kelas 5 SD ini, sampai sekarang telah menulis 130 judul buku, dan dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia sejak tahun 2021 s.d. 2026.
Agenda berikutnya di SMAN 2 Mataram Duta Baca Indonesia Gol A Gong akan melakukan kegiatan bimbingan penulisan buku cerita kepada 50 siswa terpilih.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, H. Amir, S.Pd,MM dalam keterangannya mengatakan, Gerakan Indonesia Membaca ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis masyarakat, memperluas wawasan, meningkatkan kreativitas, dan membantu mengatasi masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan rendahnya tingkat literasi.
Menurutnya, kebiasaan membaca perlu dibangun sejak masih kecil, bahkan ketika anak masih di dalam kandungan. Hal ini akan membantu membangun fondasi kuat dalam kebiasaan membaca seiring dengan pertumbuhan mereka.” jelasnya.
Dikatakan H. Amir, kebiasaan membaca ini tidak dapat dibangun secara tiba-tiba, perlu adanya kebiasaan membaca pada anak sejak masih kecil, sehingga diperlukan adanya peran guru, dan orang tua,”ujarnya.
Ditegaskannya, Gerakan Indonesia Membaca ini bukan hanya tugas Perpusnas atau pemerintah, tetapi tugas kita semua. Oleh karena itu, mari kita bangkitkan gairah untuk membaca di kalangan anak-anak kita agar mereka dapat dijejali dengan hal-hal yang baik," ajak Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB itu.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar