Ceramah di Masjid Al Acwan GPI TGH. Muhammad Taisir al-Azhar Sebut Isra Mi'raj Sebagai Perjalanan Spritual Menembus Batas Alam Berbeda


BidikNews.net,Mataram
- Peringatan Isra Mi' raj di Masjid Al Alchwan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram (Selasa,28Januari 2025 berlangsung khidmat dan dihadiri ratusan jamaah muslim di lingkungan GPI.

Acara yang dilaksanakan setiap tahunnya itu dipandu H.Ilhamuddin,S.Pd.M.Pd yang juga sebagai Sekretaris Takmir Masjid Al Achwan.

Ketua Takmir Masjid Al Achwan Prof.Dr. H.Maimun Zubair,M.Pd yang diwakili Prof.Dr.H.Ahmad Amir Azis,M.Ag dalam sambutannya mengajak jamaah muslim Griya Pagutan Indah untuk terus sama sama memakmurkan masjid.

Djelaskan Prof. Dr. H.Ahmad Amir Aziz, Memakmurkan masjid memiliki banyak manfaat, di antaranya: Memperkuat nilai-nilai agama, dan juga Mendapatkan pahala yang besar, serta emberikan manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, TGH. Muhammad Taisir al-Azhar, Lc, S.Ag, MA (Pengasuh ponpes ashshohwah Gerung, dan ketua BAZNAS Lombok Barat) itu dalam tausiahnya menyapaikan, Setiap pagi, menjelang subuh, kita mendengar sholawat tarhim. Ketika mendengarnya atau melantunkannya, ingatannya melayang ada peristiwa Isra Mi'raj." Tuturnya.


Karena sesungguhnya shalawat yang sering diputar di masjid-masjid di tanah air itu memang menjelaskan peristiwa spiritual luar biasa itu." Lanjutnya.

Inti peristiwa isra’ kata TGH. Muhammad Taisir al-Azhar terdapat dapat QS Al-Isra’. Isra’ ini merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa, dari masjidil haram ke masjidil aqsha, artinya dari masjid ke masjid, menembus alam yang berbeda, menembus batas-batas hingga langit ketujuh.

Karena itu, kata TGH Muhsmmad Taisir, kalau kita sedang bukan traveling pergi ke mana misalnya, jangan pernah lupa mampir ke masjid untuk menunaikan shalat.

TGH. Muhamamad Taisir menceritakan pengalamannya ke berkunjung ke beberapa negara yang bukan mayoritas muslim antara Swedia, China dan Jepang.

Adzan di negeri-negeri itu nyaris tak terdengar, Tetapi orang-orang muslim di sana begitu waktu masuk shalat mereka ramai-ramai menuju Islamic Centre untuk menunaikan shalat berjamaah.


Coba di kita kata TGH M.Taisir, masjid banyak, suara adzan jelas terdengar, namun yang berjamaah di masjid hanya sedikit.

Untuk apa Allah perintahkan shalat? kata TGH M.Taisir, Ada dua hal. Pertama, ‘untuk mengingat-Ku” kata Allah. 

Kenyataannya, Ketika di luar shalat pastinya kita sibuk dengan urusan masing-masing, misalnya nonton acara TV seperti sinetron, sepakbola, pastilah tidak ingat Allah. 

Kesibukan di luar shalat pasti kita hanyut di dalamnya. Maka Allah perintahkan shalat, supaya dalam shalat itu sendiri kita menghadap kepada-Nya, berkomunikasi dengan-Nya. Kita tidak bisa mi’raj seperti yang Rasulullah Saw, tetapi shalat itulah sebagai mi’raj nya orang-orang beriman."Kata Tuan Guru

Kedua, shalat itu untuk mencegah nahi dan mungkar. Dengan rajin shalat, maka akan terhindar dari maksiat. 

Salah seorang ulama Mesir terkenal Syeikh Sya’rawi mengatakan, perbuatan maksiat juga bisa melalaikan shalat. Jangan sampai seperti istilah STMJ (shalat terus maksiat jalan).


Karena manfaat shalat yang besar, maka mari ssaling mendukung. Ibu-ibu ayo dorong apara suami untuk shalat jamaah ke masjid.

Pada bagian lain, Tuan Guru mengingatkan. Banyak yang shalat tapi belum sungguh-sungguh benar dalam shalatnya, kadang disertai main-main.

Coba lihat shalatnya sebagian anak muda, tutur TGH.M.Taisir, masak shalat sambil bicara, kan jadi batal. Aturan fiqih menyebutkan suata kata terucap selain bacaan al-Qur’an maka tidak sah shalatnya.

Tuan guru mencontohkan, ada orang yang sedang shalat diganggu kucing di depannya, dia pingin mengusir kucing itu, maka baca surat al-Ikhlash, Ketika baca: Qul huwallahu ahad, Allahussomad …. bacaan HUUSSS dikeraskan dan  dikencangkan dengan niat mengusir kucing.

Ada juga jamaah yang kesal dengan imam karena lambat sekali bacaan al-fatihahnya, lalu Ketika baca amin dikeraskan sehingga menjadi AAMIIIIIN, dengan niat memarahi imamnya. Ini juga cara shalat yang gak benar.

Pada bagian akhir beliau menyampaikan tanggung jawab orang tua, agar selalu mengontrol bagaimana shalat anak-anaknya. Al-Qur’an menyindir jangan sampai kita menjadi orang yang meningalkan generasi yang lupa shalat.

Neraka itu jelas memang untuk orang kafir. Tetapi bagi orang mukmin yang tidak shalat ya masuk neraka juga, sebagaimana disebut al-Qur’an. Ma salakakum fi saqar (apa yang menyebabkanmu masuk neraka saqar)? Mereka jawab: lam naku minal mushallin (kami tidak melaksanakan shalat).

Maka sebagai orang tua kita wajib mengkondisikan anak-anak supaya rajin shalat, dan kalau tidak shalat harus ditegur.

Tuan guru memisalkan, bagaimana kalau misalnya rumah kita kebakaran, apakah anak-anak di dalam rumah kita biarkan atau kita bawa lari kita selamatkan.

Tentu kita selamatkan dari kobaran api. Sama halnya, kalau mereka tidak shalat kita biarkan maka kita menceburkannya dalam api neraka." tutur TGH.Muhammad Taisir mengakhiri ceramahnya.

Pewarta: Tim

0 Komentar