BULAN Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita dengan banyak pembelajaran dan pengalaman berharga. Setelah berjumpa dengan hari Kemenangan, saatnya kita merenung dan mengevaluasi diri. Apakah kita berhasil mempertahankan semangat dan kualitas ibadah setelah bulan Ramadhan berakhir?
Setelah bulan Ramadhan berakhir, penting bagi kita untuk mengevaluasi apakah kita tetap mempertahankan kualitas ibadah harian sebagaimana yang dilakukan selama Ramadhan.
Pasca Ramadhan bukan berarti kita bebas dari pengendalian hawa nafsu, justeru kita diuji sejauh mana kualitas kita di mata Tuhan. Setelah melalui ujian sebulan penuh di bulan penuh berkah.
Ibadah kebaikan harus dilakukan secara rutin, bukan hanya di momen tertentu. Jadi, mari terus berusaha menjadi orang yang rajin beribadah sepanjang hidupnya semata – mata hanya karena Allah SWT.
Hasil pendidikan Ramadhan pada diri kita, tentunya hanya kita dan Allah yang tahu. Namun demikian ada beberapa hikmah yang harus kita tanamkan dalam diri pasca Ramadan :
1. Ramadhan tahun lalu dan tahun ini, bagaimana? Kita sudah berjudul fithri, semoga tahun ini kita sdh memperoleh keberuntungan itu/afuzu (minal a'idin wal faizin)
2. Ada perubahan untuk 11 (sebelas) bulan ke depan dalam seluruh aspek. Cukup satu perubahan tapi istiqamah sudah termasuk prestasi. Misalnya, membaca atau mempelajari bacaan al-Qur'an, Bersikap jujur, teguh dalam mempertahankan kebenaran dan sebagainya.
3. Jika kemarin, suara adzan kita abai, maka tahun ini kita sadari bahwa itu panggilan sempurna untuk meraih kemenangan. Jika mendengar suara panggilan itu, hentikan aktifitas yang lain yang sedang dan segera tunaikan shalat wajib + shalat sunnat di mana saja. Setelah itu, kembali beraktifitas dunia dan ukhrawi.
4. Kesadaran akan kehadiran Allah dalam hidup kita. Ternyata kita tidak pernah sendirian. Dia selalu bersama kita “wahua ma'akum ainama kuntum” ini yang paling inti.
5. Ibadah sosial, tetap berlanjut seperti semangat Ramadhan. sebagai bukti meneladani sifat Tuhan, selalu memberi, empati dan toleransi.
6. Silaturrahim dan silaturrahmi kita perkuat dengan bermushafahah (bersalaman) menambah ikatan jiwa dan ukhuwah.
7. Shiyam sdh satu bulan, lanjut Shaum 11 bulan ke depan, menahan diri dalam segala aspek.
8. Shabar...harus! sebagai pelindung “wasta'inu bishshabri washshalah” : jadikan shabar dan shalat sebagi penolongmu.
9. Kasih sayang pada keluarga harus semakin kuat, saling do'akan sebagai cikal bakal menjaga diri dan keluarga dari murka Allah (Quu anfusakum wahlikum naara)
10. Beristighfar kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, harus tetap membasahi lidah dan bibir tiap saat.
Bulan Ramadhan telah mengajarkan kita banyak hal, termasuk kesabaran, pengendalian diri, dan kebaikan. Refleksikan apa yang telah kita pelajari selama bulan suci ini.
Setelah Ramadhan, jangan biarkan amalan sunnah terabaikan. Lakukan amalan sunnah secara rutin, seperti shalat malam, membaca Al-Quran, dan berdzikir.
Evaluasi diri adalah langkah penting untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Semoga kita tetap istiqamah dan terus berusaha menjadi lebih baik setelah bulan Ramadhan berakhir.
Bersyukurlah karena kita dapat melaksanakan ibadah puasa itu dengan baik selama satu bulan penuh dan kita sekarang telah kembali menjadi fitrah. (semoga)
0 Komentar