Poto Tano Akan Jadi Lautan Manusia, Ribuan Massa Lakukan Aksi Damai Tuntut Presiden Prabowo Segera Cabut Moratorium Pembentukan PPS

Ilham Yahyu bersama Ketua KP4S
BidikNewsnet - Aksi Damai Ribuan massa pulau Sumbawa Pada 15 Mei 2025 akan menjadi catatan sejarah dari sederet panjang perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa yang telah berlangsung lama oleh para tokoh dan seluruh rakyat Pulau Sumbawa sejak 25 tahun yang lalu.

Kokohnya Moratorium yang menghambat terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) se Indonesia selama pemerintahan Presiden Jokowi Berkuasa telah memantik nurani rakyat untuk bangkit berjuang membentuk Daerah Baru di seluruh wilayah termasuk DOB PPS.

Semangat perjuangan rakyat hingga saat ini juga berawal ketika Jokowi yang saat itu berkuasa membentuk 3 Provinsi di bumi Papua dengan alasan Keamanan politik sosial dan budaya.

Hj.Siti Maryan Sultan Salahuddin
"Jika di papua Jokowi menyetujui terbentuk 3 provinsi baru lalu kenapa perjuangan Rakyat pulau Sumbawa selama lebuh 20 tahun tidak diakomidir, ada apa," kata tokoh Dompu, Ilham Yahyu,SH.

Provinsi Pulau Sumbawa yang telah masuk dalam agenda negara dan memiliki nilai tertinggi dari hasil penilain pemerintah dan DPR RI sejak 20 an tahun yang lalu dibiarkan mengambang tanpa kejelasan." ujar Ilham Yahyu denfan nada tanya.

Ketika rakyat pulau sumbawa berkeinginan tulus untuk membentuk provinsi sendiri, kenapa para penguasa dalam hal ini pemerintah dan DPR nya cuek, dan salahnya rakyat pulau sumvawa dimana sehingga keinginan itu dibiarkan bagaikan angin lalu," ucap Ilham lagi.

H.Harun Al Rasyid
Karena itu, Aksi damai pada,15 Mei 2025 ini sebagai langkah pembuka gerakan rakyat pulau sumbawa untuk membangunkan tidur panjang pemerintah dan DPR selama lebih dari 20 tahun," tegas Ilham Yahyu.

Selanjurnya aksi2 berikut dari rakyat pulau sumbawa akan berhenti jika moratorium DOB segera dibuka melalui goresan tangan seorang Prabowo Subianto yang saat ini berkuasa," kata Ilham Yahyu.

Ilham Yahyu, menegaskan bahwa kata kunci terbentuknya PPS ada di Hati sanubari dan tangan  dingin Probowo Subianto sebagai Pemimpin yang sedang dicintai ratusan juta rakyat Indonesia.

Alm.H.Ferry Zulkarnain
Ditempat terpisah, Ketua Umum Forkoda DOB NTB, Drs.HM.Saleh Umar, M.Si dalam keterangannya mengatakan bahwa, Gerakan Demo akan tetap dilaksanakan secara damai dengan tidak masuk dalam area pelabuhan poto tano hanya berada diluar pagar pelabuhan.

Massa Aksi akan ber ORASI membangkitkan  semangat joang PPS dan tetap menuntut agar pemerintah Pusat dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto segera mencabut Miratorium."tegas Saleh Umar.

Selain itu kata Saleh Umar, massa aksi juga menuntu pemerintah pysat segera menerbitkan PP UU No.23 th 2014 serta mempercepat finalisasi pemb PPS yang sudah diprjuangkan slm 25 tahun dan sudah lulus dari 65  DOB yg ikut ujian materi politik padad tahun 2014 namun sdh 11 tahun belum mendapatkn kepastian.

Dalam keterangannya, Saleh Umar juga memastikan bahawa sepanjang pergerakan itu berada dibawah Komando KP4S ( Bima Dompu dan Sbw ) selaku penanggung jawab DEMO akan tetap berkomitmen untuk tidak menyentuh dan merusak objek vital pelabuhan Poto Tano da tidak masuk didalam areal pelabuhan  poto tano.

Sesuai fungsi Forkoda PP DOB se NTB, HM.Saleh Umar menegaskan bahwa Forkoda NTB tetap ikut serta bersama masyarakat se Pulau Sumbawa sehingga aksi demo lebih terarah sesuai dengan platform dan garis kebijakan perjoangan DOB  guna mencapai hasil optimal bagi  peningkatan ksjahteraan masy daerah pulau Sumbawa. Semoga perjoangan PPS yang sudah berlngsung 25 th diridhoi olh Allah Swt." kata HM.Saleh Umar.

Pewarta: Tim






0 Komentar