![]() |
Rektor UIN Mataram, Prof. DR. H. Masnun Tahir, MA dan Wakil Rektor II UIN Mataram, Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd. |
Dewasa ini eksistensi perguruan tinggi Islam semakin menggeliat di Indonesia dan diminati masyarakat. Dalam catatan perjalanannya pendirian Perguruan tinggi Islam di Indonesia memiliki sejarah panjang yang berliku, salah satunya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
BidikNews.net - Dimulai dari pendirian Sekolah Tinggi Islam (STI) di Yogyakarta pada tahun 1945 yang kemudian berkembang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Setelah itu, PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) dan ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) didirikan, kemudian diintegrasikan menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) pada tahun 1960.
Perubahan status dan transformasi IAIN menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) berlangsung sejak tahun 2002, dipelopori oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perguruan tinggi Islam di Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan, baik dalam aspek kelembagaan maupun visi akademik.
Perubahan orientasi pendidikan dari fokus pada ilmu agama menjadi lebih luas dan mencakup ilmu umum serta relevansi dengan perkembangan zaman menjadi ciri khas perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang kian pesat termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Terbukti hingga tahun 2025 ini UIN Mataram telah menghadirkan identitas diri sebagai salah satu Perguruan Tinggi Islam yang diminati masyarakat seluruh Indonesia bahkan internasional.
Prof. DR. H. Masnun Tahir, MA dan Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd.
Hal tersebut terungkap hingga tanggal 2 Juni 2025 pukul 15.00 ketika pintu gerbang penerimaan UM PTKIN telah ditutup, Universitas Islam Negegri (UIN) Mataram tercatat sebagai kampus Islam yang menerima pendaftaran calon majhasiswa lebih dari 4000 orang.
“Alhamdulillah lebih dari 4000 calon mahasiswa baru telah memilih UIN Mataram sebagai pelabuhan masa depan. Angka ini membuktikan bahwa kampus ini bukan hanya tempat belajar, tetapi tempat bertumbuh dan berkontribusi untuk negeri." Kata Wakil Rektor II UIN Mataram, Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd.
Tentunya mengisyaratkan bahwa UIN Mataram menjadi pilihan terbaik dari sederet panjang perguran Tinggi Islam yang baik yeng tersebar diseluru seantero negeri.
"Pertanda dipercaya oleh ribuan calon mahasiswa dari seluruh penjuru negeri sebagai kampus paling diminati—cerminan mutu dan harapan masa depan." Tutur Prof. DR. H. Maimun Zubair.
Kehadiran calon mahasiswa baru di UIN Mataram tentu akan menjadi awal kisah indah generasi negeri ini karena ada keyakinan para mahasiswa dan kampus UIN Mataram ditakdirkan untuk bertemu. Karena itu UIN Mataram mengajak generasi untuk ambil kesempatan dengan baik demi masa depan yang terbaik.
UIN Mataram akan menjadi awal kisah indahmu, karena kami yakin, kamu dan kampus UIN Mataram ditakdirkan utk bertemu. Mari ambil kesempatan dengan baik untuk masa depanmu yang terbaik.” Kata Wakil Rektor II UIN Mataram Prof. Maimun Zubair.
Lebih dari 4000 calon mahasiswa yang mendaftar kata Prof. Maimun Zubair sebagai salah satu kampus pilihan sebagai pertanda kepercayaan masyarakat bahwa di UIN Mataram masa depan bukan sekadar cita-cita, tapi keniscayaan yang sedang dibentuk. Dan juga Pertanda bahwa UIN Mataram sebagai cerminan mutu dan harapan masa depan." Ujarnya.
Tidak banyak yang menyangka bahwa sebuah perguruan tinggi yang berdiri di sebuah pulau kecil UIN Mataram mampu menembus 10 besar se Indonesia sebagai pilihan pertama calon mahasiswa baru.
Dan menjadi pilihan pertama, bukan sekadar populer, tetapi memberi kesan unggul secara kualitas. Ini bukan sekadar angka statistik, melainkan cermin dari daya tarik yang tumbuh dari hati masyarakat sekaligus menjadi bukti kepercayaan masyarakat yang terus bertumbuh." Tutur Prof Maimun Zubair.
Ditunjang lagi dengan keberadaan 63 Guru Besar UIN Mataram berhasil menorehkan jejak emas dalam sejarah keilmuannya sebagai simbol bahwa kampus ini terus tumbuh, menebar cahaya ilmu, dan meneguhkan komitmennya sebagai mercusuar peradaban.” Lanjut Prof. DR. H. Maimun Zubair,M.Pd.
Hasil penelusuran wartawan media ini menyebutkan bahwa keberadaan UIN Mataram yang saat ini dipimpin Rektor, Prof. DR. H. Masnun Tahir, MA telah turut aktif dalam mewarnai dinamika pendidikan nasional di tanah air. Artinya perguruan tinggi islam termasuk UIN Mataram telah aktif mengiringi perjalanan bangsa indonesia.
Kelahiran UIN Mataram tidak terlepas dari aspirasi umum islam yang pada mulanya didorong oleh beberapa tujuan, di antaranya, untuk melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu agama islam pada tingkat yang lebih tinggi secara sistematis dan terarah, untuk pengembangan dakwah islam, untuk kaderisasi pemandu umat di berbagai bidang.
Meski telah melewati perjalanan panjang, UIN Mataram banyak menghadapi tantangan sekaligus peluang. Tantangan dan peluang ini sebagai jembatan yang harus dilewati dalam sebuah perjalanan menuju masa depan yang selalu siap dalam menghadapi kompetisi berskala nasional, regional hingga internasional, dengan kwalitas yang tak diragukan.
UIN Mataram sebagai bagian dari perguruan tinggi di dunia perlu melihat langkah-langkah penting yang pernah dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang telah maju dalam upaya peningkatan mutunya.
Hal ini menjadi penting, agar UIN Mataram tetap dapat eksis dan tidak ditinggalkan. Bahkan perlu visi misi besar dan kebijakan, agar UIN Mataram menjadi pilihan dan prioritas utama masyarakat NTB dan Indonesia bahkan masyarakat Internasional.
Hngga kini UIN Mataram sangat gencar untuk merekonstruksi program perencanaan dan pengembangan dalam rangka menyongsong masa depan UIN itu sendiri.
UIN Mataram juga terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan akuntabilitasnya dengan melibatkan partisipasi semua elemennya. Mutu lulusan dan perluasan bidang ilmu menjadi hal yang sangat penting bagi lulusan UIN Mataram, karena dengan mutu yang baik, pastinya UIN Mataram akan dapat survive di era kini dan masa mendatang.
Meski demikian Persoalan lulusan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh civitas akademika. Kekuatan, kemampuan, ketahanan, dan kelenturan sosok-sosok lulusan UIN Mataram dalam merespon dan beradaptasi dengan konstelasi sosial, ekonomi, politik, dan teknologi dalam perkembangan dunia modern dewasa ini sehingga UIN Mataram dapat hadir dan menjadi tujuan, serta prioritas masyarakat NTB pada masa kini dan mendatang sebagai tempat mengkaji berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Dalam perjalanannya, UIN Mataram juga berhasil membuka Fakultas Kedokteran. Hal itu ditandai dengan penanda tanganan MoU antara Rektor UIN Mataram dengan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Kolaborasi ini mencerminkan semangat sinergi antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendirian Fakultas Kedokteran bukan tanpa alasan, bagi UIN Mataram keberadaan fakultas kedokteran adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kesehatan yang berkualitas, serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran. Fakultas kedokteran UIN Mataram nantinya akan berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui riset dan pengabdian masyarakat.
Selain itu kehadiran Fakultas kedokteran UIN Mataram merupakan tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran melalui riset dan inovasi. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menemukan solusi baru untuk berbagai penyakit.
Fakultas kedokteran UIN Mataram kedepan diharapkan dapat menghasilkan alumni yang memiliki kemampuan profesional dan kompeten di bidang kesehatan sekaligus berusaha untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat, baik dari sisi pencegahan, pengobatan, maupun rehabilitasi.
Dalam kesempatan ini tentunya Fakultas kedokteran UIN Mataram dapat membangun jaringan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti rumah sakit, pemerintah, dan organisasi kesehatan, untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Fakultas kedokteran UIN Mataram juga nantinya siap melahirkan alumni alumni yang berkualitas untuk melayani masyarakat.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar