BidikNews.net - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa minyak jelantah dari Makan Bergizi Gratis bisa dijual dengan harga tinggi.
Minyak jelantah, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai waste cooking oil, adalah minyak goreng bekas yang telah digunakan beberapa kali dan mengalami perubahan kualitas karena proses pemanasan berulang dan kontaminasi.
Minyak jelantah memiliki warna, bau, dan rasa yang berbeda dengan minyak goreng baru, serta mengandung senyawa-senyawa hasil dekomposisi minyak.
Banyak minyak bekas yang dugunakan dapur MBG, kata Dadan, jelantahnya, kemudian bisa ditampung, dan dijual dengan harga tinggi.
Kenapa? Karena akan digunakan untuk bioavtur untuk pesawat terbang," kata Dadan Hindayana dilansir akun Youtube BGN, Senin 2 Juni 2025.
Dadan mengatakan, minyak jelantah dari dapur MBG juga dapat digunakan sebagai pupuk organik.
"Sekarang itu cukup menarik program makan bergizi ini, karena beberapa restoran yang sudah declining dari segi bisnisnya.’ujar Dadan.
Seperti di Cibubur itu, ada satu restoran seafood yang rame-nya hanya Sabtu-Minggu," beber Dadan Hindayana.
"Mungkin customer-nya sebulan tidak akan lebih dari seribu. Sekarang dia berubah menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan fixed customer 3 ribu per hari," sambung dia.
Hal ini pun terjadi di beberapa daerah seperti catering Halmahera yang awalnya mendapatkan pesanan hanya empat sampai lima kali dalam sebulan, kini sudah mengelola hampir 3.500 konsumen setelah menjadi mitra MBG.
Pewarta: Tim IWO
0 Komentar