Shalat Idul Adha 1446 H di GPI Mataram Berlangsung Khusuk, Hadirkan TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA Sebagai Khatib Dengan Tema “Belajar Dari Pisau Nabi Ibrahim”


BidikNews.net
- Gema takbir tahmid dan tahlil berkumandang menggema dipagi yang cerah hingga menembus langit terucap dari ribuan umat islam Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Kelurahan Pagutan Barat Kota Mataram Provinsi NTB saat melaksanakan sholat idul adha/qurban pada Jum`at, 6 Juni 2025 yang dilaksanakan dilapangan dan halaman SDN 47 Mataram.

Sholat Idul Adha 1446 H/2025 M itu dipimpin TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA dengan lantunan ayat suci Alquran yang begitu fasih dikumandangkan sepanjang salat ditunaikan. Usai sholat berjamaah dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha dengan Tema “Belajar Dari Pisau Nabi Ibrahim” yang disampaikan oleh TGH. DR. Huailid Sa’id, Lc.,MA

Sholat idul adha  yang diimami TGH. DR. Huailid Sa’id, Lc.,MA yang berlangsung khidmat dan khusyuk itu dipandu oleh Sekretaris Takmir Masjid Al Achwan, H. Ilhamuddin Aminullah, M.Pd.

Sekretaris Takmir Masjid Al Achwan, H. Ilhamuddin Aminullah, M.Pd. ketika memandu tata cara sholat id dihadapan ribuan jamaah Muslim Griya Pagutan Indah Mataram

Mengawali khutbahnya, Khatib TGH. DR. Huailid Sa’id, Lc.,MA menyampaikan bahwa pada hari yang penuh barokah ini, seluruh ummat islam berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Dan pada hari ini 10 Dulhijjah 2024 H, lebih dari tiga juta kaum Muslim dari segenap penjuru dunia, berkumpul di Tanah Suci untuk melaksanakan perintah berhaji. Pada hari ini juga lisan jutaan umat Islam selalu basah dengan rangkaian doa dan kalimat talbiyah: “Labayk AlLaahumma labayk”.

Dalam ceramahnya TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA mengatakan pada hari ini jiwa dan raga mereka tunduk pada Rabb Ka’bah untuk melaksanakan ibadah. Karena itu berbahagialah. Sungguh, inilah hari yang penuh kemuliaan dari Allah Pencipta alam. Inilah salah satu dari dua hari terbaik untuk semua insan yang beriman. Inilah hari yang agung.” kata TGH. KHuwailid Sa’id,

Keagungan Hari Raya Kurban ini jelas Khatib disabdakan langsung oleh Baginda Nabi Shallallâhu ‘alaihiwasallam: “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah Hari Raya Kurban.” (HR AbuDawud).

Jamaah sholat id 1446 H/2025 M di Griya Pagutan Indah Mataram

Jikalu kita pada hari ini ber hari raya dengan penuh kebahagiaan, penuh dengan ketenangan dan ketentraman, bertemu dengan sanak saudara sahabat, dan handai tolan maka ingatlah bahwasanya masih banyak saudara-saudara kita, di sebagian tempat di indonesia mengalami musibah yang luar biasa, mulai dari cuaca ekstrim, maraknya narkoba, maraknya judol (judi online), maraknya pinjol (pinjaman online) serta kemiskinan ektrim.

Pada Negara lain terjadi perang saudara, seperti yang terjadi benua Afrika seperti di Sudan, Somalia, krisis kepemimpinan dan wabah kelaparan sehingga mereka tidak bisa merayakan hari raya sebagaimana biasanya.

Serangan udara yang dilancarkan jet tempur Israel ke Bandara Internasional Sana’a, Yaman, pada Rabu (28/5/2025), menghancurkan satu-satunya pesawat milik Yemenia Airways yang disiapkan untuk membawa jemaah haji. Serangan ini menjadi pukulan telak bagi kelancaran operasional ibadah haji di Yaman. 

Sebelumnya Bandara Sana’a tutur TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA telah mengalami kerusakan akibat serangan udara pada awal tahun lalu, yang menghancurkan tiga dari empat armada sipil Yemenia Airways. Pesawat keempat—yang baru selesai menjalani perbaikan—rencananya akan digunakan untuk memberangkatkan jemaah haji menuju Arab Saudi. Namun, pesawat tersebut kini hancur akibat serangan terbaru ini. 

Turut hadir dalam Sholat id antara lain, Prof.DR.Maimun Zubair, M.Pd, Prof.DR.H.Ahmad Amir Aziz, MA, Ustadz Drs. H. Chamim Tohari, Ketua Panitia Idul Adha, Arifin, S.Pd dan Kepala Lingkungngan GPI, Lau Johan Wahyudi, ST

Di masjidil Aqsa pasukan zionis Israel masih menyerang jamaah yang mau sholat ied, akses jalan menuju masjid ditutup rapat, pemeriksaan identitas begitu ketat menghalangi pergerakan mereka kaum muslimin dan mencegah pemuda untuk masuk sehingga memaksa mereka sholat diluar pintu masjidil Aqsa.

Kemudian agresi brutal Israel di jalur Gaza Palestina yang dimulai dari tanggal 7 oktober 2023 sampai saat ini telah menelan korban 46.000 syahid belum termasuk yang luka-luka dan yang kritis, ratusan sekolah, rumah sakit dan masjid hancur, ribuan rumah rusak, mereka merayakan hari raya dengan penuh kegentingan dan disertai dentuman peluru, rudal, dan bom. Mereka pun berhari raya dengan suasana mencekam yang disertai dengan tangisan dan darah yang mengalir. 

Nestapa dan duka yang dialami mereka adalah nestafa kita semua. Maka di mimbar yang mulia ini, di tengah kegembiraan dan kesenangan serta kebahagiaan, kita memohon kepada Allah yang Maha Penyayang dan Maha Kuat agar menguatkan hati-hati mereka, agar mendegarkan mereka di atas agama mereka, agar merahmati dan mengampuni yang meninggal di antara mereka.

 jamaah sholat id ketika mendengarkan uraian hikmah idul adha 1446/2025 M

Bayangkan sebilah pisau. Pisau itu tajam, tapi di tangan siapa? Di tangan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam. Pisau itu menjadi simbol ketaatan mutlak. Namun, meski tajam, pisau itu gagal memotong leher Nabi Ismail alaihissalaam. Kenapa? Karena perintah Allah Swt lebih kuat daripada hukum alam.

َArtinya: "Wahai anakku! Sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah, bagaimana pendapatmu?" Ia menjawab, "Wahai ayahku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Inilah ujian kepatuhan: ketika logika, naluri, dan cinta diuji oleh wahyu. Nabi Ibrahim a.s. bukan tak cinta pada anaknya, tapi ia lebih cinta pada perintah Allāh. Dan lihatlah Nabi Ismail a.s. anak yang rela menjadi kurban, tidak lari dari pengurbanan. 

Kita semua membawa pisau. Pisau itu adalah pisau ketaatan dan pisau hawa nafsu. Yang satu tajam karena dzikrullah yang satu tumpul karena dosa dan syahwat. Jika pisau ketaatan diasah dengan shalat, sabar, dan ilmu, maka ia akan mampu “menyembelih” keangkuhan kita, keserakahan kita, dan cinta dunia kita.

Berpose bersama usai sholat id

Namun jika yang kita asah adalah pisau nafsu, maka ia akan membunuh waktu, mengalirkan darah maksiat, dan memotong urat takwa kita. Maka, siapa di antara kita hari ini yang mampu menyembelih Ismail dalam diri? Yakni, nafsu yang kita sayangi, tapi harus dikorbankan demi ridha Allah?

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allāh, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian..."

Mari kita belajar dari kisah ini, bahwa yang paling berharga bukan daging kurban, tapi jiwa yang pasrah. Bukan sembelihan hewan, tapi penyembelihan ego. Sebab taqwa adalah pakaian terbaik yang harus kita pakai, bukan hanya hari ini, tapi sepanjang hayat. 

Ketahuilah, hari ini bukan hanya hari raya, tapi hari ujian. Hari di mana kita diminta tidak hanya menyembelih hewan, tapi juga menyembelih sifat hewaniyah: kerakusan, kesombongan, dan kedengkian. Imam al-Ghazali berkata:

"Segala sesuatu yang melalaikanmu dari Allāh, maka itulah yang seharusnya engkau jadikan kurban untuk meraih ridha-Nya." 

TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA, berpose bersama Prof. DR. H. Maimun Zubair, M.Pd, Ustadz Drs. H. Zaenal dan Ustadz Drs. H. Chamim Tohari usai sholat Id

Maka wahai saudaraku... Apakah Ismail dalam hidup kita? Mungkin itu cinta dunia yang berlebihan, mungkin itu dosa yang terus kita pelihara, atau mungkin ego yang tak kunjung kita jinakkan.

Dikahir uraian Idul Adha, TGH. DR. Khuwailid Sa’id, Lc.,MA.mengajak jamaah sholat id agar kita sembelih semua itu dengan pisau ketaatan, di atas batu kesabaran, demi ridha Allah Swt Yang Maha Bijaksana.” 

Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Hari Raya Idul Adha/ Qurba 1446 H/2025 M Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram, Arifin S.Pd dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H.

Semoga dalam perayaan hari raya Idul Adha di tahun ini kita semua mampu mengambil hikmah atas pelaksanaan perayaan ini dan menjadikannya sebagai sebuah sarana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.

Toga dan Toma serta ibu-bu berpose bersama dalam suasana bahagia usai sholat id 

Di hari ini, kita akan mengenang kembali keteladanan yang telah diberikan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menerima sekaligus menjalankan perintah yang diberikan Allah SWT. Semoga dengan ketaatan yang sama, kita mampu menunaikan ibadah qurban sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama.

Arifin juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang berkenan ikut serta dalam pelaksanaan qurban tahun ini. Tanpa adanya dukungan dan kerja keras dari semua pihak, tentunya kegiatan Idul Adha dan qurban tidak akan dapat berjalan lancar. 

Tak ada balasan kecuali mengirim do`a semoga Allah SWT membalas keikhlasan jamaah muslim sekalian dengan segala kebaikan dan mencatatnya sebagai amal ibadah.

Ketua Panitia Idul Adha dan Qurban 1446 H/2025, Arifin, S.Pd

Ketua Panitia Idul Adha dan Qurban 1446 H/2025 M ini juga mengungkapkan bahwa panitia idul Adha dan Qurban Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram telah menerima sebanyak 17 ekor Sapi  dan 7 ekor kambing dari warga muslim yang tergabung dalam 17 kelompok dan perorangan.

Dalam sambutannya, Arifin, S.Pd menjelaskan bahwa Qurban bukan hanya sekedar melakukan penyembelih hewan, namun juga bagaimana cara yang bisa kita lakukan untuk membagi kebahagiaan dengan saudara kita yang membutuhkan.

Mari bersama-sama kita pastikan bahwa daging qurban yang akan dibagikan dalam perayaan hari raya Idul Adha 2025 ini dapat sampai kepada saudara-saudara kita yang menerimanya.

Semoga Allah SWT membalas apa yang kita lakukan hari ini dengan keberkahan dan rahmatNYA. Semoga Allah SWT menjadikan niat tulus dan ikhlas untuk berqurban yang kita lakukan hari ini sebagai amal ibadah.” Tutup Arifin.

Usai sholat id dilanjutkan dengan salam-salaman dan foto bersama mengiringi kebahagiaan dan keharuan dalam memaknai hari raya idul adha.

Pewarta: Dae Ompu




0 Komentar