Festival PERAK ini bagi mereka seperti hujan di musim kemarau. Bagaimana tidak, ditengah maraknya jenis permainan dari luar yang masuk mendominasi dan diminati oleh kalangan muda serta anak-anak menjadikan permainan rakyat yang merupakan warisan leluhur dan sarat dengan nilai-nilai kebaikan mulai ditinggalkan, bahkan hampir punah.
"Kita semua harus mengapresiasi langkah yang di tempuh kawan-kawan Gekrafs NTB. Ini merupakan hal baik yang juga secara tidak langsung mengingatkan kepada kita semua untuk peduli merawat dan melestariakan permainan rakyat NTB,"Kata Maspanji Satria Wangsa Penglingsir Kedaton Lombok Adi.
"Semoga event ini dapat menggugah semua pihak dan menjadi event rutin kedepannya,"Harap Wangsa.
Hal senada disampaikan oleh H. Saiful Insan, Ketua Rukun Keluarga Dompu (RKD) Mataram. Ia berharap agar event permainan rakyat seperti ini rutin digelar, karena harus sering ditampilkan sehingga mampu merebut hati kalangan muda.
"Rutin saja digelar, dan ditampilkan secara kreatif maka lambat laun akan diminati oleh kalangan muda. Masalahnya selama inikan memang tidak pernah lagi dimainkan,"Jelas Saiful.
Disisi lain, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Sahlan M. Saleh, menilai bahwa Festival Permainan Rakyat (PERAK) NTB yang akan dilaksanakan oleh Gekrafs NTB ini dapat menjadi daya tarik Pariwisata tersendiri.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan dapat menjadi daya tarik Pariwisata, hanya memang harus dilakukan secara rutin dan masuk dalam kalender event Pariwisata NTB,"terang Sahlan.
Sejauh inipun panitia secara bertahap sudah merampungkan beberapa tahap persiapan dan mulai mendata peserta dan kesiapannya lainnya.
"Ya, panitia sedang mempersiapkan peserta dan merampungkan kesiapan permainan rakyat yang akan ditampilkan. Disamping beberapa side event lainnya, "tutur Yeyen Seprian Rachmat, Ketua Gekrafs NTB.
Pewarta: Tim
0 Komentar