Laki-Laki Kembar 4 Anak Petani Asal Desa Kaboro Lambitu Bima, Kini Berusia 3 Tahun, Tumbuh Sehat dan Dirawat dengan Penuh Cinta

Kembar empat, Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul asal Desa Kaboro Kec. Lambitu Kabupaten Bima Provinsi NTB
Memiliki anak kembar adalah salah satu hal yang diimpikan oleh banyak orang. Namun, bagaimana jika memiliki anak kembar empat seperti yang dialami Keluarga Umar dan Siti Nursiah asal Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat ?

BidikNews.net - Kisah pertumbuhan perkembangan laki-laki kembar empat asal Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima yang lahir melalui operasi Ceasar di RSUP pada Juli tahun 2022 lalu sangat beragam dan penuh tantangan, mulai dari kisah perjuangan seorang ibu Siti Nursiah dan Suaminya Umar untuk selamat dari kelahiran hingga pertumbuhannya pun penuh dinamika. 

Perjalanan hidup serta perkembangan fisik anak laki-laki kembar empat yang diberi nama Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul itu diwarnai tantangan, tetapi juga penuh dengan cerita dan cinta yang mendalam dari dari pasangan suami istri Umar dan Siti Nursiah serta keluarga.

Empat laki-laki tampan yang kini tumbuh dan berkembang di sebuah desa terpencil Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima tersebut kini sudah berusia 3 tahun. 

Ketika bayi, di pangku oleh Ua dan Bibinya yang berdomisili di Mataram sebelum baik ke kampung
Umar dan Siti Nursiah harus berjuang keras merawat ke empat anak kembar mereka dengan perhatian ekstra, termasuk bergantian menjaga dan makanan, untuk Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul. 

Umar (38) ayah dari si kembar empat saat ini mengaku bahagia dengan pertumbuhan anak-anaknya, meski sebelumnya ia tak pernah menyangka jika kehamilan istrinya harus mengandung empat orang bayi. 

"Begitu dokter mengatakan istrinya Siti Nursiah mengandung bayi kembar empat saya langsung minta dirujuk ke RSUD Provinsi NTB.” Cerita Umar mengenang kisahnya yang sempat viral dan menarik perhatian masyarakat se nusantara.

Dae Ompu (Pimp. BidikNews.news.net) ketika berkunjung kediaman kembar empat di desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima berapa waktu lalu
Meski istrinya Siti Nursiah tidak mengikuti proses persalinan yang normal, karena harus diopreasi, Umar terus berdoa agar anak dan istrinya selamat. Dia bersyukur anak ketiga hingga keempatnya selamat dan hingga diusia ke 3 tahun kini tumbuh sehat. Mudah-mudahan mereka sehat semua dan berguna bagi nusa dan bangsa dan agama," kata Umar semabri tersenyum.

Kini, kembar empat tumbuh sehat dan dirawat oleh Umar dan Siti Nursiah berasama keluarga dengan banyak cerita dan penuh cinta.

Hal yang mengesankan adalah ketika mereka bermain bersama saling berebut mainan sehingga tangisan pun tak terelakan ketika mainan tersebut didapat yang satu sehingga yang lain menagis.

Begitupula, ketika membelikan oakaian, celana dan baju serta sandal dan sepatu harus seragam. Semua itu sesuatu yang mengasikkan meski menjadi beban yang harus ditanggung oleh Umar dan Siti Nursiah sebagai orang tuanya.

Ketika kembar empat : Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul merayakan Ulang Tahunnya yang ke 3 di desa Kaboro Kec.Lambitu Kabupaten Bima NTB
Umar dan Siti Nursiah kini memikirkan bagaimana tentang persiapan mereka memasuki usia sekolah mulai dari TK?PAUD dan selanjutnya. Bagi Umar dan Siti Nursiah harus lebih memperhatikan perkembangan anak-anaknya.

Merawat empat anak kembar tentu bukan hal yang mudah. Umar dan Siti Nursiah mengaku selalu membagi peran pengasuhan anak-anaknya dengan keluarga lainnya. 

Sebagai seorang petani, Umar mengaku akan berjuang keras membesarkan empat anak kembar dan dua orang kakanya hingga tumbuh dewasa.

"Saya akan berjuang keras untuk mereka. Dan keluarga juga turut memberi semangat kepada kami agar anak-anak tumbuh normal seperti anak-anak yang lain,” kata Umar semangat. 

Umar dan Istrinya Siti Nursiah juga tak melupakan jasa baik Keluarga Bima yang ada di Mataram yang telah memberi dukungan moral maupun Materi sehingga selama di RSUP hingga balik ke kampung di Desa Kaboro Lambitu Bima berjalan lancar. 

Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul 
Terima Kasih kepada pengurus Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok yang telah membantu meringankan beban kami ketika berada di RSUP Mataram selama dalam perawatan,” kata Umar dan Siti Nursiah,” sembari berterimakasih dan mengucapkan rasa bersyukurnya.

Hal itu dibenarkan Ketua Umum Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL) DR. H. Muhammad Irwan,MP. 

Dikatakannya, ketika mengetahui seorang ibu yang melahirkan bayi kembar empat di RSUP ketika itu, kami semua dari RKBPL (Rukun Keluarga Bima) menggalang bantuan untuknya," kata H.Muhammad Irwan. 

Alhamdulillah, kami juga bangga dan senang ketika melihat wajah-wajah kembar empat ini dan tak terasa mereka telah memasuki usia 3 tahun. Mereka, tumbuh sehat dan kelak menjadi generasi mbojo yang berkualitas.” Kata Muhammad Irwan. 

‎‎‎‎Saya juga teringat ketika saya minta salah satunya untuk saya rawat dan dijadikan anak untuk saya, Namun ‎‎Orang tuanya bilang biar kami merawat dulu lengkap 4 orang sesuai kemampuan kami.” Kata Umar Ayah si Kemabr yang dikisahkan Ketua Umum RKBPL, H.Muhammad Irwan.

Ketua Umum RKBPL, DR. H. Muhammad Irwan, MP dan kembar empat ketika diajak untuk bermain di pantai sekaligus mengenalkan alam oleh orang tuanya
Muhammad Irwan juga berharap kepada pemerintah, baik pemerintah kabupaten Bima mapun pemerintah Provinsi agar anak kembar empat yang langka ada di NTB ini dapat diperhatikan sejak dini hingga kelanjutan pendidikannya.

Dimata Muhammad Irwan, merawat anak kembar bisa sangat melelahkan, terutama saat bayi menangis bersamaan karena lapar atau membutuhkan perhatian. Orang tuanya harus memastikan kedua anak mendapatkan perhatian yang sama dan tidak mengabaikan salah satu anak, meskipun ada momen ketika salah satu anak membutuhkan perhatian lebih. 

Membesarkan anak kembar membutuhkan biaya yang besar, apalagi anak kemabr empat seperti yang dialami oleh Bapak Umar dan Ibu Siti Nursiah yang tinggal di desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima Provinsi NTB yang jauh dengan hiruk pikuk Kota.

DR. H. Muhammad Irwan berpesan semoga Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul menjadi anak yang baik agar berbhakti pada otang tua serta berguna untuk agama bangsa dan Negara. 

Kepada orang tua Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul agar senantiasa memberikan kasih dan sayang sepenuhnya dan didiklah mereka dengan ajaraagama. Ingatlah, bahwa anak adalah titipan berharga, cerminan orang tua, yang membutuhkan bimbingan dan dukungan untuk berkembang secara mandiri. 

Ajarkan pada mereka dengan nilai-nilai moral agama agar menjadi individu yang baik, Karena bagaimana pun anak-anak akan belajar dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Orang tua harus menjadi contoh yang ingin dilihat anak dalam dirinya sendiri. 

Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul sedag tumbuh dan membutuhkan perhatian
Pesan yang disampaikan Ketua Umum RKBPL ini bukan hanya ditujukan kepada orang tua Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul tetapi untuk semua orang tua karena anak-anak membutuhkan kasih sayang yang tulus dan tanpa syarat, karena cinta orang tua adalah cinta yang tak ternilai. 

Ajarkan anak kebaikan, berikan bimbingan agama yang kuat, dan tekankan nilai-nilai moral agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan tidak celaka. 

Kita orang tua juga harus menyadari bahwa setiap anak adalah pribadi yang unik dan jangan bebani mereka untuk menjadi sama seperti orang lain. Berikan beberapa menit setiap hari untuk anak, karena itulah warisan terbaik yang bisa diberikan. 

Yang lebih penting lagi adalah, bagaimana kita orang tua menjaga lisan dan perlakukan anak dengan lembut, karena kekerasan fisik dan verbal hanya akan menyakiti jiwa anak. 

Di usia 3 tahun yang dirayakan penuh dengan kebahagiaan ini,  kami keluarga besar Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL) mendoakan dan mengucapkan selamat berbahagia untuk ananda berempatAl-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul, semoga kalian menjadi anak-anak yang sholeh.

Selain itu RKBPL berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian serius kepada anak kembar empat ini, karena ini adalah peristiwa langka yang ada di Provinsi NTB. Mereka juga nantinya sangat membutuhkan perhatian ketika memasuki usia sekolah TK/SD hingga pendidikan selanjutnya.” ujar H.Muhammad Irwan.

H. Amir, S.Pd, MM bersama Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul
Sementara itu, Sekretaris Umum RKBPL, H. Amir, S.Pd, MM juga terus memantau perkembangan pertumbuhan kembar empat, Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul.

H. Amir mengatakan, punya anak kembar menjadi idaman bagi sebagian orangtua. 
Hal ini karena anak kembar terlihat menggemaskan, apalagi bila mereka memakai baju celana, dan sepatu serta sandal bahkan mainan yang sama. Namun, membesarkan anak kembar nyatanya tidak semudah yang dibayangkan seperti yang dialami Umar dan Siti Nursiah.

Dikatakan H. Amir, ketika memiliki anak kembar, itu berarti ayah dan ibu harus siap untuk mencurahkan segala sesuatu sebanyak dua kali lipat, mulai dari perhatian, kasih sayang, waktu bermain dengan anak, sampai urusan finansial. Itulah sebabnya menjadi orangtua dari anak kembar susah-susah gampang.” Kata mantan Plt. Kadis. Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi NTB itu.

Anak kembar nyatanya memang anak yang spesial. Sejak di dalam kandungan, mereka ditunggu-tunggu dan diperhatikan kesehatannya. Seiring pertumbuhannya, secara tidak sadar mereka berempat Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul membangun ikatan batin yang kian lama semakin kuat. 

H. Amir juga mengajak semua pihak terutama pemerintah untuk terus memantau perkembangabgan fisik dan mental mereka Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul, mengingat kembar empat yang lahir dari Rahim seorang ibu bernama Nursiah merupakan anugrah yang langka di Provinsi NTB.

Semoga Al-Jabar, Al-Jabir, Al-Jikril dan Al-Jikrul dapat tumbuh dan berkembang baik secara fisik dan mental secara baik yang pada akhirnya menjadi generasi islami yang berkualitas untuk umat di desanya dan masyarakat umumnya.

Pewarta: Dae Ompu


 ‎ ‎


0 Komentar