Agroforestri di BKPH Ampang Riwo Solusi Ketersediaan Pangan Tiap Musim

 

Foto : Dokumentasi pemantauan demplot Agroforestry pada kawasan hutan BKPH Ampang Riwo

BIDIKNews
- Agroforestri adalah solusi untuk masalah konversi lahan dari hutan menjadi lahan pertanian. Konversi lahan yang mengakibatkan masalah lingkungan seperti banjir, kekeringan, erosi tanah, kelangkaan / kepunahan keanekaragaman hayati, penurunan kesuburan tanah hingga perubahan lingkungan dapat dikurangi dengan sistem agroforestri.  Agroforestri adalah sistem budidaya tanaman kehutanan seperti pepohonan yang dilakukan bersama dengan tanaman pertanian seperti tanaman semusim.

Hal tersebut dijelaskan Kepala BKPH Ampang Riwo, Syaifullah, S.Hut, M. Si. kepada media ini ketika melakukan pemantauan pada lokasi demplot Agroforestry pada kawasan hutan BKPH Ampang Riwo beberapa waktu lalu di dusun wadu Jamba, desa Nanga Tumpu Kabupaten Dompu seluas 3 Ha.

Program Agroforestry ini kata Syaifullah, merupakan sebuah model Pengelolaan Hutan yang menyeimbangkan aspek ekologi dan ekonomi. Program ini mulai dilaksanakan sejak tahun 2019 dengan pola tumpang sari Antara tanaman keras seperti, Lengkeng, Nangka, Jeruk, Mahoni dan Sengon dengan tanaman semusim seperti Cabe, Porang dan Jahe. Pengembangan Agroforestry ini dilakukan agar memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga dapat memecahkan berbagai masalah dalam hal pengembangan pedesaan.

“Manfaat dari program Agroforestry ini kata Sayaifullah, dapat membantu penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup dan persediaan pangan masyarakat pada tiap musim sehingga petani dapat memperoleh tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.” Ujar Syaifullah.

Selain itu jelas Syaifullah, dengan konsep agroforestry ini dapat mempertahankan kelestarian lingkungan sehingga erosi dan degradasi lingkungan bisa terjaga.


Syaifullah juga menjelaskan, Agroforestri memiliki tujuan positif, terutama bagi lingkungan hidup. Salah satunya adalah sebagai upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. karena dapat menghasilkan keanekaragaman yang tinggi, baik menyangkut produk maupun jasa.

Hal lain yang lebih bermanfaat dari agroforestri juga bertujuan kata Syaifullah, untuk memperbaiki kondisi tanah serta mengelola sumber air agar tetap lestari dan menjadi lebih baik. Program ini bermanfaat pula sebagai pohon peneduh dan pohon pelindung, serta pagar hidup.

Meski demikian seluruh tujuan yang menjadi target agroforestri akan tercapai jika pengelola atau petani mampu melakukan teknik pengembangan dengan baik.

Ketika ditanya bagaimana sistim ini dapat berjalan dengan baik, Misalnya, mengadakan interaksi positif antara berbagai komponen penyusun, meliputi pohon, produksi tanaman pertanian, dan hewan atau ternak.

Ada beberapa keunggulan dari pengembangan agroforestri, kata Syaifullah, antara lain rendahnya modal dan biaya tenaga kerja yang akan digunakan. Sebab, produktivitas lahan melalui siklus unsur hara dan perlindungan tanah mampu dilakukan dengan modal yang murah dan sedikit tenaga kerja.” katanya.

Foto : Kepala BPKH Ampan Riwo, Syaifullah, S.Hut, M.Si

Syaifullah juga tidak menampik bahwa selain memiliki kelebihan, tentunya agroforestri juga memiliki beberapa kelemahan, misalnya dapat mengurangi hasil tanaman pokok karena pohon-pohon yang ada akan bersaing dalam perolehan unsur hara, cahaya matahari dan air.

Selain itu kata Syaifullah, sistem ini juga menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pohon dengan kegiatan pertanian, contohnya aktivitas pembakaran dan pemakaian lahan bersama yang akan membuat perlindungan terhadap pohon menjadi berkurang. Di samping itu, keberadaan pohon yang merintangi tanaman juga akan menghambat kemajuan sistem pertanian.

“Dalam pelaksanaan agroforestri harus dilakukan dengan langkah dan perhitungan yang tepat agar tidak memberikan kerugian. Agroforestri sebaiknya dilakukan dengan lebih teliti agar penerapannya dapat berjalan secara proporsional agar kelebihannya dapat diperoleh dan kelemahan dapat diminimalkan. Penerapan sistem agroforestri yang benar dan tepat tentu akan memberikan hasil optimal.” Pungkas Syaifullah.

Pewarta : Sal
Editor : BN - 11

0 Komentar