Sekretaris KTH Mada Kolo, Syahrul Manan bersama petugas BPKH Topaso ketika menanam bibit tanpa menebang pohon yang ada.
BidikNews. - Perhutanan Sosial digadang-gadang menjadi salah satu program pengungkit pulihnya pertumbuhan ekonomi pada tingkat tapak. Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 83 Tahun 2016. dijelaskan bahwa Perhutanan Sosial (PS) merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan adat/hutan hak yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat dan Kemitraan Kehutanan.
Kelompok Tani Hutan atau KTH Mada Kolo berada di Desa woko, Kec. Pajo, Kab. Dompu yang masuk di kawasan hutan produksi terbatas di wilayah BKPH Tofo Pajo Soromandi (Topaso).
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB melalui Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH Topaso, menyerahkan lahan seluas 260 hektar untuk dikelola. Perjanjian kerjasama kemitraan ini tertuang dalam naskah kesepakatan kerja sama NNK dibuat pada Senin, 28 Desember Tahun 2020 antara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, selaku pihak pertama, Ketua Kelompok Tani Hutan Mada Kolo, selaku pihak kedua, serta Kepala Desa Woko.
Anggota KTH Mada Kolo, Ahmad ketika menanam bibit Kelapa |
KTH Mada Kolo telah melakukan penanaman jenis tanaman yang berjangka panjang berupa pohon Balsa, yang menjadi Komoditas utama kemudian diselipkan dengan tanaman holtikultura lainnya dengan sistem tumpang sari seperti cabe dan jahe.” Kata Sekretaris KTH Mada Kolo Syahrul Manan pada media ini.
Sampai saat ini Kelompok Tani Hutan (KTH) Mada Kolo masih mempertahankan tegakan pohon yang ada dalam wilayah ijinnya.” kata Syahrul Manan
KTH Mada Kolo merupakan salah satu KTH yang cukup bakal menjadi primadona dalam program Perhutanan Sosial yang komoditas utamanya yaitu kayu Balsa, Porang, serta tanaman tanaman lain yang menjanjikan kemakmuran anggota kelompok.
“ Perlahan tapi pasti, kelompok Tani Hutan Mada Kolo akan menjadi salah satu kelompok tani hutan primadona di kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat sekaligus mengikuti keberhasilan KTH lainnya yang sudah ada.” Ujar Syahrul dengan nada yakin.
Dijelaskan Syahrul, KTH Mada Kolo tidak akan berjalan sendiri, kami akan terus menerus berkoordinasi dengan BKPH Topaso sekaligus sebagai pengawas dalam setiap langkah kegiatan yang dilakukan. Yang lebih penting bagi kami di KTN Mada Kolo adalah semangat untuk memotivasi diri seluruh anggota kelompok serta menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Negara untuk mengelola kawasan hutan produksi ini dengan baik,” ujar Syahrul.
Meski demikian, KTH Mada Kolo juga agar jangan dibiarkan jalan sendiri oleh para pihak sehingga nantinya hajat untuk menjadi masyarakat yang sejahtera dapat terwujud seiring dengan Motto NTB yang Gemiliang yang digagas Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah.” Tutur Syahrul penuh harap.
Diperlukan dukungan lintas sektor oleh Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Dompu untuk mengatasi permasalahn yang dihadapi seperti peningkatan jumlah bibit tanaman, adanya hama tikus yang mengganggu dan adanya sistim irigasi serta akses jalan untuk mempermudah Petani Hutan dalam mengangkut hasil panen nantinya.” Harap Syahrul.
Sekretaris KTH Mada kolo Syahrul Manan mbersama Wakil Bupati Dompu H.Syahrul Parsan ketiak melakukan penanaman perdana bibit pohon di areal ijin KTH Mada kolo |
Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan,ST,MT ketika melakukan penanaman perdana di areal ijin KTH Mada Kolo berpesan agar KTH Mada Kolo terus berupaya untuk memperbaiki hutan yang rusak dengan kegiatan penghijauan sehingga hutan dapat berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat khusnya anggota KTH Mada kolo,”.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, B.Sc,F, M. Si |
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, B.Sc,F, M. Si
Pada setiap kesempatan selalu mengingatkan bahwa Program Perhutanan Sosial diyakini sebagai salah satu instrumen penting yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi angka pengangguran, dan menurunkan tingkat kemiskinan sesuai slogan “Hutan Subur Rakyat Makmur, seiring dengan Misi NTB Gemilang yang digagas Gubernur NTB DR. H.Zulkieflymansyah”.
Pewarta : dae Ompu
Editor : BN-007
0 Komentar