BidikNews - Dalam rangka menjalin komunikasi serta hubungan yang harmonis antara Jajaran dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Kepala Dinas drh. Khairul Akbar, M.Si beserta seluruh pejabat eselon III dan staff mengadakan coffe Morning dalam bingkai silaturrahmi bersama sejumlah awak media, sekaligus menjelaskan sejumlah program kegiatan yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan oleh instansi yang dipimpinnya pada Jum`at, 04/2/22 bertempat dikantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB di Mataram.
Khairul Akbar, M.Si, dalam sambutan singkatnya menyampaikan terimaksih kepada rekan rekan media masa yang selama ia bertugas telah dihadapkan dengan sejumlah realita yang menjadikannya makin matang dalam menjalankan tugas.
bersama awak media |
Ia mengakui, sejak dipercaya sebagai kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, beragam cerita yang dihadapi, seakan ada kebekuan dalam komunikasi. Tetapi dengan cara saling berkomunikasi yang baik, seperti yang dilakukan pada momen momen seperti ini, maka kebekuan itu dapat mencair dengan sebuah silaturrahmi,” kata Khairul dengan nada datar.
Turut hadir dalam silaturrahmi dengan para awak media tersebut Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Disnakkeswan NTB yang berlokasi di Banyumulek Lombok Barat yang di kepalai Muhammad Nur, S.Pt, M.Si.
Pada kesempatan itu, Khairul Akbar, mengungkapkan bahwa Provinsi NTB dalam waktu dekat ini akan dibangun sebuah pabrik pengolah daging sapi oleh salah satu investor dalam bentuk produk kemasan, seperti Naget, Sosis serta Daging kaleng. Investor dimaksud kata Khairul adalah Rafi Ahmad aktris ternama yang selalu menghiasi layar kaca Indonesia.
Dijelaskannya, Tim Rafi Ahmad sudah datang ke Lombok untuk meninjau beberapa lokasi seperti Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek sebagai pusat pemotongan dan pengolahan sapi yang dibangun Pemprov NTB.
Tim Raffi Ahmad sudah datang melihat RPH tersebut dan melihat beberapa lokasi peternakan sapi lokal yang akan menjadi pemasok RPH. Sekaligus menjajaki peternakan di Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur, yang ketika itu didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kesehatan Hewan NTB Lalu Muhammad Yusri,” kata Khairul.
Nantinya, brand Saffi Ahmad akan memgembangkan bisnis pengolahan daging sapi menjadi daging kornet. Produk tersebut akan dipasarkan secara nasional. Daging sapi nantinya akan diolah menjadi kornet dalam bentuk kaleng, kemudian dipasarkan keseluruh daerah di Indonesia dan bahkan ke Luar Negeri," ujar Khairil.
Diungkapkan Khairil Akbar, artis ternama Raffi Ahmad tersebut, melirik bisnis pengolahan daging sapi di NTB setelah bertemu dengan Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah yang menawarkan untuk berinvestasi pengolahan daging sapi di NTB. Mengingat Pemprov NTB memiliki Rumah Potong Hewan (RPH) cukup memadasi yang berlokasi di Banyumulek Kabupaten Lombok Barat dan akhirnya Raffi Ahmad pun memberi signal positif dengan tawaran Gubernur NTB tersebut.
Dijelaskan Khairil, Provinsi NTB merupakan daerah surplus sapi, saat ini sapi di NTB mencapai 1,2 juta ekor yang tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa. Merupakan potensi yang sangat menjanjikan bagi industri pengolahan daging sapi," Kahiril.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Disnakeswan provinsi NTB, Muhammad Nur, S.Pt. M.Si.
Dikatakannya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB melalui Balai Inseminasi Buatan telah melakukan kerjasama pengadaan semen beku lokal Sapi Bali oleh Balai Inseminasi Buatan Daerah NTB dan semen beku Sapi Pasundan oleh Balai Inseminasi Buatan Ciamis Jawa Barat melalui Direktorat Perbibitan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, “urai Muhammad Nur.
Ia juga menjelaskan kontrak pengadaan semen beku Sapi Bali dan semen beku Sapi Pasundan pada tahun 2021 lalu diadakan beberapa tahap, Antara lain, tahap I disepakati untuk semen beku Sapi Bali produksi BIBD NTB sebanyak 70.000 dosis dari target 125.000 dosis yang merupakan sebagian dari target PAD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dengan nilai kontrak sebesar Rp 465.500.000,-.
Dilanjutkan dengan tahap II dan III, sehingga dari kontrak pengadaan semen beku ini dapat memberikan kontribusi terhadap PAD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB.
“Alahamdulillah, meski target PAD belum maksimal, tetapi BIB yang dipimpinnya sebagai pemasok PAD terbanyak dilingkup Dinkeswan Provinsi NTB,” kata Nur bangga.
Pada bagian lain, soal pakan (makanan ternak) juga menjadi poin penting yang harus ungkap dalam silaturrahmi tersebut. Tapi karena hujan acara coffe morning dan silaturrahmi itu pun berakhir.
Kepala BP3TR, Muhammad Yasin.S.Pt (tengah) |
Ditempat terpisah, Kepala Balai Pengembangan dan Pengolahan Pakan ternak Ruminansia (BP3TR), Muhammad Yasin.S.Pt mengatakan, Guna memastikan pengembangan sapi yang berkualitas, maka diperlukan pakan yang memadai,
Sebab menurut Yasin, kualitas pakan yang diberikan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha ternak tersebut. Jika Bibit sapi yang digunakan berasal dari bibit unggul dan memiliki sifat genetis yang baik, Maka hasinya akan sia sia jika tidak diimbangi dengan pemberian pakan yang tepat dan berkualitas. Sebab, kata Yasin, Pemberian pakan yang tepat dan berkualitas dapat meningkatkan potensi keunggulan genetis pada sapi yang dipelihara sehingga dapat meningkatkan hasil produksi agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Muhammad Yasin,mencontohkan banyak pengusaha ternak sapi yang bangkrut karena soal pakan (makanan) ternak. Ia mengibaratkan,“ Membeli Kasur, tetapi yang dijual tikar”, begitu juga dengan para pengusaha sapi. Beli Sapi dan kemudian dipelihara beberapa bulan dengan harapan tumbuh besar dan berat tetapi pakan yang diberikan tidak maksimal, tentu saja kondisi Sapi akhirnya kurus dan ringan. Itulah yang dikatakan “ Membeli Kasur yang dijual Tikar”. Karena itu Soal Pakan juga harus menjadi catatan penting dalam rangka pengembangan hewan ternak.” Tegas Yasin.
Pada kesempatan yang sama Kepala seksi Pelatihan dan Pengembangan Pakan ternak Runimansia, Ir. Syaifuddin ketika dimintai tanggapannya soal pakan, mengatakan, peternak atau pembudidaya sapi harus memberikan pakan yang memenuhi syarat bagi pertumbuhan sapi.
Pakan yang memenuhi syarat dan berkualitas adalah pakan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin-vitamin, mineral, dan air. Pakan tersebut bisa disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat.”Ujar Alumni Fakultas Peternakan Universitas Mataram ini.
Ia mengakui pihaknya, sering malakukan penyuluhan dan pelatihan kepada petani ternak, itu pun jika ada anggaran, keterbatasan anggaran juga menjadi kendala ketika Balai BP3TR ini ingin melakukan kegiatan pelatihan bagi para peternak sapi,” jujunya.
Suasana silaturrahmi cukup harmonis dan penuh dengan canda tawa. Tapi tiba-tiba rekan wartawan membisiki BidikNews, Fakta-faktanya banyak yang diungkap, tetapi datanya tak diperlihatkan,katanya dengan nada pelan. Saya pun hanya tesenyum sembari membisikinya dengan satu kalimat, Mereka sedang mengungkap fakta tetapi tak memperlihatkan datanya.
Pewarta : dae ompu
Editor : BN-007
0 Komentar