Podcast Pendidikan Anak Usia Dini bersama Meity Idris, Anak Zaman Sekarang Terlalu Manja, Salah Orang Tua Atau Guru ?


“Pramudya Prakarsa Simatupang (Owner dari Pramudya Prakarsa Art) terus berinovasi dalam mengoptimalkan komunikasi publik salah satunya dalam PODCAST dengan tema pembahasan Anak Zaman Sekarang Terlalu Manja, Salah orang Tua Atau Guru?”

BidikNews - PODCAST pada Sabtu, 29 Januari 2022 PP Art lalu menghadirkan narasumber dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Ibu Meity H.Idris yang juga merupakan salah satu dosen di STIT Insida Jakarta

Banyak faktor yang menyebabkan jauhnya perbedaan anak zaman dahulu dengan anak di zaman sekarang, dimana pendidikan anak usia dini diawali dari rumah sehingga pengaruh yang paling dominan dalam pembentukan karakter anak usia dini adalah keluarga dan dalam hal ini ada orang tua, kakek, nekek, serta tante.

Bu Meity bercerita tentang masa kanak-kanak dimana di zamannya dulu penerapan nilai kedisiplinan dari orang tua –nya sangat tinggi khususnya disiplin waktu (tepat waktu) dan adanya kewajiban diluar kegiatan sekolah yang diberlakukan oleh orang tua yaitu pekerjaan rumah yang wajib dilakukan secara bersama-sama dimana di zamannya dulu tidak adanya ART (asisten rumah tangga) sehingga hal ini menjadi suatu kebiasaan dan menimbulkan jiwa mandiri pada diri Ibu Meity yang saat itu masih menduduki pendidikan SLTP/SLTA.

Dan ketika saya sudah menjadi orang tua, cara mendidik anak yang saya terapkan kepada anak-anak saya berbeda ini dikarenakan saya tidak mau anak-anak saya merasakan apa yang saya rasakan dan tujuan lain saya adalah dapat memberikan ruang belajar yang lebih banyak kepada anak-anak saya dan saya tidak membebankan anak-anak saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu,mengepel karna saya sudah menyiapkan ART (Asisten Rumah Tangga), dan ternyata ini timbul perbedaan pada jiwa kemandirian saya dengan anak – anak saya dimana saya merasa semua pekerjaan rumah dapat saya kerjakan dan ini berbeda dengan anak saya, tidak semua pekerjaan rumah tangga bisa mereka kerjaan.

Itu salah satu perbedaan penerapan pendidikan di zaman saya (Tahun 60an) dan di zaman anak-anak saya (Tahun 80an). Ternyata setelah saya mendalami pendidikan anak usia dini cara didik yang saya terapkan (secara konvensional) itu salah karena ini menghasilkan anak yang manja ini disebabkan banyak bergantung kepada ART (Asisten Rumah Tangga). Dan sekarang saya arahkan kepada cucu saya yang saat ini berusia 2,5 tahun untuk membiasakan menjadi anak yang mandiri sebagai contoh memberikan contoh kepadanya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan membiarkan dia untuk mengikuti pekerjaan rumah yang sedang kita kerjakan.

Senada dengan yang disampaikan oleh Yana, sebelum mengetahui tentang ilmu pendidikan anak usia dini, saya tidak membebankan anak-anak untuk melakukan pekerjaan rumah dengan tujuan anak memiliki waktu belajar yang lebih banyak dan setelah saya terjun ke dunia pendidikan anak usia dini ternyata hal yang saya lakukan masih kurang tepat karna ini membuat anak-anak saya menjadi manja sehingga saya memerlukan effort yang lebih besar dalam menerapkan disiplin dan mandiri pada anak.

“Seberapa besar pengaruh gadget pada masa perkembangan anak ? Tanya Pramudya pemilik platform Pramudya Prakarsa Art. Tentunya sangat besar pengaruh gadget di masa perkembangan anak usia dini di zaman now, dengan membandingkan pengalaman masa kecil saya dulu dimana saat itu tidak adanya fasilitas gadget juga mall.

Tapi dengan keterbatasan tersebut akhirnya membuat diri saya untuk lebih gemar membaca buku cerita salah satunya Buku Hans Andersen dan melalui buku tersebut memicu saya untuk menghayal dan dari menghayal itulah akhirnya saya mencari sesuatu yang berbeda, dan tidak hanya itu saja, dengan keterbatan tersebut saya memilih pergi ke museum dan mengunjungi Kantor Kedutaan Besar untuk mengumpulkan perangko dari berbagai negara, dan  terbukti bahwa meskipun keterbatasan teknologi di zaman saya (Bu Meity) saya tetap dapat belajar melalui berbagai sumber yaitu Museum, Buku Hans Andersen dan Perangko.

Bu Meity menambahkan,salah satu perbedaan anak di zaman dahulu dengan anak di zaman sekarang adalah anak-anak terbiasa dengan serba digital sehingga kita sebagai pendidik  dirumah dalam hal ini orang tua serta pendidik di sekolah (guru) harus menyesuaikan perkembangan teknologi digital tersebut dan ditambah saat ini sudah memasuki era 5.0 dan tentunya dalam penggunaan teknologi digital (Gadget) tetap harus ada pembatasan serta bimbingan penggunaan gadget dari orangtua kepada anak dan ini demi kesehatan fisik serta mental bagi anak.

“ Yang saya lihat, orang tua zaman sekarang  serba menyalahkan acara atau tontonan dengan tidak disertai mengintropeksi diri dalam hal mendidik anak-anak nya, menurut Ibu sebagai praktisi pendidikan penyebabnya apa ? Tanya pram”  

Bu Meity menjelaskan,salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman dari orangtua tentang ilmu pengetahuan anak usia dini, dan saat ini di PAUD adanya program PAUD Holistik Integeratif yang artinya guru PAUD tidak hanya mendidik tetapi juga mengajar serta mengasuh anak dan memberikan pendidikan kepada orang tua, dan tidak hanya itu saja sebagai orang tua juga harus terbuka kepada anak dalam hal penjelasan tentang apa saja yang anak tonton, dan saya selalu menyampaikan kepada orang tua bahwa pendidikan anak bukan dimulai di sekolah tetapi sebelum anak sekolah dan dalam hal ini fungsi keluarga dirumahlah yang sangat berperan. Sehingga ketika anak sudah mulai sekolah rapot pertama yang diterima oleh orang tua bukanlah nilai rapot anak, melainkan nilai untuk orang tua.

Dan yang perlu difahami dan dilakukan orang tua kapada anak zaman sekarang adalah, anak perlu di dengar dan diberikan penjelasan atas semua pertanyaan-pertanyaan yang diberikan anak kepada orangtua dan ini juga mengajarkan sebab-akibat kepada anak.

Kalau dari sudut pandang orang tua, Yana menjelaskan sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Bu Meity, karna saya sebagai orang tidak ingin memblock anak melainkan saya ingin anak anak saya tahu tentang semua hal, sebagai contoh pada saat saya menyaksikan film yang bertemakan action dewasa saya akan membiarkan anak untuk ikut menyaksikan film tersebut namun selama film diputar saya menjelaskan bagaimana film ini bisa terjadi dan apa saja yang seharusnya tidak ditiru dari film tersebut,dan hal ini cukup efektif ini terbukti sayalah orang yg pertama mereka cari untuk mendapatkan semua pertanyaan-pertanyaan mereka.

Tidak hanya itu saja, bu meity juga menjelaskan tentang pentingnya pemberian edukasi sex terhadap anak dan hal ini dapat mulai dilakukan sejak usia dini , dan hal yang dapat dilakukan dalam penerapan edukasi sex ini adalah menjelaskan kepada anak bagian-bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, membiasakan anak-anak khususnya perempuan untuk menggunakan pakaian yang tertutup, dan melakukan pembatasan ketika tidur (anak perempuan di pisah dengan anak laki-laki) dan ini juga dapat dilakukan sejak usia dini dan tentunya edukasi sex dalam konteks yang sederhana, dan di akhir bu meity menyampaikan Pendidikan itu adalah di dominasi oleh keluarga khususnya orang tua.

Pewarta : Sabil Rizaldi
Editor    : BN-007

0 Komentar