Pawang Hujan Asal Mataram Nilai Ritual di Mandalika "Nodai Pulau Seribu Masjid”

Pak Andika Pawang Hujan asal Kota Mataram NTB

Hujan adalah titik air yang berjatuhan dari udara. Hujan merupakan sebuah anugrah yang sangat dinantikan kedatangannya oleh para petani. Namun sebaliknya, kedatangan hujan justru dianggap sebagai mala petaka bagi orang yang sedang mekalukan acara atau hajatan yang membuat semuanya menjadi kacau. Oleh karena itu, timbulah keinginan manusia untuk menghindari hujan pada hari – hari penting seperti pesta pernikahan ataupun pada saat mengadakan hajatan seperti sunatan dan acara- acara lain yang menyangkut hajat orang banyak.

BidikNews - Hal tersebut diungkapan Pak Andika salah seorang Pawang Hujan asal Kota Mataram NTB yang jarang diketahui orang banyak ini saat ditemui BidikNews dirumahnya di BTN Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram, Minggu,20/2/22.

Dikatakan Pak Andika, Pawang hujan sebagai perantara, bukanlah pekerjaan untuk berhubungan dengan mahluk mahluk aneh, tetapi berhubungan langsung sang pemilik alam semesta.” Terangnya.

Pawang hujan dalam melakukan ritualnya menggunakan cara metafisik, yang terkadang sulit bagi orang lain untuk mencernanya dengan akal sehat.” Ujar pak Andika.

Dijelaskan Pak Andika, Jasa pawang hujan dianggap mujarab dikarenakan sudah banyak yang memakai jasa pawang hujan ini berhasil sehingga, muncul anggapan dibenak masyarakat bahwa ritual pawang hujan ini sangat membantu untuk keberlangsungan acara mereka dengan baik tanpa gangguan apapun.

Dalam mengendalikan hujan,kata pak Andika pilihan pertama adalah memindahkan atau menggeser hujan. Jika memang sudah tidak memungkinkan, satu-satunya jalan dengan menahan selama mungkin.” Ujarnya.

Biasanya pak Andika dalam menjalankan kegiatannya sebagai pawang hujan akan melakukan survei lokasi. Apakah sedang musim hujan atau enggak. Pawang yang profesional selalu menggeser hujan ke arah laut," kata pak Andika.

Adapun kegunaan survei adalah untuk membaca arah angin, sehingga energi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Meski demikian syarat survei memang tak harus dilakukan. Makin kuat energi dalam (bioenergi) yang dipunyai, maka sang pawang juga mampu bekerja dari jarak jauh. Cara lain untuk menahan awan adalah dengan tenaga batin. Tenaga batin diperoleh melalui kekuatan doa. dan puasa.

Andika juga tak memungkiri bahwa banyak juga pawang hujan yang memanfaatkan penggunaan khodam/makhluk ghaib. "Jika ada pawang hujan menggunakan sesaji, membakar kemenyan, atau lain-lain sebagai jembatan ritualnya biasanya itu memanfaatkan khodam (jin pembantu)," kata Andika.

Ritual pawang hujan ketika perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok_NTB

Disinggung proses ritual pawang hujan ketika perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, Pak Andika mengatakan dirinya menghargai upaya yang dilakukan pawang hujan itu.

Tetapi dengan ritual yang disaksikan oleh manusia dari 200 lebih negara di dunia itu tentunya bangsa ini merasa malu. Ritual penuh dengan “akrobatik” itu sangat memalukan bangsa Indonesia dimata dunia, dan bahkan Lombok NTB yang dijuluki sebagai Pulau “seribu masjid” telah “ternoda” dengan ritual yang dilakukan oleh seorang wanita dengan sejumlah sesajen itu.

Pak Andika akan lebih setuju, jika ribuan Tuan Guru yang ada di NTB ini dihadirkan untuk membaca do`a bersama di lokasi Sirkuit mandalika untuk memohon do`a sehingga kegiatan perhelatan MotoGP itu berjalan aman dan lancar dan tidak terjadi apa-apa” Kata pak Andika.

“Tetapi semua ini sudah terjadi, dan kedepannya penyelenggara motoGP harus bijak untuk mengambil keputusan sehingga ritual yang dianggap lelucon itu tidak terulang kembali di pulau “Seribu Masjid” ini.” Ujar pak Andika.


Pewarta : TimBidikNews
Editor    : BN-007

0 Komentar