Tangisan Ummi Rohmi di Puisi “Setitik Cahaya” dari Tuna Netra Iza Tunasfia

 


"Tuhan memang tidak memberiku mata, tapi mata hatiku selalu terbuka," ucap Iza Tunasfia, dalam puisinya berjudul 'Setitik Cahaya'....

BidikNews - Sebait puisi itu membuat Wakil Gubernur NTB Hj.Siti Rohmi Djalillah tak mampu membendung keharuannya. Air mata Hj. Rohmi yang menetes untuk Iza Tunasfia itu bukanlah pertanda kelemahannya. Akan tetapi air mata itu adalah tanda kelembutan hati seorang pemimpin dari hati yang murni.

Iza Tunasfia adalah salah satu dari puluhan siswi yang di temui Wakil Gubernur NTB, Hj. Siti Rohmi Djalillah yang ditemui di SLB Negeri Dompu, ketika kunjungan kerjanya di kabupaten dompu pada Pebruari 2022 lalu.

Bagi Ummi Rohmi Hari itu tak mungkin dilupakan, Hari yang penuh cinta, hari yang membawa nya dalam sebuah pelangi kehidupan.  

Dari Iza kita belajar, meski sejak lahir tak dapat melihat, ia mampu menggengam dunia dari jari jemari yang ia punya,” kata Wagub NTB itu.

Tetap semangat, kekurangan tidak boleh membuat kita berhenti belajar, Ummi sayang anak-anakku semua.”Kata ummi Rohmi tulus.

Ada pesan penting yang patut di renungi dari tangisan haru seorang Hj. Rohmi. Bahwa ketika kita memiliki kekurangan, kita harus tetap menerima kekurangan tersebut dengan lapang dada dan menjadikannya sebagai kelebihan yang mengesankan. Jangan sampai, karena kekurangan yang kita miliki, kita lantas patah semangat, putus asa apalagi kecewa akannya.

Sebagai seorang pemimpin di provinsi NTB Ummi Rohmi memberi keyakinan yang mendalam. Bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita dan percayalah bahwa Tuhan tak akan pernah membuat kita kecewa.

Dengan apa yang kita miliki saat ini, Tuhan mengajak kita untuk selalu bersyukur dan menerima apapun serta bagaimana pun kondisi kita.

Keterbatasan yang dimiliki Iza Tunasfia, tak menyurutkan semangatnya untuk terus melanjutkan hidup dengan penuh makna.” Kata Ummi Rohmi. Malu rasanya jika kita yang masih diberi nikmat untuk melihat, tetapi justru suka mengeluh, berputus asa, dan mudah menyerah terhadap kondisi.  Lihatlah Iza Tunasfia, dengan segala keterbatasannya, namun pantang menyerah serta terus berkarya.

Kita belajar untuk menerima segala kekurangan yang ada di dalam diri kita. Kekurangan bukan suatu hal yang menghambat diri untuk menuju keberhasilan, tetapi kegagalan itu terkadang dibuat oleh diri sendiri bukan oleh kekurangan tersebut.

Contohnya tidak adanya semangat untuk mencapai kesuksesan, merasa tidak mampu dibandingkan orang lain, dan lain sebagainya. Iza Tunasfia membuktikan bahwa kekurangan yang diberikan oleh Tuhan itu merupakan suatu hal yang istimewa diberikan oleh-Nya melebihi kelebihan yang kita punya.

Iza Tunasfia adalah salah satu dari ratusan wanita penyandang tunanetra di Provinsi NTB.” Tutur Ummi Rohmi.

Dikatakan Ummi Rohmi, mereka tidak dapat melihat indahnya dunia, indahnya alam semesta yang telah Tuhan ciptakan. Mereka juga tidak bisa melihat orang-orang di sekitar yang menyayanginya, bahkan mereka tidak bisa melihat bagaimana dirinya. Mereka tidak bisa melihat apapun yang ada di dunia ini. Bisa dibayangkan bagaimana merasakan kegelapan dan kesunyian dalam waktu yang bersamaan."

Namun Iza Tunasfia dan tuna netra lainnya bisa bangkit dari situasi yang penuh kegelapan itu sehingga mereka menjadi seseorang yang percaya diri. Kekurangannya tidak menghentikan semangat untuk berkarya." kata Ummi Rohmi sambil menahan tangis

Dari keadaan Iza Tunasfia dan ratusan tuna netra lainnya di NTB ini kita juga mengambil pesan yang sangat berharga, bahwa mereka tidak bisa melihat yang ada di dunia ini, tetapi dunia bisa melihat mereka. ujar Ummi Rohmi dalam keharuannya.

“Biarlah mereka mengambil mataku, Tetapi Tuhan tidak membiarkan mereka mengambil hatiku. Walau hanya itu yang kumiliki, aku masih dapat memiliki semuanya.” Ucap Iza Tunasfia.


Pewarta : Tim BidikNews
Editor : BN-007

0 Komentar